GERALD POV
Gue udah sampai di dekat Gedung tua tempat dimana Gabby di sekap. Jadi gue sama Arvan, Gio bakal datang dari arah depan, sedangkan polisi dari arah belakang.
Kami pun sampai di Gedung tua itu, Kami turun dari mobil dengan hati-hati.
"Ok, gue bakal masuk lewat pintu depan, dan kalian berdua belakang okey. Hati-hati!" Ucap gue yang diangguki mereka. Baru saja gue jalan 5 langkah gue liat....
"GABBY!!"
Gue menghampiri Gabby yang sudah terdampar lemah di atas aspal dengan cairan merah yang terus keluar dari kepalanya dan lututnya, sialan siapa yang udah nabrak. Gue melangkah ke mobil yang seenaknya udah nabrak pacar gue. BANG*AT.
"WOYY BUKA GAK KACA LO!!" Sial bukannya di buka. Gue pun melemparkan batu ke kaca mobilnya. Lalu dia keluar dari mobil.
"JINGG!! JADI LO YANG NABRAK GABBY HAH?" Bentak gue emosi. Dan langsung menonjok dia sampai dia gak berdaya, arghhhh polisi pake acara dateng lagi. Gue gak segan-segan bunuh dia karena berani-beraninya nabrak pacar gue.
"Sudah jangan main hakim sendiri, urusan ini akan di bawa ke kantor polisi." Ucap Pak polisi tegas dan memborgol dia bersama anak buahnya.
"AWAS LO DERYL!!"
Dengan cepat gue membawa Gabby ke rumah sakit, gue gak tenang. Sialan kepala nya mengeluarkan banyak darah dan lututnya terdapat serpihan botol minuman keras kah?. Gue melajukan mobil dengan sangat cepat. Tak peduli meskipun banyak yang sumpah serapah ke gue. Yang penting Gabby selamat.
AUTHOR POV
"Duh sya gimana nih, kok tante Karina belum bangun-bangun. Gue khawatir takutnya punya penyakit lagi kan berabe" Ucap Gia panik. Sudah sejam Karina belum juga sadar dari pingsannya.
"Gue juga pusing, gimana dong. Gabby belum ditemuin, sekarang Mamanya yang kek gini." Panik Natasya.
Drttt.....drtt
HP Natasya bergetar menandakan ada telepon masuk.
"Hallo Gio, gimana Gabby?" To the point Natasya.
"Duh gimana ya, Gab-by ketabrak mobil, sekarang lagi ditangani Dokter." Ucap Gio dari sebrang sana.
"Hah?Gab-by ketabrak?" Kaget Natasya dan bergetar. Ucapan Natasya membuat Gia kaget dan langsung terisak.
"Sttt, jangan nangis ya sayang, Gabby juga lagi ditangani. Gimana sama tante Karina?" Ucap Gio menenangkan Natasya dari sebrang sana.
"Hiks...Tante Karina pingsan udah sejaman, gimana kita mau ngasih tau nya Gi!" Isak Natasya.
"Yaudah kamu tunggu disana, aku kesana sekarang." Balas Gio dan mematikan panggilan secara sepihak.
Setelah 20 menit Gio pun sampai di rumah Gabby. Dan langsung memeluk Natasya yang masih saja menangis. Dan Gia? Gia menangis tapi tidak ada yang memeluk, karena Arvan di Rumah sakit menemani Gerald.
"Sttt... Udah ya sya, jangan nangis lagi. Gabby masih ditangani sama dokter. Nanti biar aku aja yang jelasin ke tante Karina." Ucap Gio dan mengelus punggung Natasya.
"Ak-u takut Gabby kenapa-napa Gi!" Isak Natasya.
"Gak kok, kamu harus berdoa ya biar Gabby sembuh." Balas Gio lembut. Setelah menenangkan Natasya, Gio pun menenangkan kembarannya Gia.
Setelah itu datanglah Reza, dia adalah suami dari Karina Plus Papa Gabby.
"Loh kok, Ini kenapa?" Tanya Reza bingung. Karena ia kira disaat anaknya hilang istrinya malah tidur, padahalkan pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVO (COMPLETED✔)
Teen FictionBaru saja masuk sekolah barunya, Gabby sudah di klaim saja oleh seseorang sebagai pacarnya? Aneh? Tentu, Gabby sendiri aneh dengan orang itu yang ia sendiri tidak tahu siapa. Rank? : #117 in teen fiction (16-05-17) #85 & 90 in (19-05-17) #38 in tee...