[part 1 : jail]

8.8K 270 8
                                    


Seperti biasa, gadis ini selalu datang awal ke sekolahan. Hanya untuk menghabiskan waktunya di kelas dan membaca buku.

"Eh... Diandra gue belum Pr Mtk." Sahut gadis yang baru masuk kelas dengan terburu-buru.

Gadis yang diketahui bernama Diandra, kini menatap ke arah temannya yang meminta contekan pada dirinya.

"Lo kebiasaan banget suka lupa ngerjain Pr. Heran gue." gerutu Giandra kesal.

"Aku mohon..." dia menatap diandra dengan tatapan memohon.

Ini kelemahan diandra dia tidak tega sama temanya itu "tapi satu syarat nanti lo harus belajar cara ngerjain ini, gue gak mau lo cuma nyalin doang dan gak tau apa-apa nanti kalau ulangan lo gak bisa ngerjainnya"

Diandra memang tidak pelit memberikan contekan, asalkan orang yang akan di diberilan contekan mau belajar cara ngerjain soal tersebut. Karena dia ingin orang itu juga pintar dan tidak asal nyalin jawaban.

Sahabatnya terseyum riang dan segera menyalin jawaban Diandra. Diandra hanya menghembuskan nafas beratnya.

☆☆☆

Jam pelajaran sudah mulai sejak 15 menit yang lalu. Tiba-tiba..

Tok...tok...!!

Seluruh mata tertuju kepada siswa dengan baju yang di keluarkan. Rambut acak-acakan, Siswa itu giandra, langganan telat masuk kelas.

"Maaf buk, tadi pagarnya di kunci jadi saya harus manjat dulu" dia terseyum tanpa dosa.

Ibu linda hanya menghembuskan nafas "Giandra, jika kamu seperti ini terus bagaimana kamu bisa menerima semua pelajaran jika kamu malas masuk kelas" ucap ibu linda menahan emosi.

"Udah lah buk, saya enggak perlu belajar toh..saya juga sudah kaya jadi enggak perlu kerja" ucapnya dan menyelonong duduk di bangkunya yang terletak paling pojok.

Ibu linda menggelengkan kepala dan mulai mengajar kembali. Percuma meladenin anak seperti dia, pikirnya.

☆☆☆

Bel istirahat berbunyi dan semua isi kelas berhamburan pergi. Sebagian besar ke kantin dan sebagian kecil ke perpus, bahkan bisa di hitung pakai jari.

Seperti biasa giandra dan redy menjalankan aksinya, menjaili anak-anak culun. Itu salah satu hiburan paling menyenangkan bagi mereka.

"Eh...lo mau jajan ya, kalau gitu bareng gua aja" Giandra menarik siswa culun itu ke kantin.

"Ren biasa.." kodenya kepada Rendy dan rendy pergi ke arah gerobak bakso.

Tak perlu waktu lama 1 porsi bakso dengan kuah yang berwarna merah. Rendy meletakan bakso itu di hadapan cowok culun itu.

"Nih..di makan Giandra udah baik sama lo sampai mau beli'in bakso buat lo, di habisin kalau enggak habis liat aja nanti" Rendy menatap siswa itu tajam.

Siswa itu hanya meburut karena takut. Dia memasukan sesuap bakso ke mulutnya dan langsung saja dia mencari air untuk minum tapi tidak ada air di meja itu.

"Kenapa pedas...kasihan abisin mumbajir" Giandra tertawa melihat ekspresi siswa itu.

Dari kejauhan telihat Diandra dan temanya yang bername tag Rara.
"Ra lo beli air nanti lo antar ke gue" suruh diandra.

"Lo mau ngapain dra"

"Udah tenang aja, cepat beli sana" Diandra menghampiri Gindra dan rendy yang sedang menjaili siswa culun itu.

BRAK...!!
Diandra mengebrak meja dan langsung saja mendapat tatapan membunuh giandra. Namun tatapan itu tidak membuat diandra takut.

"Lo bisa ngak sih ngak usah ganggu gue" Gindra mentapat tajam ke arah Diandra dan begitu juga Diandra.

"Gue nggak akan gangguin lo kalau lo berebti uslin orang lain" balas Diandra.

Rara datang membawakan air dan memberikan ke siswa culun itu.

"Berani banget lo, ini sekolahan milik bokap gue dan seterah gue mau ngapain, dan ini bukan urusan lo!" Giandra menodongkan telunjuknya ke arah diandra.

Diandra terseyum remeh "heh..harta orang tua di pamerin" diandra berlalu pergi bersama rara.

"Tunggu pembalasan gue" ucap Giandra dalam hati.

☆☆☆

Diandra memasuki memasuki kelasnya dan duduk di bangkunya yang berada di barisan paling depan.

Saat guru masuk mereka semua berdiri dan memberikan salam ke guru itu. Tapi seketika seisi kelas tertawa.

"Diandra lo PMS?" Tanya Giandra yg berada tepat di belakangnya.

Rara melirik ke arah rok Diandra "dra lo PMS?" Tanya Rara.

Diandra menggeleng bingung "gue enggak PMS" Diandra melihat ke bangkunya dan ada cairan berwarna merah. Dia mencolet cairan itu dan menciumnya "siapa yang naru saos di bangku gue?" Tanya Diandra.

Seisi kelas kebingungan dan hanya giandra yang tertawa. Diandra menatap tajam ke arah giandra. "Lo ya yang naru saos ke rok gue"

"Kalau iya kenapa?" Tanyanya balik.

Diandra mengepal tanganya kesal "buk saya ijin ke toilet" Diandra keluar dan menuju UKS untuk mengambil rok cadangan dan dia langsung mengganti roknya dengan rok pinjaman dari UKS.

Di sepanjang jalan ia menahan malu karena di perhatikan murid-murid yang melintas dan ada yang sedang olahraga.

Wajahnya memerah dan tangannya mengepal. Ia berlari agar segerah sampai ke UKS

[Bersambung]

ONLY YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang