Sudah seharian lebih Gerald menemani Gabby di rumah sakit tapi Gabby belum menandakan bahwa ia akan sadar. Gerald menatap dalam Gabby sampai ada suara yang datang dan menepuk bahu Gerald.
"Gerald udah seharian lebih jagain Gabby, biar tante sama om aja yang jagain." Ucap Karina. Karina memang bisa mengondisikan dimana ia harus berkata lembut dimana ia harus mengeluarkan kata gaulnya.
"Gak tante, Gerald bakal tunggu Gabby sampai sadar. Gerald mau orang yang pertama dilihat Gabby adalah Gerald." Tolak Gerald sopan.
"Tapi besok kamu sekolah bukan? Ini sudah malem nanti Emily cari kamu lagi." Ucap Karina.
"Gak kok tan, Gerald besok gak akan sekolah udah izin ke guru juga terus kalau masalah Mama Gerald udah bilang sama Mama kalau Gerald lagi jagain Gabby." Ucap Gerald meyakinkan.
"Huh yasudah kalau itu mau kamu. Tante sama om pamit pulang dulu, kalau Gabby sadar kabari kami." Ucap Karina pasrah.
"Iya tan," Balas Gerald. Setelah itu Karina maupun Reza keluar dari kamar inap Gabby. Baru saja 10 menit dan datanglah Gia bersama Natasya.
"Loh Gerald, lo dari pagi masih aja disini sampai malem?" Tanya Gia. Yang diangguki Gerald.
"Nih gue tadi sama Gia beli martabak lo mau gak? Perasaan gue lihat lo belum makan deh." Ucap Natasya.
"Gue gak laper." Balas Gerald datar. Semenjak Gabby sakit Gerald susah makan bahkan untuk hari ini Gerald hanya mandi sekali biasanya dua kali itu juga terpaksa karena dipaksa Gio. Gio bilang 'Lo harus mandi, kalau Gabby udah sadar terus lo belum mandi nanti lo bau, gak malu apa?' itu hanya pancingan yang di buat Gio pada Gerald agar ia mau mandi.
"Huh yaudah lah terserah lo!" Ucap malas Natasya.
Sudah selama sejam mereka bertiga di dalam ruangan Gabby dengan suasana yang membuat kedua perempuan itu bosan. Dan ini sudah menunjukan pukul set 9 malam.
"Lo berdua gak pulang? ini udah malem." Tanya Gerald tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Gabby yang masih tenang tidur.
"Lo ngusir kita gitu?" Sewot Gia.
"Ya gak sih, gue cuman nanya lagian lo berdua besok sekolah bukan?" Balas Gerald datar.
"Lo juga sekolah kali." Ucap Natasya.
"Gue sih gak." Balas Gerald.
"Kenapa?" Tanya Gia.
"Kepo lo, udah gih sana pulang udah malem juga." Balas Gerald.
"Nyebelin lo, udah yuk ah sya!" Kesal Gia dan menarik tangan Natasya keluar kamar inap Gabby. Gerald hanya mengangkat bahunya tak peduli.
🍁
Gerald menggeliat dalam tidurnya, karena kedatangan Arvan maupun Gio.
"Eh lo kagak sekolah?" Tanya Arvan yang kini sudah rapi dengan seragam sekolah ralat tidak rapi juga sih karena geng mereka kalau ke sekolah baju selalu dikeluarkan meskipun sering ditegur guru tapi ya namanya juga bad boy dan selalu memakai warna sepatu yang tidak diperbolehkan oleh sekolah.
Semenjak Gerald berpacaran dengan Gabby pun ia mengurangi balapan liar dan merokok. Meskipun Gerald bandel tapi ia tidak pernah melupakan ibadah dan tidak pernah keluar masuk club. Begitu pun sama dengan Arvan maupun Gio.
"Gak." Balas Gerald seadanya.
"Mm..yaudah kita sekolah dulu, Natasya sama Gia nunggu dimobil gak mau kesini males sama lo katanya." Ucap Gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVO (COMPLETED✔)
Teen FictionBaru saja masuk sekolah barunya, Gabby sudah di klaim saja oleh seseorang sebagai pacarnya? Aneh? Tentu, Gabby sendiri aneh dengan orang itu yang ia sendiri tidak tahu siapa. Rank? : #117 in teen fiction (16-05-17) #85 & 90 in (19-05-17) #38 in tee...