Gabby bersama Mama gahulnya yang tak lain ialah Karina sedang sarapan bersama, wajah Gabby selalu memancarkan kegembiraan. Mungkin ini efek Papanya yang akan pulang.
"Gab, emang Papa lo pulangnya jamber?" tanya Karina.
"Gak tau Mah, pokoknya hari ini deh," balas Gabby.
Tin..tinn
"Noh Gerald mungkin," ucap Karina.
"Ah masa sih, perasaan itu kaya klakson motor," balas Gabby tak percaya.
"Bisa aja itu Gerald naik motor, udah gih sana caw keburu telat." ucap Karina.
"Yaudah deh Gabby caw dulu, assalamualaikum mamihkuh." ucap Gabby dan salim pada Karina.
Setelah itu Gabby pun keluar rumah, dan benar ternyata Gerald.
Tumben pake motor. Batin Gabby.
"Kirain bukan kamu, abisnya tumben naik motor." ucap Gabby pada Gerald tapi tatapannya menuju motor sport Gerald.
"Pengen aja, bosen naik mobil terus." balas Gerald. Gabby kesusahan untuk menaiki motor itu karena motornya yang tinggi sedangkan tinggi badan Gabby yang, ya taulah.
"Kamu pegang pundak aku udah itu langsung naik ya." ucap Gerald. Gabby pun memegang pundak Gerald dan langsung naik.
"Huh susah naik aja," gumam Gabby.
"Kamunya sih kependekan." balas Gerald terkekeh.
"Biarin aja," balas Gabby kesal.
"Tapi gakpapa kamu pendek jadi enak buat di peluk," ucap Gerald yang mampu membuat Gabby menjadi blushing.
"Udah ah cepet jalanin motornya." balas Gabby malu.
"Pegang pinggang aku Bi, nanti jatoh." ucap Gerald. Gabby pun memeluk pinggang Gerald.
"Nih udah sekarang maju." perintah Gabby.
"Siap tuan putri." balas Gerald. Dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.
Hanya 15 menit mereka pun sampai di parkiran sekolah, banyak sekali yang memandang mereka dengan tatapan iri. Apalagi saat mereka berjalan di koridor sekolah dengan bergandeng tangan.
"Kapan gue bisa di anter-jemput sama kak Gerald,"
"Nanti pas lo mimpi, bisa aja."
"Taik lo ah."
"Kak Gerald makin ganteng yah."
"Kak Gabby juga makin cantik sama imut."
"Kapan gue bisa jadi pacarnya kak Gabby?"
Gerald pun menghampiri adik kelas cowoknya yang bertanya kapan ia bisa menjadi pacar Gabby.
"Apa lo bilang hah?" tanya Gerald dingin.
"G...ak kok kak, gu...gue gak bilang apa-apa." balas cowok itu gugup.
"Gabby cuman punya gue, gak boleh ada yang memiliki dia, because she's just mine, do not you try to approach her!!" bentak Gerald, yang mampu membuat cowok itu menjadi kicep.
"Udah ah Rald, kita ke kelas," Gabby pun menarik tangan Gerald untung menuju kelasnya. Dan sampailah di depan kelas Gabby.
Gabby pun menghela napas karena wajah Gerald yang masih saja datar. "Udah ya Rald, mukanya gak usah datar lagi dong." ucap Gabby dan menatap mata Gerald dalam sambil tersenyum.
Gerald pun kembali tersenyum, "Udah gak nih, yaudah ya aku ke kelas dulu. Jangan deketin cowok mana pun." sambil mencubit pipi Gabby.
"Ekhem, Nat gue keselek nih uhuk." tiba-tiba datang Gia dengan berpura-pura batuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVO (COMPLETED✔)
Novela JuvenilBaru saja masuk sekolah barunya, Gabby sudah di klaim saja oleh seseorang sebagai pacarnya? Aneh? Tentu, Gabby sendiri aneh dengan orang itu yang ia sendiri tidak tahu siapa. Rank? : #117 in teen fiction (16-05-17) #85 & 90 in (19-05-17) #38 in tee...