THIRTY FOUR

88.1K 5.5K 262
                                    

Setelah diantar pulang oleh Gerald, Gabby langsung saja memasuki kamarnya dan menangis, bahkan ia saja belum mengganti seragamnya yang agak basah.

Kalian bisa rasain bagaimana perasaan Gabby kali ini, tentu sakit tidak tapi sakit banget.

Gabby tidak menyangka Gerald lebih peduli terhadap Keyla dari pada dirinya.

"Emang dasar cowok bisanya PHP aja!!" geram Gabby dengan terisak.

Perasaan Gabby kali ini kesal, kecewa dan sedih menjadi satu. Ia kecewa karena ia telah di PHP-kan, ia kesal karena perilaku Gerald terhadap cewek lain, ia sedih karena Gerald lebih peduli terhadap cewek lain di bandingkan dengan dirinya.

"Nyebelin, nyebelin. Dasar gak punya hati pengen gue tonjok!!! Kalau mau selingkuh, kalau mau mesra-mesra-an harus banget depan gue? Dasar manusia gak punya hati! Dulu aja bilang sayang, sekarang minta di gorok emang!" geram Gabby sambil memukuli gulingnya seakan itu Gerald.

Saking kesal dan sedihnya Gabby kini sudah tertidur dengan posisi yang hemm mungkin tidak nyaman dengan posisi kepala yang tidak memakai bantal dan kaki kanan, tangan kanan yang menggantung di sisi ranjang

❤❤❤❤

Keesokan harinya Gabby merengek pada Karina untuk tidak sekolah dengan alasan pusing sebenarnya ini hanya akalan Gabby saja agar tidak bertemu Gerald, ia masih sakit hati dengan perilaku Gerald akhir-akhir ini.

Jika kalian di posisi Gabby kalian akan melakukan apa? Tentu seperti Gabby menghindari Gerald. Ia gak mau menambah sakit hati bila bertemu dengan Gerald yang selalu berdua dengan Keyla.

Tetapi Karina tidak percaya dengan alasan Gabby, Karina yakin jika Gabby tidak sakit pusing seperti itu. Karena wajahnya tidak menunjukan bahwa ia lemas, bahkan Karina curiga Gabby tidak mau sekolah karena ada masalah di sekolah. Firasat seorang ibu memang selalu kuat di bandingkan seorang ayah.

"Gabby sakit Mah, jangan sekolah ya." rengek Gabby lagi pada Karina.

"Sekarang jujur, di sekolah lagi ada masalah? Sampai gak mau sekolah gini." tanya Karina lembut dan mengelus rambut Gabby.

Gabby menggeleng, tapi Karina tidak percaya.

"Jujur sama Mama sayang," ucap Karina. Gabby langsung saja memeluk Karina dengan erat tidak lama setelah itu terdengar suara isakan.

"Jadi ada masalah apa?" tanya Karina.

"Gabby gak mau ketemu Gerald Mah," balasnya dengan terisak.

"Kenapa? Masalahnya sama Gerald?" tanya Karina.

"Gabby kesel sama Gerald Mah," lesunya.

"Emang karena apa kamu kesel sama Gerald?" Karina memang bisa mengondisikan untuk bahasa ucapannya. Seperti  sekarang ia tidak sedang memperani ibu yang gaul.

"Gabby di cuekin Gerald emang sih ini salah Gabby juga tapi Gabby gak maksud gitu, terus Gerald deket sama cewek lain namanya Keyla. Nyebelin Mah." rengek Gabby dan melepaskan pelukannya.

"Di sebuah hubungan memang akan seperti itu, tidak mungkin akan mulus selalu. Itu tantangan di hubungan kamu sama Gerald Gab, jadi kalian harus bisa menyelesaikan masalah itu dengan kepala dingin. Jadi Mama minta sekarang harus sekolah." bijak Karina.

"Oh gitu ya Mah, makasi ya Mah udah mau kasih tau Gabby, yaudah sekarang Gabby mau mandi dulu takut telat." ucap Gabby dan menghapus sisa air matanya.

"Yaudah, Mama ke bawah dulu bikin sarapan. Jangan lama-lama mandinya nanti telat." ucap Karina sebelum keluar kamar Gabby.

"Ok Mah!" balas Gabby, Karina langsung ke bawah untuk membuat sarapan dan Gabby langsung saja masuk ke dalam kamar mandi.

POSESIVO (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang