Hanya ada keheningan di sepanjang perjalanan. Diandra masih setia memikirkan ucapan papa giandra."Kalau boleh papi tau, kamu ada masalah apa sama giandra?" Anton mencoba membuka suara lebih dulu.
Diandra hanya diam tanpa niatan menjawab pertanyaan papinya.
"Ya udah kalau kamu enggak mau ngasi tau papi, tapi papi kasi tau kamu, membenci seseorang tidak seharusnya kita tertawa saat dia terjatuh" diandra menatap bingung ke arah papinya. "Maksutnya?"
"Kita boleh marah, kecewa, bahkan benci sama orang itu, tapi kita juga tidak boleh diam saat dia membutuhkan kita, kita tidak boleh egois" tutur anton, dia menghentikan mobilnya tepat di depan rumah mewah berwarna putih itu.
Diandra membuka pintu mobil dan langsung masuk ke rumah tanpa sepatah katapun. Anton hanya menggelengkan kepala melihat tingkah putrinya itu.
[Diandra POV]
Gue duduk di karpet yang ada di kamar gue. Punggung gue bersandar ke tepian kasur. Otak gue masih di penuhi ucapan teman, om rio, dan papi. Semuanya membebani gue. Gue enggak tau harus gimana.
Gue menarik rambut gue frustasi. "Lo kenapa selalu buat gue susah, kenapa lo ke kanakan gini, gue jadi kepikiran karena lo!"
'MAMA GUE UDAH ENGGAK ADA, DAN LO PERGI DARI HIDUP GUE, KALIAN BERDUA YANG BISA BUAT GUE MENJADI ORANG BAIK, TAPI KALIAN SUDAH PERGI, UNTUK APA GUE JADI ORANG BAIK-BAIK, LO TAU GUE SEBELUMNYA SEPERTI APA, DAN GUE AKAN LEBIH DARI ITU!!'
Dan suara sialan itu yang buat gue tidak tenang. Sejujurnya gue kahwatir sama dia. Tapi karena perbuatannya buat gue kecewa.
"Kenapa gue yang jadi penyebab lo berubah"
Tanpa terasa butiran bening mengalir di pipi gue. Sudah sekian kalinya gue nangis gara-gara dia.
[Aouthor POV]
Kericuhan di kantin gara-gara berebutan pesan makanan itu biasa. Dan ini keributan gara-gara biang onar, giandra memukuli siswa yang tidak mau mengerjakan tugas sekolahnya.
Bibir siswa berkacamata itu sudah mengeluarkan darah. Siswa itu terkenal pintar, nilainya di atas rata-rata.
"LO BERANI SAMA GUE!! LO HARUS KERJAIN TUGAS GUE ATAU TUH MUKA AKAN GUE JADIIN SASARAN TANGAN GUE INI!! DAN LO PADA, JIKA LO SEMUA TIDAK MAU NURUTI APA KATA GUE, NASIB LO AKAN JADI KAYAK CURUT INI" ucapan giandra membuat semua yang ada di kantin ketakutan.
"Rendy lo bawa dia ke UKS" tiba-tiba diandra datang dan menyuruh rendy yang bersamanya untuk membawa korban giandra ke UKS.
Kenapa rendy ada bersama diandra? Rendy melihat giandra memukuli seseorang, dan dia langsung menghampiri diandra. Dia memang sudah merenggang semenjak giandra berubah. Dulu memang dia tidak kalah jailnya, tapi semenjak giandra berubah baik dia pun sama. Apa lagi rara dia akhir-akhir ini menyukai rara, yang notabetnya anak baik-baik.
"Cih...Kenapa lo ikut campur urusan gue?" Tanya giandra penuh penekan.
"Gue enggak ikut campur urusan lo, gue hanya mau bantuin siswa itu, gue akan membela siapa yang benar" diandra terseyum miring dan pergi dengan di ikuti rara.
***
Ketiga manusia ini sedang berada di cafe milik salah satunya, yaitu gadis bernama diandra. Ini usaha yang di bangunya dengan memodalkan uang tabunganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONLY YOU [END]
Novela JuvenilCover by : @diini.p [Follow dulu baru baca] "Diandra lo PMS?" Tanya giandra yg berada tepat di belakangnya. Rara melirik ke arah rok diandra "dra lo PMS?" Tanya rara. Diandra menggeleng bingung "gue enggak PMS" diandra melihat ke bangkunya dan ada c...