[Part 15 : maaf dra]

2.1K 95 0
                                    

"Maaf...pokoknya kamu harus marahin giandra, aku enggak mau lihat diandra sedih"

"Bisa tinggalin gue sama Diandra berdua gak?" Tanya lebih tepat perintah dari seseorang.

"Boleh kok, eh..Giandra gue harap Lo bisa selesain masalah kalian" Salsa dan Varo berlalu mencari tempat untuk pacaran.

"Sorry dra aku banyak tugas" Diandra bangkit dari duduknya.

"Kamu bohong, selama seminggu ini kita enggak ada tugas, PR, maupun ulangan, tolong dengerin aku dra" Diandra berdiri di hadapan pacarnya itu.

"Oh..iya Oma kepengen ketemu kamu" Diandra melanjutkan jalanya.

"Jangan ngalikan pembicaraan dong dra"

"Kak Gian.." panggil seorang gadis yang berada di jalan tempat di samping kanan Giandra.

'dia lagi..'  Diandra kembali melanjutkan jalanya.

"Kenapa?"  Tanya Giandra dingin.

"Kakak kenapa sih kok jawabnya kayak gitu" rutuk Nesya.

"Ada apa?" Tanya Giandra dengan menahan amarahnya.

"Temenin aku ke UKS yah, kepala aku pusing lagi" rengek Nesya.

Giandra menghembuskan nafasnya dan mengangguk. Nesya tersenyum gembira dan menarik tangan Giandra.

***

Alunan lagu di earphone menemani Diandra lari sore. Ia cukup sering lari di taman kota ini.

Karena sudah lelah dia duduk di kursi taman yang tersedia. Saat menutup kembali botol air minumnya, tiba-tiba ada orang duduk di sampingnya.

"Boby..." Ucap Diandra.

Seseorang itu adalah Boby adik tirinya Giandra.

"Kakak kenapa jarang kerumah lagi?" Tanya Boby. "Aku rindu"

"Kamu ini, kakak lagi banyak tugas" bohong Diandra.

"Bohong" Boby sangat hapal ekspresi Diandra saat bohong atau tidak. Wajah Diandra akan memerah saat dia bohong.

"Kakak pasti lagi ada masalah sama kak Giandra" tebak Boby.

Diandra mengangguk "kakak rasa dia semakin menjauh, tidak ada waktu untuk kakak, kakak bisa menerima waktunya tersita untuk sekolah, belajar, dan keluarga..tapi..."

"Kak Giandra dekat sama orang lain?"
Diandra mengangguk "kak Nesya tetangga baru aku itu" dan Diandra mengangguk untuk kedua kalinya.

"Aku akan bicara sama kak Giandra"

"Udahlah Bob, enggak usah kakak ingin dia sadar sendiri"

"Emm..yah udah kalau gitu aku kembali latihan basket lagi, bay" Boby berlari ke lapangan yang sudah di siapkan untuk main basket.

Diandra melanjutkan larinya.

***

Boby memasuki halaman rumahnya. Dia melihat kembali ada Nesya di teras rumah bersama Giandra.

"Kak Nesya masih di sini, udah mau magrib loh, enggak malu sama tetangga masih nongkrong sama laki padahal udah mau magrib" semprot Boby yang berhasil membuat wajah Nesya cemberut.

Akhirnya Nesya kembali ke rumahnya. Boby ketawa melihat ekspresi Nesya. "Jodoh orang di jagain , jodoh sendiri malah di abaikan" sindir Boby.

Giandra merasa perkataan Boby itu menyinggungnya. "Maksut Lo apa?"

"Pikir aja sendiri" Boby kembali masuk ke rumahnya.

***

Giandra keluar dari walk in closet dengan sudah rapi dengan seragam SMAnya. Dia terkejut saat melihat seorang gadis dengan seragam SMA dan sedang membereskan ranjangnya.

Giandra merasa kesal, dia merampas selimut yang berada di tangan gadis yang bernamatag Nesya Aufa Nabila itu. Giandra menyeretnya keluar.

"Sakit kak..lepasin" Giandra menghempaskan tangan Nesya tepat di depan pintu kamarnya.

"Tidak sopan masuk kamar orang tanpa izin" Bentak Giandra.

"Ada apa ini?" Tanya Linda mama tiri Giandra.

"Dia masuk kamar aku tanpa izin" jawab Giandra.

"Bukannya kamu tadi lagi sarapan yah...?" Tanya Linda ke Nesya.

"Iya Tante tapi aku penasaran lagi liat kamar kak Gian, jadi aku pergi ke kamar kak gian" jawabnya.

"Lain kali izin dulu sama Giandra ya, Giandra itu tidak suka orang asing yang main nyelonong masuk ke kamarnya, yah..udah kita sarapan lagi ke bawah"

Akhirnya mereka semua turun ke lantai dasar untuk sarapan.

Giandra dengan cepat menyelesaikan makannya. Dia bangkit dari duduknya. "Ma..pa Gian pergi dulu"

"Tapi Nesya belum selesai sarapannya" ucap Roy.

"Oh..iya nes Lo pergi bareng Boby sama papa gue atau gue pesenin ojek online aja?" Tanya Giandra.

Nesya mengerutkan dahinya "aku mau pergi bareng kak gian" jawabnya dengan nada manjak.

"Sorry tapi hari ini gue mau berangkat ke sekolah bareng Diandra, yah udah Lo pergi pakai ojek aja, gue udah pesenin bentar lagi dia datang, assalamualaikum" Giandra mencium tangan kedua orang tuanya.

Nesya cemberut dan mengacak-ngacak nasinya.

Boby tersenyum jahil "kak udah jangan cemberut, wajarlah kak Giandra pergi sama pacarnya, enggak mungkinkan bareng kakak terus, makanya cari pacar, pa Boby tunggu di mobil yah" Boby mengambil tasnya dan pergi ke garasi rumah.

[BERSAMBUNG]

ONLY YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang