THIRTY NINE

79.9K 5K 187
                                    

"GABBY!"

DOORR

Gabby merasa ada yang mendorong dirinya hingga ia jatuh dan bergesekan dengan tanah. Itu meyebabkan tangannya yang mulus menjadi ada goresan-goresan.

Keluarlah cairan merah yang kental dari perut seseorang, orang itu memegang perutnya dengan tangan kiri sedangkan tangan kanannya menahan di batang pohon untuk penyangga.

"GERALD!" teriak dua orang dengan bersamaan.

Gabby bangkit dari jatuhnya dan menghampiri Gerald lalu  menidurkan Gerald di pahanya, sekarang jeans putihnya sudah banyak darah berkat perut Gerald yang masih mengeluarkan banyak darah. Gabby tak kuat lagi untuk menahan tangisnya.

Gabby mengambil kain dari tasnya, kain itu biasa ia gunakan untuk bondu. Tapi untuk sekarang ia akan menggunakan itu agar darah Gerald berhenti.

"Ke-key ke-kenapa lo mau tembak Gab-by?" parau Gerald, meskipun dengan suara tidak jelas Gabby maupun dapat mendengar.

Awalnya Keyla ingin menembak Gabby tetapi tiba-tiba datang Gerald, dan yang tertembak adalah Gerald.

"Jadi lo penyebab ini semua?" bentak Gabby dengan masih mengeluarkan air mata.

"Gu-gue gak ber-maksud gitu Rald hiks, maafin gue." balas Keyla dengan mengusap rambut Gerald.

Gabby sangat pusing dengan keadaan ini, ia menelfon pihak rumah sakit untuk membawa ambulance ke alamat Jl. Flamboyan.

"Gue tanya lagi, kenapa lo mau nembak Gabby?" tanya Gerald lagi dengan agak tegas.

"KARENA GUE SUKA SAMA LO!" balasnya dengan frustasi.

Gerald dan Gabby sama-sama kaget atas pernyataan yang Keyla katakan barusan. Mereka berdua sama-sama shock.

"Gue merasa n-"

Ngiung... Ngiung.

Suara sirine dari Ambulance sudah mulai terdengar, dan Ambulance sudah ada di hadapan mereka. 4 orang suster keluar dari mobil itu. 2 suster laki-laki membawa brankar di bagasi.

Lalu menghampiri Gerald yang sudah tak sadarkan diri. Gerald di angkat oleh brankar lalu di masukan ke dalam Ambulance. Keyla dan Gabby pun ikut masuk kedalam Ambulance dan duduk di samping Gerald.

Selama di perjalanan, kedua suster cewek sibuk dengan infusan untuk Gerald dan juga memberhentikan darah di perut Gerald.

Sudah 15 menit di perjalanan, sekarang mobil itu telah sampai di rumah sakit. Gerald dibawa kedalan rumah sakit dan di masukan ke dalam UGD.

Kali ini kedua perempuan itu sama-sama sedih, Gerald masih ditangani oleh Dokter. Sedangkan Gabby dan Keyla masih saja tidak mengeluarkan suara.

Seketika Gabby ingat ia belum memberitahu keluarga Gerald dan teman-temannya.

Gabby agak menjauh dari Keyla dan menelfon seseorang.

Panggilan keempat baru diangkat.

"Assalamualaikum tante,"

"Eh waalaikumsalam Gab, kenapa ya?"

"Gab-Gabby mau kasih tau tante. Tapi Gabby mohon tante jangan takut atau shock ya tan,"

"Ok tante gak bakal gitu, jadi kenapa?"

"Gerald di rumah sakit tan,"

"Hah kok bisa sih Gab? Kenapa? Di rumah sakit mana Ya allah hiks."

POSESIVO (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang