[Part 17 : ide rara]

2K 109 0
                                    


Tok..tok..!!

Saat asik menonton tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu. Rara tidak mendengar suara ketukan itu karena asiknya melihat oppa di tv.

"Ra..ada yang ngetuk pintu tu" Diandra menyenggol lengan Rara.

"Lo aja deh yang buka, lagi nanggung nih.." Rara menolak Diandra agar pergi membukakan pintu itu.

"Ih..tuan rumahnya siapa? Yang buka'in pintu siapa?, Lagian udah malam siapa sih yang bertamu" rutuk Diandra, ia bangkit dari duduknya dan menuju pintu utama rumah Rara.

Rara terkekeh, dia sengaja menyuruh Diandra yang membukakan pintu. 'selamat ketemu pangeran Giandra dra'

***

{Diandra pov}

Akhirnya gue terpaksa turun ke bawah untuk membukakan pintu.

Kreek..!! Pintu itu gue buka. Gue menghembuskan nafas. Tamu itu adalah Giandra.

"Selamat malam.." ucapnya dengan senyum pahitnya itu.

"Malam, cepet ada apa?" Jawab gue ketus, entah kenapa gue merasa menghindar darinya untuk sementara  adalah jalan yang terbaik untuk saat ini.

"Aku cuma mau nganterin titipan Rara, tadi dia pesen mau di beli'in..."

Belum selesai dia bicara gue udah langsung mengambil bungkusan yang di bawanya.

"Udah, gue mau masuk" gue menutup pintu. Tak langsung pergi tapi gue diam sejenak untuk memastikan dia sudah pergi.

Tak lama terdengar suara motor pergi meninggalkan rumah Rara. Dan gue langsung menuju kamar Rara. Sedikit rasa kasihan saat gue menutup pintu tanpa memperdulikan nya.

***
{Author POV}

Diandra memasuki kamar dengan membawa bungkusan.

"Ini dari abang gojek" ucap Diandra dengan menyebut Giandra menjadi abang gojek.

Rara terkekeh "Lo bilang Giandra abang gojek, cocok sih"

Rara membuka bungkusan itu dan ternyata berisi sekotak martabak. Mata Rara berbinar dan mulai memakannya. Kunyahanya terhenti, dia mengalihkan pandangannya ke Giandra.

"Nih..makan juga"

"Enggak, gue kenyang" tolak Diandra.

"Udah deh enggak usah pakai acara nolak segala, gue tau lo paling demen sama nih martabak, cepetan nanti habis"

"Habisin aja" Diandra tetap menolak dengan tatapan nya menuju ke tv.

Rara mengambil sepotong martabak dan memasukkan paksa ke mulut Diandra.

"Emmmth...ndjalags" umpat Diandra yang tidak jelas karena mulutnya penuh dengan martabak.

"Di habisin, nanti mama marah Lo kalau enggak habis" Rara berucap seolah dia adalah ibunya Diandra.

Diandra hanya menatap sinis sahabatnya itu dan melahap kasar martabak itu.

***

Rara mencari Giandra di seluruh penjuru sekolah, tapi anak itu tidak di temukan.

"Tuh bocah kemana sih" Rara melewati kelas X MIA 2 dan dia berhasil menemukan Giandra.

"Kok kakak ngejahuin aku sih, pokoknya nanti harus pulang bareng aku, dan besok harus berangkat sekolah bareng aku titik" bentak gadis berseragam SMA, dan bernametag Nesya.

"Emang Lo siapa gue, Lo udah punya supir pribadikan, berarti gue enggak perlu nganter Lo kemana-mana, Lo kira gue abang gojek" balas Giandra dengan penuh penekanan.

Rara menghampiri mereka "Lo jomblo yah, cari pacar sana biar jadi tukang ojek Lo, enggak usah nyusahin pacar orang" Rara menarik Giandra dan meninggalkan Nesya yang menatap mereka geram.

"Ada apa Ra?" Tanya Giandra setelah mereka sampai di taman sekolah.

"Gue ada cara supaya Lo bisa Deket lagi sama Diandra"

"Apa Ra?" Jawab Giandra penuh minat.

"Gimana Lo kembali jailin dia, kembali seperti dulu" jawab Rara.

Giandra berfikir "bukannya akan menambah kebencian dia"

"Nih yah, semalam gue nonton drama Korea terus di drama itu ceritanya hampir sama seperti kalian yang suka berantem karena Lo sering ngerja'in Diandra, nah..waktu lihat adegan kejahilan aktor laki-laki itu, gue liat Diandra senyum-senyum sendiri, sepertinya dia kangen dengan masa-masa itu"

"Thanks Lo temen gue paling baik, cantik, enggak pelit, Lo paling terbaik, eh...tu pacar Lo cemberut dia kira'in gue mau ngerebut Lo" tunjuk Giandra ke arah Rendy yang berjalan menghampiri mereka dengan wajah menekuk.

"Tenang aja gue enggak akan ngambil oacar Lo, pacar Lo bukan selera gue, bay bro" Giandra pergi dari taman dan mungkin akan melaksanakan aksinya.

"Bicara'in apa?" Tanya Rendy posesif.

Rara menggelengkan kepalanya dengan senyum geli melihat pacarnya yang tiba-tiba posesif. Dan Rara mulai menceritakan dari Giandra meminta bantuan Rara untuk mendapatkan hati Diandra kembali.

Rendy mengangguk mengerti "aku cuma takut kamu di apa-apa'in sama monyet itu"

Rara tertawa membayangkan wajah Giandra dan monyet "mirip"

🐵🐵🐵

Mohon sarannya 😉

ONLY YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang