FOURTY SIX

99.7K 5.2K 260
                                    

"Apa kalian sudah menyiapkan segala sesuatu untuk ke jepang nanti?" tanya Keyla. Oh ya akhir-akhir ini Keyla dekat dengan Gabby dkk dan Gabby dkk juga merasa nyaman sama kedatangan Keyla.

Sekarang mereka sedang berada dirumah Nata sebenarnya dari kemarin mereka sudah menginap alasan yang simple untuk mereka menginap. Karena orang tua Nata sedang ada bisnis di luar kota, maka dari itu mereka menginap di rumah Nata.

"Jepang? Hmmm ASTAGAA. Gue lupa!" kaget Gia dengan mulut yang menganga. Nata yang melihat itu memasukan buah Ceri yang terdapat di minumannya.

Gia langsung memuntahkan ceri itu, pasalnya ia tak suka dengan buah ceri.

"Eokk menjijikan!" kesal Gia dan menjitak kepala Nata dan ia langsung mengaduh.

"Lo pada berantem mulu, lama-lama gue nikahin lo berdua!" ucap Gabby ngawur dan memakan sesendok mie tek-teknya.

"OMG, Omawow! Hello gue normal kali!" balas Gia.

"Hello gue juga ya!" balas Nata tak kau kalah.

"Udah deh berisik lo pada. Dan nih ya kebetulan gue mau beli peralatan buat ke jepang gitu. Lo pada mau gak anter gue?"  ucap Keyla.

"Ayo, gue juga belum nyiapin apa-apa. Oh ya kita ke jepang lima hari kan?" tanya Gabby.

Memang minggu kemarin komite angkatan Gabby mengumumkan bahwa mereka akan perpisahan ke jepang, menyenangkan bukan?

"Yoi, yaudah ganti baju dulu udah gitu caw ya biar gak kesorean." ucap Gia yang diangguki semua.

⚠⚠

Setelah selesai berbelanja keperluan di jepang, Gabby kembali ke rumahnya dan masuk ke dalam kamar karena ia begitu lelah.

Awalnya mereka hanya akan membeli yang dibutuhkan saja tetapi karena sedang ada diskon mereka langsung saja menyerbu.

Kepergian menuju jepang adalah besok pukul 7 malam, sebelum ia tidur ia memasukkan terlebih dahulu barang-barang yang akan ia bawa ke dalam koper miliknya.

Setelah dirasa semua sudah masuk ia membaringkan tubuhnya di atas kasurnya dan menatap HPnya. Hari ini ia belum bertemu sama Gerald sama sekali dan tidak mengirim line maupun telepon.

Gabby rasanya ingin menelpon Gerald tetapi ia gengsi, ia lebih ingin menunggu Gerald yang menelponnya.

Biasanya Pagi, siang, sore dan malam Gerald akan menelpon tetapi ini tidak bertemu saja tidak. Gabby menunggu notif dari Gerald tapi sekali HPnya bergetar ia cek ternyata bukan dari Gerald melainkan OA.

Sungguh menyebalkan! Disaat sedang menunggu chat seseorang dan yang muncul malah OA.

Saking sudah larutnya ia menunggu kabar dari Gerald tapi tak kunjung ada ia tertidur dengan HP yang ada di atas perutnya.

⚠⚠⚠

Meskipun keberangkatannya jam 7 malam tetap saja para siswa dari jam 5 sore  harus berada di lingkungan sekolah, jika tidak konsekuensinya akan di tinggal.

Dan tadi pagi Gerald mengirimkan line pada Gabby bahwa ia akan menjemputnya jam setengah lima. Tapi sekarang sudah hampir mau jam lima kurang 20 menit. Ia takut telat datang ke sekolah dan malah di tinggal kan tidak lucu.

Yang ditunggu-tunggu akhirnya datang, setelah berpamitan pada Karina, Gabby langsung masuk ke dalam mobil Gerald.

"Apa ada yang ketinggalan?" tanya Gerald memastikan. Gabby sejenak berpikir untuk memastikan juga apa ada yang tertinggal, Gabby menggelengkan kepalanya. Dan Gerald langsung melajukan mobilnya membelah keramaian jalan ibu kota.

"Maaf tadi aku telat jemputnya," ucap Gerald tak enak.

Gabby tersenyum, "Gak apa-apa hanya 10 menit."

Sungguh Gabby ingin menanyai tentang hari kemarin kenapa Gerald sama sekali tidak menghubunginya? Tapi ia urungkan niatnya karena ia masih saja gengsi. Nanti Gerald kira bahwa ia rindu padanya. Ya jujur sebenarnya Gabby kemarin rindu dengan Gerald yang tidak memberi kabar.

Pas pada jam 5 mereka sampai di lingkungan sekolah ternyata sudah banyak yang berkumpul tapi mereka berdua tidak melihat teman-temannya.

Mereka keluar mobil dengan bersama dan menggeret koper.

"Sini Bi, biar aku aja yang bawa kopernya." tawar Gerald pada Gabby yang sedang menggeret koper berwarna ungu muda.

"Gak usah, aku bisa kali." tolak Gabby halus.

"Aku gak nerima penolakan!" balas Gerald dan mengambil alih koper.

"Tetap saja! sifat pemaksanya tak hilang dasar cowok jaman now!" gumam Gabby.

Para siswa disuruh berkumpul di lapangan untuk di beri instruksi oleh kepala sekolah tentang perpisahan yang akan dilaksanakan di jepang.

Setelah di beri instruksi mereka menuju bandara. Kebetulan sekolah ini memiliki bandara sendiri dan memiliki pesawat sendiri. Jadi mereka tak repot untuk membeli tiket.

Karena duduknya yang bebas dengan siapa saja, Gabby duduk bersama Gerald. Ya ini tentu paksaan dari Gerald yang memang selalu memaksa orang.

Karena perjalanan yang jauh Gabby terlelap dengan kepala yang agak kepinggir. Gerald yang melihat itu membenarkan posisi tidur Gabby dan tersenyum.

"Aku tak sabar menunggu hari esok,"

⚠⚠⚠

Jujur gue kangen komen kalian tentang tiap chapnya, tapi gue gak maksa buat kalian komen komen gitu. Karena gue mau dapet komen yang murni dari kalian bukan karena paksaan. Karena gue suka aja gitu baca-baca komen dari kalian wkwk.

Dan makasi banget buat kalian yg udh mau nunggu cerita ini sampai up lagi😊. Dan semoga kalian masih suka ya sama cerita ini 💞




POSESIVO (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang