Mobil Aldi berenti di depan salah satu Cafe di Pusat kota. Kulihat dari luar Cafe Ini cukup terkenal karna terlihat Ramai pembeli. Saat aku asyik melihat2 Aldi Turun dari mobil dan menghampiriku.
"Belom Pernah Kesini kan?" Aku menggeleng. Lalu ia menggaet tangan ku dan membawaku masuk.
Kesan pertama yang aku lihat di Cafe Ini adalah, Elegan dan Mewah. Banyak Pajangan Minuman di Tiap Rak Di Bar. Di Di Tengah Cafe ada Hamparan Taman yang luas dikelilingi. Bangunan Cafe. sertai Kolam dengan air terjun di sisi kolam membuat Kesan Eksotis Dan Damai yang membuat hati tenang Termasuk Aku Sendiri. Tapi ada sesuatu yang Janggal dari tempat ini. Kenapa Saat Kita datang Semua Pegawai langsung tunduk memberi Hormat Pada Kami, Apakah mereka Melakukan hal yang sama pada tiap pelanggan? Dan kecurigaan ku semakin Menjadi saat ada seorang Pria paruh baya memakai kemeja hitam dan Jas Putih Menghampiri kami. Kurasa dia Manager atau ketua Pegawai Disini.
"Selamat datang Tuan Tusins, Suatu Kehormatan Bisa Menyambut kedatangan Anda Disini. Sudah Cukup lama anda tidak mengunjungi Cafemu Sendiri" Ucap Pria Itu setelah memberi Hormat.
Wait, 'Tusins'(?), 'Cafemu Sendiri'(?). Apa Maksudnya??
"Terima Kasih Pak Untuk sambutannya saya merasa terhormat bisa datang ke Cafe ku lagi, Begitu Banyak Pekerjaan dan tugas sekolah yang harus dituntaskan Akhir2 ini" Aldi sempat diam sejenak. "Ohh iya pak perkenalkan dia Sahabat Terbaik Saya Ratu Khanza Ameerabella Rizkia, namanya memang Panjang Sekali jadi panggil saja dia Chaca, Dan Chaca.. Perkenalkan ini Managerku di Cafe Ini Pak Denis"
Aku Tersenyum Manis dan menjabat tangan pak denis.
"Nona suatu kehormatan Bisa Melihatmu datang kemari bersama Tuan Tusins, Namamu Sangat Bagus Dan kau mempunyai Wajah Cantik dan Mata Yang indah" Goda Pak Denis. Membuat Pipiku memerah menahan rasa Canggung serta kebingunganku yang belom Hilang.
"Terima Kasih Pak" ucapku canggung.
"Pak, Tolong Antar dia Ke Meja Yang biasa saya pakai Makan Disini ya.. saya mau mengecek keadaan sebentar, Chaca Tolong kamu ikut Pak Denis dan Tunggu aku yaa.. jangan kemana2 Pesan saja apapun yang kau suka" Aku Mengangguk dan Tersenyum. Ia Mengusap Kepalaku Lembut dan pergi meninggalkan aku. Sepertinya aku mulai mengerti sesuatu. Kalau Cafe ini milik keluarga Tusins yang di wariskan ke Aldi. Aku Bisa Melihat prasasti Warisan Keluarga Tusins Di Tembok Dekat Bar Cafe.
"Nona Tusins, Mari Saya akan Tujukkan Meja Anda"
WAIT? NJAYY.. NONA TUSINS? BUSETT SERASA ISTRINYA REYNALDI GUA. Batinku.
Aku mengikuti langkah Pak Denis Ke Lantai Atas. Dan akhirnya aku tau kenapa Aldi meminta meja khusus Yang biasa di pesannya, Meja VIP miliknya sangat Strategis, Mewah Dan langsung dihadapkan Ke Air terjun di tengah taman. Lampion2 yang temaram menenangkan Hati dan memberi kesan Romantis.
Dan emang sih banyak yang pacaran disini.. dari yang Anak Bocah Ingusan sampe Om-om jenggotan juga pada pacaran disini. Lah Tuh Bocah Smp ngapain ya udah kesini aja? Pacaran.. berduaan.. pegang-pegangan tangan.. Ngapain Coba pake pegangan tangan segala Mau nyebrang ente?? Tapi Dalem hati Nyesek Juga Sih.. Anak bocah ingusan kaya gitu aja udah Pacaran pegang2an tangan Gitu.. lah Ini kaka kelasnya, yang jauh lebih tua dari dia, MASIH JOMBLO? Hfffftttt-_-menyedihkan. Seketika aku mengingat Andika.
Andikaa..
Andikaa...
Ah sudah lah Lupakan. Dosa ngomongin begituan:v
"Silahkan Duduk Nona" Ucap pelayan itu Menarik salah satu Kursi Yang menghadap ke air terjun itu.
'Prok-Prok'
'Simsalabim jadi apa Prok Prok Prok'
Ia Menepuk tangannya dua kali. Memanggil pelayan. Setelah Pelayan Itu datang dia Memberi hormat dan memberiku Buku Menu dan sempat mengedipkan sebelah matanya menggodaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince
Jugendliteratur"Lo tau gak? Gua Suka Sama Sahabat Cowok Gua, aneh ga? dia anak baru yang Dingin, Jutek, dan Dia gamau Ngomong sama siapapun selain sama gua. Dan Gua Tau Dia Suka juga sama gua. Gua tau. Tapi Itu Ga Lama, Semenjak Ada Dia... Semuanya Berubah." -R- "...