KENDALL's POV
Astaga, kenapa dia bertanya seperti itu sih?! Ah! aku tau bagaimana caranya mengelak dari pertanyaan bodoh itu!
"Maaf, maksudmu?" Tanyaku, pura-pura tidak mengerti.
"I love you. What about you? do you love me?" Tanyanya sambil semakin mendekat kepadaku.
Sekarang jarak kami kurang dari 30 cm dan wajah kami juga begitu dekat. Tangannya meraih pinggangku sehinga tidak ada lagi jarak di antara kami.
"A-aku tidak tau, bisakah kau melepas tanganmu? aku harus kembali bekerja.." Pintaku. Bukannya di lepas, Mr. Styles malah mengarahkan tanganku hingga singgah di pundaknya dan dia bergeser kanan kiri seperti sedang berdansa.
"Jangan membohongi aku, Kenny." Ujarnya.
Hei! aku tidak berbohong! Perasaanku padanya hanya sebatas kagum saja. Tidak lebih.
"Apa kau menyukai berdansa denganku?" Tanyanya. Oh, jadi kami memang berdansa dari tadi.
"Untuk apa kita berdansa? bagaimana kalau ada yang melihat?" Bukannya menjawab, aku bertanya sebanyak 2 kali.
"Nanti malam, keponakanku merayakan ulang tahunnya yang ke 17, akan di adakan pesta dansa. Maka dari itu aku berlatih denganmu." Jawabnya.
Apa dia bilang? Apakah dia mengajakku untuk datang ke pesta keponakannya secara tidak langsung?
"Aku ingin kau menemaniku di pesta itu. Aku akan menjemputmu pukul 8 malam." Suruhnya seraya berhenti bergeser kanan kiri.
Akupun melepaskan tanganku yang berada di bahunya dan memutar badan meninggalkan ruangannya.
Aku tidak habis pikir dengan apa yang baru saja dia katakan. Bagaimana bisa dia mencintai aku? sedangkan derajatku lebih rendah darinya.
Oh, aku terus berharap supaya nanti malam tidak ada kecanggungan saat kami berdansa. Memalukan.
...
Aku baru saja dari toilet lalu memasukki ruang kerjaku, aku sedikit terkejut karena ada Mr. Styles sedang duduk di kursi kerjaku sambil menggeser-geser mouse laptop ku
"Um, Mr. Styles?" Panggilku, ia mendongak dan tersenyum. Aku memberikan tatapan apa yang kau lakukan di sini?
"Aku hanya melihat-lihat galeri fotomu. Ternyata kau fotogenik." Dia menjawab tatapanku.
Tunggu, menurutku, dia sedikit tidak sopan karena mengganggu privasiku.
"Maaf, Ken. Tapi aku sedang bosan, dan aku sangat menyukai fotomu yang ini,"
"Terlihat dewasa dan menawan." Lanjutnya.
"Well, terimakasih, Mr. Sty--"
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER IN LOVE✔️
FanfictionBOOK 1/2 OF PARTNER IN LOVE *dalam revisi* Apakah aku pernah berkata bahwa cinta itu datang tanpa diduga? Jika belum, maka aku baru saja mengatakannya. Sejujurnya, siapa aku? Hanya gadis pengangguran yang hidup seadanya, namun Sang Kuasa mempertemuk...