Sekarang Gabby seorang diri sedang berdiri memandangi gundukan tanah yang baru saja ia beri air dan bunga berwarna merah.
Ya, itu makam Papa Gabby. Entahlah saat sudah pulang sekolah ia pulang terlebih dahulu ke rumah bersama Gerald dan setelah itu Gabby pergi ke makam Papah-nya sendiri tanpa Gerald ketahui.
Sekarang sudah genap sebulan Gabby ditinggal Papah-nya, mungkin ia rindu Papahnya. Tidak salah bukan seorang anak merindu. Papahnya yang sudah meninggalkannya sebulan?
Di sana Gabby tidak berbicara sama sekali ia hanya mendoakan dan memberikan makam Papahnya dengan bunga berwarna merah.
Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Gabby, sontak Gabby menoleh dan mendapati seseorang yang memakai baju hitam-hitam. Gabby tau betul siapa orang itu, Gabby hanya bisa kaget dan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Gab, lo masih inget gue kan?" tanya orang yang berbaju hitam itu. Gabby masih diam tidak menanggapi orang tersebut.
"Gab, gue mau minta maaf soal dulu." ucap orang itu dengan menyesal atas perbuatan yang ia lakukan pada Gabby.
"De- Deryl?" tanya Gabby dengan ragu.
"Iya ini gue, gue udah bebas dari penjara. Maafin gue soal dulu gue bodoh malah ngelakuin itu ke lo sorry." mohon Deryl pada Gabby.
Gabby langsung lari meninggalkan makam, ia benar-benar takut jika harus bertemu dengan Deryl. Ia takut terjebak lagi oleh Deryl.
Tidak tinggal diam Deryl mengejar Gabby yang sekarang sedang menunggu taksi, wajah Gabby benar-benar panik karena Deryl sudah hampir dekat dengannya tetapi taksi belum muncul.
Dan benar ketakutan Gabby terjadi sekarang Deryl sudah memegang tangan Gabby yang sudah ingin berusaha kabur.
"Lepasin gue Ryl, lepas!!" sentak Gabby dengan ketakutan. Bukannya melepaskan Deryl malah memperkuat pegangannya.
"Plis dengerin gue Gab, gue cuman mau minta maaf doang sama lo. Gue tau gue salah bikin lo udah masuk rumah sakit. Maaf Gab, gue cuman mau minta maaf sama lo aja. Gue gak akan macem-macem lagi sama lo Gab." ucap Deryl dengan lembut. Kali ini Gabby sudah tidak setakut tadi dengan Deryl.
"Tapi seharusnya lo gak usah ngelakuin itu ke gue Ryl, gue sangka lo itu baik tau gak? Tapi ternyata ada apa-apanya. Gue kecewa sama lo, dulu lo udah gue anggap sahabat gue Ryl." ucap Gabby dengan kecewa.
"Ok gue minta maaf sama lo Gab, apa lo masih mau anggap gue sahabat lo?" tanya Deryl ragu.
Gabby diam tetapi beberapa menit kemudia ia mengangguk dan tersenyum tipis.
Tanpa babibu Deryl memeluk Gabby karena bahagia ia masih dianggap sahabat oleh Gabby meskipun ia sudah jahat pada Gabby.
Gabby yang dipeluk secara tiba-tiba hanya diam tidak membalas pelukan Deryl.
☀☀☀
Gabby sedang menunggu Gerald yang akan menjemputnya, akhirnya sudah benerapa menit menunggu. Kini terdengar suara klakson mobil Gerald, Gabby langsung menghampiri Gerald dan masuk ke dalam mobil.
"Pagi Rald!" sapa Gabby dengan tersenyum tapi Gerald hanya membalas dengan senyum tipis benar-benar tipis.
Gabby bingung kenapa Gerald tidak membalas sapaannya, biasanya Gerald akan membalasnya dan langsung menanyai udah makan?, atau nanti ada acara apa? Atau yang lainnya tapi kali ini Gerald tutup mulut.
"Rald?" panggil Gabby hati-hati, Gerald hanya menoleh setalah itu ia kembali lihat kedepan dan fokus menyetir.
"Kamu kenapa kok diem terus?" tanya Gabby hati-hati dan belum dibalas apapun oleh Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVO (COMPLETED✔)
Ficção AdolescenteBaru saja masuk sekolah barunya, Gabby sudah di klaim saja oleh seseorang sebagai pacarnya? Aneh? Tentu, Gabby sendiri aneh dengan orang itu yang ia sendiri tidak tahu siapa. Rank? : #117 in teen fiction (16-05-17) #85 & 90 in (19-05-17) #38 in tee...