TWENTY THREE

108K 5.9K 85
                                    

AUTHOR POV

Kali ini Gabby bangun lebih awal dari yang lain, ntah kesambet apa tuh anak. Pagi-pagi gini Gabby sudah selesai mandi dan sudah menyiapkan sarapan pagi yaitu sandwich.

Kini Gabby sedang bersantai di ruang tengah menonton film kartun.

"Tumben Bi, bangun pagi," tiba-tiba Gerald langsung duduk disamping Gabby.

Gabby mengerucutkan bibirnya."Bangun siang salah, bangun pagi salah. Emang serba salah, da aku mah apa atuh."

"Ish kamu sekarang alay, kaya Arvan." balas Gerald bercanda sambil terkekeh.

"Oh yaudah, gak usah deket-deket kalau emang aku alay." ucap Gabby ketus.

Gue lupa dia kan masih datang bulan, sabar Rald. batin Gerald.

"Gak gitu Bi, kan cuman bercanda." ucap Gerald lembut.

"Gak usah sok lembut!" ucap Gabby datar.

"Memang selalu salah." gumam Gerald dengan suara yang pelan.

"Emang kalau kamu selalu salah." balas Gabby.

Lah denger? Batinnya.

"WOYY!" teriak Arvan.

"Apasih lo!?" ketus Gabby.

"Ketus amat neng." ucap Arvan.

"Bodo amat!" balas Gabby.

"Rald cewek lo sebelas, dua belas ya sama mak lampir." bisik Arvan.

"APA LO BILANG HAH!?" teriak Gabby murka.

"Gue bilang lo cantik hari ini kok." balas Arvan yang langsung dijitak oleh Gerald.

"Emang, lo baru nyadar hah?" tanya Gabby dengan pede.

"Arvan!" teriak Gia dari tangga lalu duduk didepan Arvan.

"Apa Gi?" balas Arvan tanpa alaynya, mungkin tobat.

"Pulangnya cepetan ya jam 8, tadi Mama telepon katanya disuruh cepet-cepet pulang." ucap Gia.

"Oh yaudah nanti kita cabut jam 8 ya." ucap Arvan yang diangguki Gabby dan Gerald.

"Btw si Nata sama Gio dimana? Belum bangun?" tanya Gabby.

"Nata lagi di toilet, kalau si Gio tadi gue liat dia masih tidur." ucap Gia.

"Yaudah Gi, kamu bangunin dulu si Gio." ucap Arvan. Gia pun menuju kamar cowok dan menemukan kembarannya yang masih tidur.

"GIOOOOOOOOOOO BANGUNN YUKK!" teriak Gia kencang dan mampu membuat Gio bangun, btw dia neriaknya kaya anak kecil yang nyamperin temennya buat main.

"Ah apasih lo ganggu terus!" ketus Gio.

"Ih bangun gak lo, terus mandi. Kita bentar lagi mau caw nih!" ucap Gia.

"Kok cepet sih, bukannya pulangnya sore?" tanya Gio, tanpa membuka matanya.

"Tadi Mama telepon kalau kita harus pulang cepet." ucap Gia dan menggoyangkan badan Gio.

"Lah kok ke gue gak di telepon sih," ucap Gio.

"Telepon lo-nya aja molor terus!" balas Gia sebal.

"Huh, yaudah gue mau mandi. Lo keluar dong, jangan-jangan lo mau ngintip lagi? Kita ini sedarah Gi. Jadi gak usah aneh-aneh deh!" ucap Gio dengan pede.

"Ih apa manfaat gue ngintipin lo mandi, gak ada faedahnya. Pede amat lo!" balas Gia dan menoyor kepala Gio.

"Gue masih lebih tua dari lo ya!" kini tatapan Gio menjadi tajam.

POSESIVO (COMPLETED✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang