[part 5 : terungkap]

2.8K 116 1
                                    


Giandra memasuki rumah mewah yang selalu sepi. Langkahnya terhenti, matanya melihat mobil mewah milik orang yang sangat di kenalnya.

'Apa gue harus baikan sama papa?' Tanyanya dalam hati.

Ia melanjutkan langkahnya dan saat pintu itu terbuka dia menemukan papanya yang sedang duduk di sofa.

"Pa..." sapanya ragu.

Pria paru baya itu terseyum melihat putranya. Karena sangat sibuk dengan pekerjaanya, dia tidak menyadari putranya itu sudah beranjak dewasa.

Seyumnya luntur seketika saat memikirkan sesuatu yang harus di bicarakannya kepada putra sematawayangnya itu.

Giandra mengeryitkan dahinya, melihat papanya melamun lagi "papa tidak apa-apa kan"

"Ada yang harus papa bicarakan sama kamu" giandra duduk di hadapan papanya.

"Apa yang ingin papa bicarakan"

Anton menatap putranya lekat "papa akan membawa ibu barumu ke rumah ini"

Giandra melotot tak percaya, dia berusaha menyakinkan apa yang di dengarnya barusan itu salah.

"Papa sudah menikah lagi" dan kalimat itu seakan menjelaskan apa yang di dengar giandra itu benar.

"kenapa papa tidak bicara lebih dulu sama aku, oh aku memang bodoh, papa kan tidak pernah menganggap aku sebagai anak papa, aku tidak ada artinya di hidup papa, SETERAH PAPA MAU NGAPAIN YANG JELAS JANGAN PERNAH ANGGAP SEBAGAI ANAK ANDA LAGI" dengan segala emosinya giandra pegi ke kemarnya dan keluar lagi dengan membawa barang-barang miliknya.

"Giandra biar papa jelasin..."

"Tidak ada yang perlu anda jelasin, karena dengan ini anda sudah menjelaskan bahwa anda tidak pernah menggap saya sebagai anak anda, percuma saya ada di rumah orang lain!!" Giandra melerakan kartu atm, kunci mobil, dan kunci motor.

Di luar rumah sudah ada randy yang sejak tadi menunggu giandra di luar rumah, sebenarnya dia ingin masuk namun saat mendengar pertengkaran sahabatnya itu dia memutuskan untuk menunggu di luar.

Giandra menatap sahabatnya itu, rendy tau arti tatapan sahabat dakatnya itu. Rendy membuka pintu bagasi dan membatu giandra memasukan barang-barangnya.

"Lo tinggal di rumah gue aja" tawar rendy.

"Trimakasih, gue tinggal di apartemen aja"

"Lo punya apartemen?" Tanya rendy.

"Kakek gue nyuruh gue tinggal di apartemn dia di dekat sekolahan"

"Oh..apartemen itu milik kakek lo"

"Iya, udah jangan banyak tanya"

Rendy menutup mulutnya rapat. Dan fokus kembali dengan jalan jakarta yang masih sangat padat karena ini malam minggu.

***

Diandra dan rara sedang berada di dalam kelas. Rara bingung dengan sahabatnya itu yang sedari tadi hanya terseyum sendiri.

"Lo kenapa sih, sakit, kesambet, lupa makan obat, atau obat lo abis" tanya rara.

"Apa maksut lo obat abis, lo ngatain gue gila" diandra menatap tajam ke arah sahabatnya itu.

"Abisnya lo dari tadi senyum sendiri, ada apa sih?" Kepo rara kumat.

"Gue semalam di tembak giandra" bukanya senang rara malah cemberut "lah kok lo malah cemberut, lo enggak suka gue jadian sama giandra"

ONLY YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang