TWENTY FIVE

102K 5.7K 188
                                    

Setelah kejadian yang menimpa Gabby, kini gadis itu selalu mengurung dirinya dikamar bahkan ia juga tidak masuk sekolah dan tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa. Bahkan saat diberi makan oleh Karina, ia hanya makan dua sampai tiga suap saja.

Sebenarnya Karina sudah mulai mengikhlaskan atas kepergian suaminya. Tapi tidak dengan Gabby yang masih saja marah pada dirinya sendiri. Ia berfikir bahwa Papanya meninggal karena dirinya.

Gabby pun membawa buku Diary yang berwarna biru laut miliknya. Jari-jari tangannya mulai menari diatas kertas putih.

Dear Papa,

Hai pah! Gabby mau minta maaf sama Papa. Seharusnya Papa jangan pernah nurutin permintaan Gabby kemarin, Gabby menyesal. Gara-gara Gabby malah Papa yang kehilangan nyawa Papa sendiri. Gabby egois ya Pah? Andai saja waktu dapat berputar kembali, Gabby gak bakal minta Papa untuk pulang waktu itu. Andai saja Gabby gak minta Papa untuk pulang waktu itu, mungkin Papa masih sehat bukan? Gabby kangen sama Papa.

Papa inget gak, waktu Gabby masih sekolah dasar Gabby minta Papa untuk jemput Gabby pake motor. Terus pas dijalan hujan gede, dan dimotor Papa cuman ada satu jas hujan. Dan Papa kasih jas hujan itu ke Gabby, itu biar Gabby gak kedinginan kan Pah? Padahal Gabby tau Papah kedinginan juga kan? Makasih Papa udah ngelindungin Gabby dari derasnya hujan.

Waktu Gabby sakit di tengah malem, Awalnya Papa sama Mama mau bawa Gabby kedokter bukan? Tapi Gabby nolak, karena Gabby takut sama suntikan. Dan Papa bela-belain tengah malem cari apotik 24 jam buat beli obat untuk Gabby. Padahal sebenernya Papa cape kan? Tapi Papa bela-belain beli obat buat Gabby biar cepat sembuh. Makasih ya Pah udah bela-belain beli obat buat Gabby di tengah malem. Maaf ya Pah kalau Gabby nyusahin Papa, Gabby emang gak tau diri ya Pah haha.

Saat Gabby tengah malem mau makan tapi mau masakan Papa, Papa bikinin masakan buat Gabby. Sebenernya Papa nahan ngantuk kan? Dan saat itu Gabby mau es krim di tengah malam, awalnya gak dibolehin sama Mama dan Papa tapi Gabby ngotot. Dan Papa beliin Gabby es krim ditengah malam.

Maaf  ya Pah kalau Gabby banyak nyusahin Papa waktu kecil, dan terima kasih Papa selalu ada disaat Gabby membutuhkan.

Love you Dad and I miss you Dad......

Setelah selesai menulis keluh kesah di buku Diarynya itu ia pun membaca ulang tulisannya dengan Flashback Saat ia masih kecil. Bahkan air mata itu kembali menetes.

☀☀☀

Di waktu yang sama dengan Gabby, kini Karina bingung. Ya ia bingung karena ia barusan mendapatkan telepon dari orang yang bekerja di rumah Mama mertuanya.

"Ya, hallo?"

"Hallo, Bu Karina. Ini saya Santi, Bu nyonya jantungnya kembali bermasalah saat tahu Pak Reza sudah tiada. Santi binggung Bu, karena Bu nyonya tidak mau dibawa ke rumah sakit. Apakah Ibu bisa kesini?"

"Baiklah, nanti akan saya usahakan untuk ke kalimantan."

"Baik terima kasih Bu,"

"Ya,"

Karina bingung karena disatu sisi, Gabby yang selalu saja mengurung dirinya dikamar, dan sekarang Mama mertuanya yang sedang sakit.

Di waktu yang tepat, datanglah Gerald bersama Emily.

"Karina lo kenapa nangis lagi?" tanya Emily pada Karina. Yap jika dua insan itu bertemu maka akan menggunakan bahasa anak jaman sekarang.

POSESIVO (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang