"Rald," panggil seorang perempuan.
"Apa?" sahut Gerald dan meliriknya.
"Boleh nebeng ke sekolah gak?" tanya ragu perempuan itu.
"Boleh Key," balas Gerald yang membuat Keyla senang.
Gerald dan Keyla menyudahi acara sarapan pagi bersama. Oh ya ngomong-ngomong soal keberadaan Mama, Papa Gerald, Ghita mereka sedang menginap di bandung, kebetulan Ghita sedang berlibur sekolah.
"Ayok," ajak Gerald dan menyampirkan tas di bahu kanannya. Keyla pun langsung bangkit dari duduknya dan menuju mobil begitu pun Gerald.
"Key, lo di belakang ya. Di depan Gabby." ujar Gerald saat telah sampai di pintu mobil.
"Siap," balas Keyla dan langsung duduk di kursi penumpang. Gerald langsung mengemudikan mobilnya ke arah rumah Gabby.
Karena mereka satu komplek tentu Gerald akan segera sampai di rumah Gabby. Terbukti hanya 3 menit sekarang Gerald sudah berada di pekarangan rumah Gabby.
Ting..nong
Dan keluarlah sosok perempuan yang sudah memakai baju putih-abu dengan rambut yang agak curly di gerai membuatnya semakin cantik.
"Hai cantik," sapa Gerald pada Gabby, Gabby yang di sapa seperti itu tersipu malu.
"Apaan sih, udah ayok keburu telat." balas Gabby dengan malu-malu.
"Aku gak bakal di sapa balik nih?" tanya Gerald dengan menaik-turunkan sebelah alisnya.
"Hai juga," sapa Gabby malas.
"Kok sapanya kaya yang malas gitu?" cemberut Gerald yang membuat dirinya seperti anak kecil yang marah tidak di beri balon.
"Haaaiiii Gantenggggg!" sapa Gabby dengan 'sok' ceria.
"Hai juga cantik,"
"Ish ew deh, ayok ke sekolah nanti telat." seru Gabby dengan menarik tangan Gerald.
Gabby dan Gerald memasuki mobil, tentu Gabby duduk di sebelah Gerald. Awalnya Gabby tidak menyadari bahwa di mobil itu tidak ada orang lain kecuali dirinya dan Gerald.
Tapi Gabby baru menyadari bahwa ada Keyla di dalam mobil itu, karena Keyla baru saja bersin.
"Loh Keyla? Sejak kapan ada disini?" tanya Gabby bingung dan berbalik untuk menatap Keyla.
"Dari tadi, kalian sih mesra-mesra'an terus jadi gak inget sekitar." dumel Keyla.
"Hehe, sorry. Kirain gue gak ada orang." balas Gabby tak enak.
"Santai aja." ucap Keyla.
💃💃💃💃
Gerald dan Gabby baru saja kembali kembali ke sekolah tak lupa Gerald selalu menggenggam tangan Gabby, ya tadi Gerald mengajak Gabby untuk menghabiskan waktu istirahat di Cafe dekat Sekolah.
Tetapi Gabby meminta kepada Gerald untuk di bungkus saja makanannya, dan di makan di sekolah. Karena Gabby belum mengerjakan PR.
Gerald yang mengerti langsung mengiyakan pinta'an Gabby, dan Gerald juga sudah berjanji bahwa ia akan menemani Gabby untuk mengerjakan PR.
Baru saja mau masuk ke dalam kelas Gabby, banyak sekali orang yang berlari kesana-sini. Dan satu orang cewek di berhentikan oleh Gabby, mana mungkin Gerald yang memberhentikan diakan sangat cuek pada sekitar.
"Ada apa, kok lari gini? Ada manurios nyasar atau justin b-"
"Bukan... Bukan itu katanya Keyla jatuh ke kolam ikan yang di d-"
"Keyla mana yang jatuh?" tanya Gerald agak kaget.
"Key- Ke-"
"Yang jelas!" bentak Gerald. Yap cewek itu gugup karena ini pertama kalinya ia bisa berkomunikasi dengan Gerald yang terkenal cuek.
