BOOK 1/2 OF PARTNER IN LOVE
*dalam revisi*
Apakah aku pernah berkata bahwa cinta itu datang tanpa diduga? Jika belum, maka aku baru saja mengatakannya. Sejujurnya, siapa aku? Hanya gadis pengangguran yang hidup seadanya, namun Sang Kuasa mempertemuk...
Saat ini, aku Gemma, ibu dan ayahku sedang berkumpul makan malam bersama. Jarang-jarang kami seperti ini karena Ayah selalu disibukkan oleh pekerjaannya. Tapi aku bersyukur karena hari ini keluargaku lengkap, oh iya.. ada kakak iparku juga.
Sebenarnya, makan malam ini juga merayakan hari ulang tahun pernikahan ayah dan ibu. Jika tidak ada acara spesial, aku tidak menjamin akan ada makan malam keluarga lengkap seperti ini.
"Harry.." Panggil ibu disela makan malam hening ini.
"Ya?" Jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari makanan didepan mataku.
"Berapa usiamu?" Sekarang Ayah yang bertanya. Akupun menatap ayahku dan mengapa semuanya juga mengarahkan pandangan padaku?
"Umm.. 23, kenapa?" Aku balik bertanya.
"Apa kau sudah memiliki kekasih?"
Astaga, pertanyaan macam apa itu?
"Be-belum.." Jawabku gugup.
"Harry, ibu mohon, carilah seorang yang cocok denganmu. Ayah dan Ibumu sudah semakin tua, kami mau melihat kau menikah." Ucap ibuku.
Aku saja tidak terlalu mementingkan pacar. Aku sebenarnya masih ingin fokus dengan pekerjaanku. Tapi aku juga harus membuat keluargaku bahagia dengan melihatku menjalin hubungan. Well, sebenarnya aku sudah berkali-kali menjalin hubungan dengan banyak perempuan, tapi tidak ada satupun yang mampu awet.
"Baiklah, aku akan usahakan."
Hah? kenapa aku bicara begitu???? Oh! Bodoh.
Siapa yang akan kujadikan kekasih? umm.. kalian mau?
Eh jangan deh, kalian belum cukup umur untuk berpacaran denganku. Nanti aku dibilang paedophilia. Tapi aku tetap mencintai kalian ❤ hehehe
***
KENDALL's POV
Good morning, world!
Aku terbangun dari tidurku yang cukup nyenyak. Eh? Sangat nyenyak.
Aku bergegas mandi dan memakai pakaian kantor ku. Aku memilih menggunakan kemeja hitam, celana dan blazer merah. Entahlah, aku suka warna merah dan itu yang menjadi pilihanku hari ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Morning," Sapa seseorang wanita. Siapa lagi kalau bukan Kylie? hanya aku dan dia di rumah ini.
Aku membalasnya dengan senyuman, ia sudah siap dengan pakaian kantornya dan sedang melahap roti selai begitupun aku.
Setelah sarapan, aku memasukkan beberapa mozzarella sticks ke dalam omprengan untuk camilanku dikantor, sebelum akhirnya aku dan Kylie berangkat ke kantor, menjalani rutinitas kami.
