Di sebuah bangunan tua yang sudah tak terawat itu ada seorang perempuan sedang duduk di tengah gelapnya bangunan itu, ia disana hanya seorang diri.
Ia sama sekali tidak ada perasaan takut dengan bangunan itu, padahal bangunan itu sudah tua dan sudah lama tempat itu kosong. Tapi entah kenapa perempuan itu berani saja masuk kedalam bangunan tua itu.
"Apa gue salah mencintai sepupu sendiri?" Itulah kalimat yang di lontarkannya.
"Gue salah, karena gue udah nembak Gerald. Harusnya yang mati ceweknya!!" gertaknya dengan menarik rambutnya sendiri seakan ia stress.
Setelah berjam-jam disana akhirnya cewek itu berjalan seorang diri yang tak tentu arahnya.
Berbeda dengan seorang cewek yang selalu saja memandangi seorang yang sedang tertidur dengan damai. Terkadang ia mengusap tangan orang itu yang dingin dengan lembut.
"Maaf,"
"Maaf gara-gara aku, jadi kamu yang ketembak Rald. Harusnya kamu jangan tolongin aku." ucapnya merasa bersalah.
"Bangun Rald, aku kangen omelan kamu, kangen sikap kamu yang nyebelin." ucapnya dengan sesekali mengingat tingkah Gerald kepadanya.
Dan datanglah dua orang perawat wanita yang memakai baju putih, dengan membawa peralatan-peralatan rumah sakit.
"Maaf mba, sekarang waktunya pasien di cek terlebih dahulu. mba bisa tunggu diluar sebentar." ucap salah satu perawat itu dengan sopan.
"5 menit lagi sus," mohon Gabby.
"Tidak bisa, ini sudah waktunya pasien di cek mba." ucap perawat itu.
Dengan perasaan malas Gabby keluar dari rawat inap Gerald. Dan Gabby melangkahkan kakinya menuju kantin rumah sakit ini. Ia duduk disalah satu kursi yang masih kosong, ia hanya memesan mie ayam dan jus jeruk.
Karena kantin rumah sakit ini tidak begitu banyak orang, pesanan Gabby sudah siap diatas meja. Gabby mengaduk Mie ayam itu agar bumbunya rata.
"Kalau ada Gerald, pasti dilarang makan ini karena masih pagi ck." ucap Gabby dengan tersenyum kecil mengingat kejadian ia saat dikantin sekolah ingin memakan Mie ayam tapi dilarang oleh Gerald karena masih pagi.
Tiba-tiba ada seseorang duduk di bangku depan Gabby, spontan Gabby melihat siapa yang duduk. Gabby sangat kaget dengan kehadiran seseorang yang ia tak sangka.
🐼🐼🐼
"GAB!!" panggil Gia.
"Apasih Gi?" kesal Gabby karena sudah dikageti Gia. Yap sekarang Gabby, Gia, Nata dan juga Arvan, Gio sedang menemani Gerald.
Tetapi sedari tadi Gabby selalu saja melamun, makannya Gia memanggilnya dengan keras.
"Lo kenapa sih diem mulu? Ada masalah?" tanya Nata.
"Gak kok, gak ada gue cuman lagi mikirin Gerald aja." ucap Gabby pada Nata.
"Kok gue gak percaya ya? Apa ada seorang yang gangguin lo?" ragu Gia.
"Ih orang beneran kok, oh ya ulangan MTK kapan?" Gabby langsung menghalihkan pembicaraan.
"Tadi udah gila susah banget parah parah parah!" heboh Gia.
"Bener banget susah parah Gab." seru Nata.
"Berapa soal? Ada essay?" tanya Gabby kepo.
"20 PG 2 essay. Essay lebih gampang dari pada PG." balas Nata.
"Ok deh, nanti gue berarti susulan ya? " tanya Gabby.
"Yap lo susulan sendiri," balas Gia yang di angguki Gabby.
"Eh lo pada mau Pizza gak? Gue sama Gio mau beli nih." tawar Arvan pada ketiga cewek itu.
"Maulah!" jawab mereka serempak.
"Makan aja cepet lu pada!" ucap Gio.
"Iya dong hehe." balas mereka serempak, Arvan dan Gio pun keluar dari ruang inap Gerald.
Malam ini waktunya Emily yang menunggu Gerald, tetapi Gabby saja menolak untuk ia saja yang menunggui Gerald. Tapi Emily keukeuh ingin menunggui Gerald.
"Gak apa-apa Gab, tante aja yang tunggu Gerald kan semalam kamu sudah sekarang gantian ya, pasti Mama kamu juga gak ada temen di rumah sendiri terus. Pulang ya pasti kamu cape kan?" ucap Emily.
"Yasudah tan, kalau ada kabar mengenai Gerald. Kasih tau Gabby ya tan," ucap Gabby dengan membawa sling bag miliknya di sofa. Dan pamit kepada Emily.
🐼🐼🐼🐼
Gabby sedang berada di balkon rumahnya, ia masih saja memikirkan kejadian dia bersama orang itu di kantin rumah sakit.
Gabby sangat takut dengan kehadirannya yang tiba-tiba itu, ia tak menyangka jika orang itu akan kembali.
Flashback on
"Hai," sapa orang itu pada Gabby.
"Ha-h? D-deryl?" disaat itu pula Gabby mati rasa atas kehadiran Deryl yang pernah menghancurkan hidupnya.
"Ah lo Gab, masih inget aja sama gue. Gimana kabar lo?" Deryl bertanya dengan santainya, seola-olah tidak pernah ada masalah dengan Gabby.
"Gu-gue baik," Gabby sangat takut benar-benar takut.
"Lo kenapa? Kok kaya yang takut gitu?" tanya Deryl.
"Gak apa-apa." balas Gabby dengan cepat.
"Ryl gue duluan ya dah," Gabby pun pergi dari kantin rumah sakit itu dengan perasaan was-was.
Flashback off
"Apa gue dikelilingi oleh orang-orang yang suka membunuh gue? Kaya Deryl dan Keyla? Kenapa harus gue?" tanya Gabby pada dirinya sendiri.
"Makin hari, makin banyak masalah. Gue bingung harus kaya gimana. Masalah Keyla aja belum beres dan sekarang dia hadir kembali seolah-olah tak ada masalah sama gue."
Gabby sudah cape dengan hari-harinya yang selalu diselimuti masalah, ia pun memutuskan untuk tidur saja dan melihat hari esok akan seperti apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVO (COMPLETED✔)
Teen FictionBaru saja masuk sekolah barunya, Gabby sudah di klaim saja oleh seseorang sebagai pacarnya? Aneh? Tentu, Gabby sendiri aneh dengan orang itu yang ia sendiri tidak tahu siapa. Rank? : #117 in teen fiction (16-05-17) #85 & 90 in (19-05-17) #38 in tee...