"Keyla yang deket sama lo." gugup Cewek itu. Dengan satu hentakan bungkus makanan yang beli di Cafe itu jatuh ke lantai dan Gerald pergi meninggalkan Gabby.
🐞🐞🐞
Setelah tahu bahwa yang jatuh ke kolam ikan adalah Keyla, Gerald langsung membawa Keyla menuju rumah sakit terdekat. Ia hanya takut Keyla kenapa-napa.
Berbeda dengan Gabby yang sama sekali tidak serius mengerjakan PR-nya. Bahkan ia tidak memakan apapun, makanan yang sudah dibelinya saja sudah tumpah karena Gerald.
Gabby merasa heran kenapa Gerald begitu khawatir pada Keyla, bahkan dirinya saja di tinggalkan begitu saja tanpa mengucapkan sepatah-kata.
Gabby merasa dirinya tak sebanding dengan Keyla. Gabby berfikir Keyla adalah nomor satu di hidup Gerald bukan dirinya.
Gabby sangat sedih saat tahu Gerald lebih mementingkan Keyla, ya Keyla memang sedang celaka. Tapi bukankah Gerald bisa berbicara terlebih dahulu pada Gabby dan tidak meninggalkannya begitu saja?
Itu salah satu alasan Gabby, yang membuat dirinya menjadi galau. Perasaan yang bercampuk aduk antara sedih, cemburu dan juga kesal.
Ntahlah kali ini ia tidak memikirkan dengan PR fisikanya. Hanya satu pertanyaan yang selalu memutar di kepala Gabby.
Apakah Gerald masih sayang padanya?
💃💃💃💃
Gerald sangat merasa bersalah karena telah meninggalkan Gabby begitu saja. Tadi Gerald begitu khawatir karna mendengar bahwa Keyla celaka. Dan sekarang ia sudah kembali ke rumahnya dan memikirkan Gabby.
Bahas soal Keyla tadi dokter mengatakan bahwa Keyla baik-baik saja. Hanya saja nafasnya yang kurang beraturan, dan Keyla sedang tidur di kamarnya.
Setelah berfikir-fikir Gerald berganti pakaian dan melajukan mobilnya ke satu tempat.
Setelah itu ia langsung menuju rumah Gabby, tak usah menunggu lama kini munculah sosok perempuan yang sedari tadi ia fikirkan.
"Bi," panggil Gerald. Gabby yang baru sadar jika itu Gerald ia langsung menutup pintu kembali karena ia mengingat kejadian tadi siang.
Tapi belum sempat pintu tertutup dengan rapat, Gerald telah membuka kembali pintu itu dan langsung memeluk Gabby.
"Maaf,"
"Maaf, udah ninggalin kamu gitu aja."
"Maaf"
Sudah tiga kali Gerald meminta maaf pada Gabby tapi tetap saja Gabby tidak meresponnya bahkan tidak membalas pelukan Gerald.
Gerald menunjukan sebuah boneka Teddy bear yang berukuran besar, dan boneka itu memegang tanda 'Love' yang bertuliskan 'I'am sorry'
Pada saat itu pula Gerald memencet tulisan 'I'am sorry' dan keluarlah suara dari boneka itu. 'I'am sorry, because i've just leave you'
Ya tadi Gerald telah mengurusi boneka itu bersama salah satu temannya yang ahli teknologi.
Dengan seketika Gabby memeluk Gerald dengan erat.
"Jangan tinggalin aku lagi Rald," ucap Gabby agak gemetar menahan nangis.
"Maaf, maaf tadi aku ninggalin kamu gitu aja. Aku terlalu panik. Maaf Bi." balas Gerald dan memeluk tubuh Gabby.
Gabby hanya mengangguk untuk jawabannya, ia sudah tidak bisa mengucapkan kata-kata lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVO (COMPLETED✔)
Teen FictionBaru saja masuk sekolah barunya, Gabby sudah di klaim saja oleh seseorang sebagai pacarnya? Aneh? Tentu, Gabby sendiri aneh dengan orang itu yang ia sendiri tidak tahu siapa. Rank? : #117 in teen fiction (16-05-17) #85 & 90 in (19-05-17) #38 in tee...