KENDALL's POV
Sudah satu minggu aku menetap di Cuba, melepas rindu dengan kedua orang tuaku yang ternyata masih hidup.
Biar kuceritakan, saat kecelakaan pesawat mereka beberapa tahun yang lalu, reporter mengatakan bahwa tidak ada penumpang yang selamat dalam kecelakaan ini. Pencarian jenazah pun sangat sulit, tapi 2 tahun lalu, kedua orang tuaku ditemukkan dengan keadaan luka-luka parah. Mereka masih bertahan hidup tapi tidak ada seorangpun yang tau kalau orang tuaku adalah korban kecelakaan pesawat itu.
Merekapun menginap dirumah seseorang yang baik hati dan si pemilik rumah memulangkan orang tuaku ke Cuba.
Begitulah ceritanya. Rencananya, orang tuaku akan ikut ke New York bersama kami dan tinggal disana lagi. Merasakan kelengkapan keluarga dan kedamaian.
"Kendall, tadi Mr. Styles menghubungiku, katanya dia sedang membutuhkan bantuanmu secepatnya." Lamunanku terpecah saat Kylie bersuara dihadapanku.
"Kenapa ia tidak menghubungiku langsung?" Tanyaku mengernyit. Mengambil ponsel, dan ternyata aku melihat rentetan pesan tak terbaca dan panggilan tak terjawab sebanyak 5 kali.
"Oh, shoot! Aku tidak mengecek ponselku!" Aku menepuk kening sendiri.
Akupun menghubungi nya berharap dia mau mengangkat.
'Kendall?'
"Uh, Halo, maaf aku tidak membaca pesanmu dan aku mematikan nada dering ponselku tadi.."
'Tak apa, begini, di kantor sedang banyak sekali pekerjaan dan aku tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Kira-kira kapan kau pulang?'
"Malam ini aku pulang. Begitu sampai di New York aku akan langsung ke kantor."
'Tidak perlu buru-buru, Kendall. Kau boleh beristirahat dulu dirumah. Lagipula pekerjaan ini deadline nya masih lama.'
"Baiklah kalau begitu."
'Ya.'
tut..tut..tut..
Ia langsung menutup panggilannya.
Dengan cepat, aku memasukkan baju-bajuku kedalam koper dan membooking tiket pesawat untuk penerbangan jam 12 malam ini.
"Kendall, apa yang kau lakukan?" Tanya Ayahku, menyembulkan kepalanya dari luar ruangan.
"Aku ada banyak pekerjaan di kantor, Yah. Malam ini aku akan pulang ke New York." Jawabku.
"Baiklah, Ayah akan mengantarmu ke bandara nanti." Ucapnya.
Aku mengangguk sebagai balasanku.
Sekarang masih jam 6 sore, masih ada 6 jam lagi untuk penerbanganku. Menyadari ini waktu makan malam, akupun bergegas turun menuju meja makan.
...
Aku mengecup pipi ayahku dan berlalu untuk check in.
Setelah mendengar pengumuman untuk masuk pesawat, aku melangkahkan kaki dan mencari tempatku. Saat sudah menemukannya, aku menempati kursi kosong tersebut.
HARRY's POV
Aku menyuruh orang yang mengetuk pintu ruanganku untuk masuk. Orang itu-Kendall-masuk kedalam mungkin hanya sekedar memberikan laporan.
"Begini, beberapa makalah sudah aku kerjakan. Tapi masih ada sisa sangat banyak, Mr. Styles. Haruskah aku mengerjakannya dirumah?" Tanyanya.
"Memang kau bisa mengerjakannya sendiri? ini sangat banyak Kendall."
Raguku. Permintaan desain rumah ini sangat banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
PARTNER IN LOVE✔️
FanfictionBOOK 1/2 OF PARTNER IN LOVE *dalam revisi* Apakah aku pernah berkata bahwa cinta itu datang tanpa diduga? Jika belum, maka aku baru saja mengatakannya. Sejujurnya, siapa aku? Hanya gadis pengangguran yang hidup seadanya, namun Sang Kuasa mempertemuk...