Author's POV
Kendall mengerjapkan matanya beberapa kali saat ia merasakan kedua lengan besar menghimpitnya sehingga membuatnya sulit bergerak. Setelah beberapa saat, ia sadar bahwa semalaman ia menginap di apartemen Harry dan tangan yang menguncinya itu adalah tangan si Tuan rumah.
Dengan cepat, Kendall melepas tangan Harry dari pinggangnya dan berdiri. Menyadari ada pergerakan, Harry perlahan membuka matanya. Ia langsung melihat Kendall sambil mengusap wajahnya.
"Morning.." Ucap Harry. Suaranya berat, serak dan menarik.
"Y-ya.. mo-morning." Balas Kendall gugup.
"Mm.. apa aku tidur sambil memelukmu, Ken?" Tanya Harry hati-hati.
"Uh? ya.." Jawab Kendall malu.
"Astaga.. maafkan aku, aku memang selalu memeluk sesuatu saat tidur dan aku tidak tau kalau kau yang kupeluk, kuharap kau mengerti," Ucap Harry.
"Baiklah tak apa.." Balas kendall.
Harry memang selalu memeluk benda sekitarnya saat tidur. Kalau dia tidur satu ranjang dengan Gemma pun, Gemma akan dipeluk olehnya. Bukan hanya Gemma, tapi Anne juga. Dan Harry tidak pernah sadar siapa atau apa yang dipeluknya semalaman.
"Kau mandi duluan saja," Suruh Harry.
"Sebentar, aku ingin menghubungi Kylie dulu," Kata Kendall.
Ia pun mengambil ponselnya yang sudah di isi dayanya semalam.
To: Kylie J
Ky, tolong bawakan aku rok pensil, aku sedang di rumah temanku. Kau kan punya kunci cadangan.Tak lama kemudian, Kylie menjawabnya.
From: Kylie J
Ugh, kau ini. Pantas aku cari dirumah malah tidak ada. Yasudah nanti aku bawakan.To: Kylie J
Terimakasih :) Jangan lupa sarapan.From: Kylie J
Sama-sama Kenny, kau juga.Setelah asik berbalas pesan, Kendall mengambil handuk yang entah milik siapa tapi yang pasti handuk itu dari Harry.
Kendall hanya membutuhkan waktu mandi dengan waktu 15 menit sementara Harry sudah siap dengan sereal nya.
Kendall pun memakai baju yang semalam dan mengikat rambutnya asal. Dilihatnya Harry tampak menghidangkan dua mangkuk sereal di meja pantry.
"Untukmu.." Harry memberikan semangkuk sereal untuk Kendall.
"Terimakasih.." Jawab Kendall.
Harry hanya tersenyum menanggapinya.
Setelah sarapan dan Harry sudah siap dengan jasnya, mereka berdua segera berangkat ke kantor. Ini masih Jam 6 pagi, mereka sengaja berangkat sangat awal supaya karyawan tidak curiga dengan mereka.
Lagi-lagi, suasana dalam mobil Harry begitu hening. Kendall larut dalam pikirannya, dia menganggap bahwa dirinya sangat beruntung bisa memiliki bos yang baik hati dan berhubungan akrab dengan atasannya sendiri, sementara orang lain harus bersikap formal.
"Dominic, tolong isi bensin untuk mobil ini," Suruh Harry pada salah satu security sambil menunjuk mobil Kendall.
"Baik, Tuan." Jawab Dom.
"Terimakasih banyak.." Kata Kendall, tersenyum kikuk dan merasa tidak enak dengan Harry yang terlampau baik padanya.
"Tidak apa.. kan tidak mungkin mobilmu di sini terus," Balas Harry, menatap datar pada Kendall.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER IN LOVE✔️
FanfictionBOOK 1/2 OF PARTNER IN LOVE *dalam revisi* Apakah aku pernah berkata bahwa cinta itu datang tanpa diduga? Jika belum, maka aku baru saja mengatakannya. Sejujurnya, siapa aku? Hanya gadis pengangguran yang hidup seadanya, namun Sang Kuasa mempertemuk...