6 tahun kemudian....
Gabby benar-benar di kekang oleh Gerald, ini semua demi Gabby dan anak pertama mereka. Gabby sedang mengandung anak pertama mereka dan baru berusia 7 bulan.
Perutnya makin membesar, jangan lupa keinginannya yang selalu aneh dan selalu labil. Dari semua itu Gerald benar-benar diuji kesabarannya untuk menghadapi Gabby yang labil.
Untuk hari ini sebenarnya Gerald ada meeting dengan kliennya, Gerald menjadi seorang CEO di perusahaan Ayahnya yaitu xavier company. Perusahaan terbesar se asia.
Mulanya perusahaan ini ada di urutan 3 tapi saat Gerald yang menjadi CEO. Perusaan ini maju dengan pesat, ini membuat Ayahnya bangga karena Gerald dapat di percaya.
Gerald harus mendatangi meeting itu secepatnya karena dia sudah telat karena Gabby selalu merengek untuk ditemani. Kemarin-kemarin Gabby tidak mau dekat-dekat dengan Gerald, tapi lihat sekarang ia malah ingin berdekatan dengan Gerald saat Gerald sedang sibuk.
Bukannya Gerald lebih memilih pekerjaan dibandingkan Gabby, hanya saja meeting kali ini akan membuat perusahaannya makin maju. Dan tentu Gerald tidak akan meninggalkan Gabby sendiri di rumah, tapi ia akan meminta mamahnya untuk menemani Gabby.
"Bentar aja ya, janji selesai meeting langsung kesini." ucap Gerald merajuk Gabby.
"Yaudah sana, aku minta temenin RIO aja!" balas Gabby dengan ketus dan menekan kata Rio. Gerald yang mendengar itu langsung protes tidak terima.
Ya, Rio adalah teman kampus Gabby dulu yang pernah mengatakan perasaannya pada Gabby.
"Gak!! Aku gak setuju." tolak Gerald.
"Biarin, lagian kamu juga mau meeting kan sana aja pergi!" ketus Gabby dan membuang muka. Gerald harus extra sabar menghadapi Gabby yang hamil muda diusia 24 tahun.
Gerald membalikan wajah Gabby dan ditatap "Jangan marah-marah terus nanti tua loh." ucap Gerald.
"Jadi aku tua gitu? Yaudah sana cari aja yang muda tuh sana sama anak SMA!" ketus Gabby dan berjalan memasuki kamar.
Gerald benar-benar sial hari ini, udah gak meeting dan Gabby marah pula.
✂✂✂✂
Saat malam tiba, Gerald tidak diperbolehkan untuk masuk kedalam kamar oleh Gabby. Gerald hanya bisa memaklumi dan ia ke ruang kerjanya untuk mengurusi berkas-berkas. Mereka ini tinggal di rumah yang cukup besar di daerah perumahan jakarta.
Tetapi penghuni rumah itu hanya mereka berdua tidak ada siapa-siapa, mulanya Gerald ingin pakai asisten rumah tangga. Tapi Gabby selalu menolak.
Sekarang sudah pukul 22.00 malam, Gerald masih saja berkutat dengan berkas-berkasnya. Tiba-tiba pintu ruangan kerja Gerald terbuka dan nampak Gabby dengan baju yang rapih? Gabby menghampiri Gerald.
"Loh kamu belum tidur?" tanya Gerald lembut dan mengelus perut besar Gabby.
Bukannya menjawab tapi ia malah meminta sesuatu, "Rald aku mau ketemu banci yang di Bandung." ucap Gabby, yang membuat Gerald bingung.
"Kamu gak salah? Mau ketemu banci?" tanya Gerald heran.
"Iya, mungkin ini bawaan dede bayinya." balas Gabby dengan tersenyum lebar. Gerald bergidik ngeri bukan karena Gabby tersenyum lebar melainkan Gabby sedang ngidam untuk bertemu banci.
Gak! Masa ngidam beginian? Nanti kalau anak gue lahir kaya banci gimana? Batin Gerald dengan menggelengkan kepalanya.
"Ayo, ke Bandung sekarang!" ajak Gabby dengan menarik tangan Gerald.
"Oh ayolah, masa ngidamnya kaya gitu sih Bi. Kamu mau anak kita kaya banci hmm?" tutur Gerald.
"Emangnya kamu tau kelamin anak kita? Kan gak!" ketus Gabby, memang mereka tidak ingin tahu dulu kelamin anak yang sedang Gabby kandung. Agar saat kelahiran nanti menjadi kejutan.
"Ya gak sih, tapi andaikan kalau anaknya cowok emangnya kamu mau dia kaya banci?" tanya Gerald lagi.
"Gak mau!" balas Gabby.
"Tapi aku pengen ke Bandung sekarangg!!" paksa Gabby.
"Nanti kita sampai di Bandung jam 12 lebih, kan bancinya juga udah tidur Bi. Jadi kita tidur aja yah!" bujuk Gerald.
"Aku mau ketemu sama Veronicaaa!!" kekeuh Gabby.
"Veronica siapa?" tanya Gerald bingung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Masalah kantor belum selesai ditambah Gabby yang ingin ke Bandung.
"Itu kan nama bancinya tau kan kalau malam namanya veronica nah kalau siang Veron." balas Gabby.
"Bahkan kamu tau namanya?" tanya Gerald dengan ngeri. Yang diangguki Gabby dengan semangat.
"Kalau gak mau anter, gak usah kenal lagi!!" ketus Gabby dengan membuang muka.
"Okok, kita ke bandung sekarang." ucap Gerald pasrah dan mengambil kunci mobil.
🍁🍁🍁🍁
Nah ini bagi yang minta Extra part, for next:
🌟 : 700
💬 : 85
👀 : 1K
KAMU SEDANG MEMBACA
POSESIVO (COMPLETED✔)
Teen FictionBaru saja masuk sekolah barunya, Gabby sudah di klaim saja oleh seseorang sebagai pacarnya? Aneh? Tentu, Gabby sendiri aneh dengan orang itu yang ia sendiri tidak tahu siapa. Rank? : #117 in teen fiction (16-05-17) #85 & 90 in (19-05-17) #38 in tee...