AUTHOR's POV
"Wah-wah.. penampilanmu hari ini begitu menawan, Kendall. Rambut barumu sangat membuat dirimu terlihat beda dan segar." Puji Eleanor kepada sahabatnya itu.
Eleanor mendekat dan berbisik, "Are you guys reunited?" Tanya Eleanor karena ia melihat tangan Kendall saling berpautan dengan Harry.
Pelan, Kendall melepas tautan tangannya dan menggeleng sebagai jawabannya. "Aku masih bimbang." Ujar Kendall.
Tidak lama kemudian, pesta pun dimulai maka Eleanor naik keatas panggung bersama Louis. Saat cincin sudah melingkar di jari mereka, Kendall ikut tersenyum bahagia.
Akhirnya sahabat karibnya itu bisa seriua menjalin hubungan dan sebentar lagi mereka akan membangun rumah tangga bersama.
Kendall mencari keberadaan Harry di sekeliling rumah besar milik Louis ini.
Pandangannya pun jatuh pada Harry yang sedang membawa dua gelas wine kearah meja bundar, Harry memberikan satu gelas pada seorang perempuan di sampingnya.
Melihat kedekatan Harry dengan wanita itu, membuat Kendall berpikir bahwa ada sesuatu di antara mereka. Apalagi cara mereka mengobrol dengan sangat akrab dan ramah membuat hati Kendall semakin teriris.
Padahal baru saja Kendall memampukan dirinya untuk memaafkan Harry malam itu. Tapi niatnya terurungkan, Kendall lebih memilih untuk memasuki toilet dan menangis sederas-derasnya di sana.
Dalam hatinya ada penyesalan karena ia tidak memaafkan Harry siang tadi.
I'm so stupid!!
Rutuk batinnya.
Kendall duduk di atas kloset yang tertutup dan menenangkan dirinya sebaik mungkin. Merenung sampai akhirnya lamunannya terpecah oleh suara dentingan dari ponselnya.
From: Harry
Kau dimana? Aku ingin pulang.Kendall menghela napasnya sedikit dan mulai mengetik tombol sebagai balasannya.
To: Harry
Di toilet, sebentar lagi aku keluar.Setelah itu Kendall keluar dari dalam dan memperbaiki riasan wajahnya yang agak luntur.
Melangkah keluar, Kendall pun bertemu dengan Harry yang sedang melipat tangannya di depan dada, Harry tersenyum saat mendapati Kendall sudah berada di sebelahnya.
Saat Harry ingin mengambil tangan Kendall untuk digenggam, Kendall menjauhkan tangannya.
"Kau ingin pulang kan? Kalau begitu ayo." Ujar Kendall dingin seraya berjalan mendahului Harry.
Harry memijat pangkal hidungnya sambil menghela napas berat dan ia mulai berjalan mengikuti Kendall.
"Ken.." Panggil Harry saat mereka telah tiba di depan mobil Harry. Keadaanpun sepi, jadi mereka bisa mengobrol sesaat.
Kendall menaikkan sebelah alisnya, "Apa?"
"Ada apa denganmu? Bukankah dari tadi kau baik-baik saja? Kenapa tiba-tiba wajahmu murung? Siapa yang membuat dirimu seperti ini? aku akan menghampirinya." Kata Harry lembut lalu mengusap pipi Kendall.
"Jika kau ingin menghampiri orang itu, apa yang akan kau lakukan? Menghajar dirimu sendiri dan berkata pada dirimu untuk tidak membuatku murung."
Setelah lama mencerna perkataan Kendall, Harry baru mengerti kalau Kendall murung karenanya. Harry pun mencoba untuk ingat-ingat kesalahan apa saja yang dia buat hari ini pada Kendall.
"Tell me if I'm wrong, Kendall, so I can improve myself because I want to be what you're wish for." Harry menggenggam satu tangan Kendall dan mengecupnya halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER IN LOVE✔️
FanfictionBOOK 1/2 OF PARTNER IN LOVE *dalam revisi* Apakah aku pernah berkata bahwa cinta itu datang tanpa diduga? Jika belum, maka aku baru saja mengatakannya. Sejujurnya, siapa aku? Hanya gadis pengangguran yang hidup seadanya, namun Sang Kuasa mempertemuk...