12# Brengsek.

113 7 0
                                    

"Udah Jatoh, Ketiban Beton,  Kelindes Bajai Pula"
~Chaca

****

{CHACA POV}

"Reynaldiii!!??? Lo ngapain sihhh!!! Gua ka....hmmpppphhhh... hmmpphh.. ahhhh..... Hmmpphhhhh"

Aku Terus Meronta berusaha melepaskan tangan Reynaldi yang terus saja membekapku.  (Nah iya klian jangan pada Kotor Dulu pikirannya yaa.. Karna kenyataannya itu dibekap bukan.. Ah, Sudahlah lupakan)

Taiiii lagi Sedih Batt hati gua malah di bekap begini. Ia jadi Ingat Salah satu pribahasa

"Udah Jatoh, Ketiban Beton,  Kelindes Bajai Pula" batin Chaca.

Sabaaarrr....

Sabaaarrr....

Sabaaarrr....

Sabar mulu kapan indahnya?-_-

Aku terus meronta berusaha melepaskan tangan Aldi Dari Mulutku. Hfftttt untung Ni tangan Wangi Parfum Gel. Coba Bau Petai, Kejang2 gua:v

Tapi seketika aku membeku begitu melihat Andika Dan Sandya Berjalan Perlahan Melewatiku yang berada di Lorong Sempit terhalang Pilar. Mereka sedang berangkulan mesra dan Sesaat mereka menghentikan langkahnya sambil terus berbincang.

"Yank"

"...."

"Yank?"

"....."

"Ishh Ayaaaaank"

"Eh, What?"

"Hello Yaank aku tuh disamping kamu! Susah banget si Perhatiin aku aja" Oceh Sandya karna Dika yang terus Mengacuhkannya.

"Ehh... Maap"

"Yank, Besok jemput aku yaa berangkat sekolahnya Trus Sekalian aku minta beliin Spatu Kets aku yang baru karna yang lama udah jelek, boleh yaa....??" Rayu Sandya yang sayangnya malah membuatku jijik.

"Iyaiya yaank besok aku jemput ko tenang aja.. nanti aku beliin, buat kamu apa sih yang enggak"

"Aaaaaa Gitu Dong Yank... Jadi Makin Cinta Sama kamunya deh.. Makasih yaaa..." Yap! Sandya mencium pipi Dika Berulang kali dan nyeseknya lagi Andika Malah Membalas Ciumannya dan Menghisap Leher sandya sampai memunculkan tanda merah hingga membuat wanita itu Kegelian dan mengeluarkan desahan yang menjijikan.

Deg.

Tubuhku lemas seketika. air mataku tak henti2nya Menangisi semuanya. Hatiku sudah terlalu sedih untuk menerima semua kenyataannya. Dan ku yakin Tangan Reynaldi yang masih ada Di Mulutku sudah sangat basah dengan air mataku.

Aldi mengenggam erat Tanganku. Lalu ia membalikkan badanku sehingga menghadapnya dan mengelus punggungku perlahan tanpa melelaskan pandangannya dari pasangan mabuk asmara yang berani Berbuat mesum di Cafenya dan menyakiti hati Orang yang Ia Sayang.

Mereka Fikir Mreka itu siapa Seenaknya mesum Di Cafe gua dan menyakiti hati Chaca, Ngerusak harga diri dan martabat gua aja nih orang! Sialan!. Batin Reynaldi.

Sesaat Setelah mereka berjalan menjauh Aku Menangis Sejadi-jadinya. Tubuhku serasa lemas Dan Jika Reynaldi tak memelukku ku yakin aku akan merosot jatuh Kebawah.

Aku menangis tersedu-sedu. Menumpahkan seluruh kekesalan dan kekecewaan hati yang ada dan reynaldi mengelus-elus Punggungku.

"Udah jangan di tangisin... gaada gunanya juga... cowok brengsek kaya gitu bakal kena karmanya" Aku tak menjawab

Hanya suara sesegukanku yang mengisi keheningan ini.

"Cha, Pliss aku gamau liat kamu nangis kaya gini.. Pliss aku bakal Lakuin apapun sama tu cowok bajingan asal kamu Berhenti nangis"

Aku Pun menghentikan tangisan ku meskipun masih terdengar suara sesegukanku. Aldi Meraih Daguku.

"Tatap Aku cha"

Awalnya aku ragu tapi aku beranikan diri untuk menatapnya. Dan saat tatapan Mata kami bertemu, saat itu lah aku bisa mendengar Detak jantung reynaldi yang semakin Kencang terdengar.

"Aku masih ada disini.. aku gaakan ninggalin kamu kemanapun, Jangan Sia2kan Air matamu untuk pria seperti dia, Aku akan beri dia pelajaran agar mengerti bagaimana cara menjaga perasaan seorang wanita"

Aldi menatapku tajam sambil menekankan Setiap kata2 nya yang membuatku terenyuh. Aku mengangguk pelan.

Perlahan Senyum aldi mengembang dan ia mengusap lembut Rambutku.

"Ayo Ikut gua. Kita liat se Tangguh apa dia sampe berani berganti-ganti cewek kaya gitu" Ucapnya sambil menggengam erat tanganku menarikku ke suatu tempat.

Sepanjang perjalanan Aldi tak henti2nya melepaskan Tanganku dari genggamannya.

Sampai akhirnya dia menghentikan langkahnya saat kita sudah ada 3 meter dibelakang Andika.

Deg.

"Reyy lu ngapain Sih Gua Ga..."

"Shhhhuuttttsss" ia memotong ucapanku dan langsung Meletakan telunjuknya di depan bibirnya. Aku terdiam.

"Tunggu disini" Ucapnya datar dan mendekati Andika. Aku menggigit bibirku.

Mampus Dah kalo Andika Ngira Gua jadian sama Reynaldi. Batinku

"Ehm, Bisa Nggak kalo mesum jangan Di Cafe Orang?"

TBC

****

Haloooo bab ini singkat aje yeee hehehe. Bang Dika Bang Dika Ko jahat banget si sama Chaca?-,-

Tap Bintangnya Yoo!!⭐

My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang