"Terima kasih banyak untuk bantuanmu, Ken." Ucap Harry didepan pintu rumah Kendall yang dibalas oleh senyuman manis Kendall.
"Well, terima kasih juga telah mengantarku pulang.."
"Umm.." Harry bergumam dan langsung memeluk Kendall pelan. Kendall terkaget, maka dari itu dia tidak membalas pelukkan Harry.
"Baiklah, aku harus masuk kedalam.." Ucap Kendall, berusaha untuk menyudahi pelukkan itu meski harus diakui, pelukan Harry adalah tempat ternyaman kedua setelah dekapan orang tuanya.
Harry melepaskan pelukannya dan tersenyum kikuk. Suasana canggung sekarang.
"Uh.. ya.. b-baiklah, sampai jumpa!!" Harry melambaikan tangannya dan berlalu ke mobilnya.
KENDALL's POV
Setelah dia pergi, aku masuk kedalam rumahku dan apa yang kulihat? Kourtney sedang meminum teh dengan Kylie.
Wait, who is having a tea with Kylie again?
KOURTNEY?!
"KOURT?!" Pekikku tak karuan. Aku langsung memeluknya dan aku memutar-mutarkan badan mungilnya. "ASTAGAA!! BAGAIMANA BISA KAU DISINI DAN TIDAK MEMBERITAHUKU?!" Pekikku lagi.
"Ini kejutan, Kenny. Sebenarnya aku kesini karena ingin memberi tau sesuatu." Balasnya setelah melepas pelukanku.
Aku menatapnya heran lalu berjalan untuk duduk disofa, diikuti dengan Kourtney dibelakangku. Mataku seolah berbicara dengan Kylie mengenai topik yang ingin dibahas Kourtney dan Kylie menaikkan bahunya, pertanda ia juga belum tahu maksud kedatangan Kourtney secara tiba-tiba ke rumah kami.
Dia menghela napas sejenak, "Ayah dan Ibu kalian masih hidup."
Apa?
Ayah dan Ibuku?
Mereka masih hidup?
Apa aku tidak salah dengar?
Aku dan Kylie saling memandang satu sama lain dengan nafasku yang tercekat. Benar-benar sesak.
"Kau becanda, Kourt.." Kata Kylie.
Kourtney menggeleng dan tatapannya serius, sangat serius. Aku tau mimik wajahnya, ia benar-benar serius.
Aku memandang Kylie dan dia juga memandangku sehingga tubuh kami bergetar.
"D-dimana me-mereka?" Lirihku gugup bahkan hampir tidak terdengar.
"Mereka di Cuba." Jawab Kourtney, "..Siapkan pakaian kalian dan 4 jam lagi, penerbangan kita ke Cuba sudah siap." Lanjutnya.
Apa lagi ini? Penerbangan ke Cuba malam ini? Awalnya aku dan Kylie terdiam, tetapi kami tidak mau menunda kesempatan ini. Aku rindu mereka, aku harus bertemu dengan mereka.
Akupun menyiapkan baju-bajuku didalam koper dengan cekatan sambil menangis haru karena dalam hitungan jam aku akan bertemu dengan kedua orang tuaku, orang yang membesarkan aku dengan penuh kasih.
Setelah aku rasa cukup untuk berbenah, aku mengambil ponselku dan mendial nomor Mr. Styles untuk meminta ijin supaya aku bisa cuti untuk beberapa hari ke depan.
Butuh waktu beberapa detik untuk akhirnya Mr. Styles menjawab panggilanku.
'Kendall? ada apa?'
Ucapnya, membuka pembicaraan."Hi, maaf mengganggu istirahatmu.."
Aku berbicara sambil menahan tangis hingga membuat suaraku sedikit bergetar.'Ah, tidak.. aku tidak bisa tidur, memang ada apa, dan mengapa kau terdengar seperti menangis?'
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER IN LOVE✔️
FanfictionBOOK 1/2 OF PARTNER IN LOVE *dalam revisi* Apakah aku pernah berkata bahwa cinta itu datang tanpa diduga? Jika belum, maka aku baru saja mengatakannya. Sejujurnya, siapa aku? Hanya gadis pengangguran yang hidup seadanya, namun Sang Kuasa mempertemuk...