TWENTY ONE*

861 61 4
                                    

#smut

KENDALL's POV

Di saat tubuhku sudah tidak tertutupi sehelai benangpun, Harry mengecup satu-persatu dari setiap tubuhku. Tidak mau kalah, akupun berusaha meraih miliknya yang masih terbalut oleh boxer ketat tersebut.

"Ken.." Erangnya. Aku meremas kuat miliknya hingga ia sedikit berteriak. "Fuck! Aku sudah tidak tahan!" Harry membuka boxernya dan mataku mendapati miliknya yang sangat besar itu.

Tanpa aba-aba, Harry memasukkannya kedalamku, oh, ini sangat dalam. Aku meremas kuat sprei sambil mengerang antara sakit dan nikmat.

"Lebih dalam, Harry.." Ucapku.

Harry pun memperdalam lagi penisnya membuatku mendesah kuat. Baru kali ini aku merasakan ada siksaan yang nikmat.

Dia sangat handal dalam permainannya, aku dibuat tidak berdaya hanya karena sentuhan kecilnya saja.

"Kau sangat sempit, Ken-ahh.." Harry mendesah berat.

Sepertinya bukan aku yang sempit, tapi miliknya yang terlalu besar. Selagi  ia bergerak keluar-masuk, aku pun ikut menggerakan pinggulku berlawan arah. Tiba-tiba Harry memperlahan gerakan in-out nya dalamku dan itu cukup membuatku frustasi.

"Lebih cepat lagi, Harreehh..ahh." Aku memohon padanya, tetap saja, ia tidak mendengarkan aku.

"Kendalikan aku, Sayang.." Bisik Harry di telingaku.

Mengerti maksudnya, akupun mengubah posisi menjadi aku duduk di pangkuannya, memaju-mundurkan pinggulku hingga miliknya kembali memenuhi rahimku.

Astaga, ini sangat memuaskan! "Ahh, yeah, babe.." Harry kembali mendesah nikmat.

"I wanna-aahhh.. cum.." Ujarku terengah-engah.

Harry pun kembali membaringkanku di kasur dan memompaku dengan sangat cepat hingga aku sampai di klimaks. Ia menarik miliknya keluar dan tanganku tergerak untuk memainkannya.

Aku ingat, hal ini disebut handjob atau memainkan penis lelaki dengan tangan.

"Ahh, you're so great, fuck-aahh.." Tidak lama kemudian, cairan Harry keluar membasahi perutku.

Harry menunduk dan menjilati cairannya sendiri lalu mulutnya turun ke klitorisku untuk membersihkan cairanku.

"Aku mencintaimu, Kendall."

"Aku mencintaimu juga, Harry."

***

AUTHOR's POV

Setelah Kendall bangun dari tidurnya, ia berusaha berdiri untuk mengambil minum tapi karena pangkal pahanya terlalu nyeri, ia mengurungkan niatnya. Kendall pun membangunkan Harry yang masih terlelap itu.

"Harry.. bangun!" Ujar Kendall, sedikit membentak.

Harry pun membuka matanya dan mengubah posisi menjadi duduk. "Kenapa?" Tanyanya.

"Bisa kau ambilkan minum untuku? Aku tidak bisa berjalan.." Pinta Kendall.

Harry mengangguk pelan lalu memakai semua bajunya. Sementara Kendall berbaring, ditutupi selimut karena ia masih telanjang.

"Tunggu sebentar," Ujar Harry.

Pria itupun turun ke dapur dan menuangkan air dingin pada satu gelas, ia menegaknya hingga habis dan setelah itu Harry membuat yang baru untuk Kendall.

PARTNER IN LOVE✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang