TWELVE

591 75 3
                                    

Pintu apartemen terbuka, masuklah Harry dengan keadaan shirtless dan berkeringat. Melihat itu, Kendall mengalihkan pandangannya dengan cepat.

"Kau kenapa, eh?" Harry memasang tampang polos dan memiringkan kepalanya.

"Pa-pakai bajumu!" Kendall masih membelakanginya.

"Oops!! Maaf, aku lupa kalau kau belum pernah melihatku shirtless. Sudahlah, Ken, tidak apa. Aku hanya shirtless, kecuali kalau aku telanjang, kau bisa pingsan." Harry menggodanya.

"Cepat pakai bajumu, ku mohon!" Ucap Kendall, memohon.

"Hahahaa! Kendall, chill, chill.. ok, I'm just kidding." Gurau Harry.

Mendengar suara pintu tertutup, Kendall berasumsi kalau Harry sudah masuk ke dalam kamarnya. Kendall pun memutar balikkan tubuhnya.

"AAARRHHH!!!" Ternyata Harry belum masuk ke kamarnya. Dia hanya menutup pintu yang terbuka, itulah sebabnya Kendall berteriak.

"Hahahahahaha! Kendall, Kendall, why are you so cute? Hahaha.." Harry kembali tertawa.

Harry pun memakai kaos putih polos andalannya.

"Sudah, Ken. Aku sudah memakai bajuku." Kata Harry.

Kendall masih memunggunginya sambil menutup mata.

"Are you sure?" Kendall berusaha memastikan.

"I am.." Ucap Harry seraya berjalan menghampiri Kendall.

Kendall pun berbalik badan tapi tubuhnya langsung berhadapan dengan Harry, bahkan jaraknya sangat dekat.

Tubuh Kendall mematung, Ia tidak tau harus melakukan apa.

Close your eyes and kiss me.

Kendall mendengar suara Harry berbicara, tapi dia tidak melihat bibir Harry bergerak sedikit pun.

Beberapa saat kemudian, Kendall baru ingat kalau Ia bisa membaca isi hati seseorang.

Bagaikan terhipnotis, Kendall menutup matanya perlahan dan memajukan wajahnya. Ia merasa tidak keberatan kalau first kiss nya adalah Harry.

Kendall pun merasakan sesuatu benda kenyal, manis dan lincah bergerak di bibirnya.

Semakin lama bergelut dalam ciuman, Harry mengangkat pinggang Kendall dan wanita itu menangkup rahang Harry, juga mengalungkan kaki jenjang nya di pinggul Harry. (mulmed)

Kehabisan napas, Kendall menjauhkan wajahnya dan Ia pun mengambil napas sebanyak-banyaknya hingga Harry bisa merasakan deruan hangat di wajahnya.

"Jadi, aku adalah first kiss mu?" Tanya Harry dengan tatapan menggoda.

"Umm... y-ya.." Jawab Kendall agak ragu.

Satu hal yang Kendall tanyakan, kenapa Harry tidak kehabisan napas?

Harry terkekeh, "Because I'm a professional kisser. So, I don't run out of breathe." Harry menjawab pertanyaan yang terngiang di pikiran Kendall.

"Bi-bisakah kau turunkan aku?" Kendall berusaha melepas ikatan tangan Harry tapi tetap saja, tenaga lelaki lebih kuat.

"Kenapa? Bukannya kau suka di peluk olehku?" Harry tersenyum penuh arti. "Omong-omong, ku kira kau tidak lihai dalam hal berciuman. Bibirmu juga lincah tadi.." Kini, Harry telah duduk dengan Kendall yang ada di pangkuannya.

"Jika ku beritau alasannya, itu konyol." Kekeh Kendall.

Harry mengerutkan dahi, "Memang apa alasannya?"

PARTNER IN LOVE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang