Selamat Membacaa!!♡
****
Ting!!
Notif Handphone Chaca berbunyi Menandakan ada pesan yang masuk. Ia ambil handphone nya dan mata nya Terbuka langsung tertuju ke nama yang tertera diatasnya. Dikaa♡
Dikaa♡: Cha?
Chaca : Iyaa Dika Tadi kemana aja? Kenapa Dika Marah banget? Dika Gapapa?
Dikaa♡: tadi Aku dicariin Kepala Sekolah ya?
Chaca : Hmm... iya
Dikaa♡: besok bisa temenin aku beli kaca toilet?
Chaca : Bisa, Jam Berapa?
Dikaa♡: Jam 10 di depan sekolah.
Chaca : Oke.Chaca Mengerutkan Keningnya, Udah? Chat an gitu doang? Setelah bimbang chaca pun mencari kontak Dika dan Menelfonnya.
Tuuuttt....
"Ko gak diangkat sih?" Chaca menelfonnya ulang berharap pria itu Mengangkatnya.
Tuuuuuttt....
"Sekali Lagi"
"Angkat pliisss jangan bikin khawatir.." Chaca menggigit Bibirnya, ia sangat Takut Dika kenapa-kenapa. Tak peduli dengan kecelakaan Yang Dialaminya karna dika Beberapa jam yang lalu. Yang penting itu dika.dika.dika.
"Halo"
"Haii! Ehmm... Gimana kabar kamu? Kamu baik2 aja kan?" Keringat mengalir dipelipisnya. Ia menjadi salah tingkah sekarang
"Baik"
"Ehmm.. tadi kamu pergi kemana? Aku nyariin tadi? Sekarang kamu dimana? Udah makan? Kamu..."
"Ngapain sih nelpon Gue"
chaca menghentikan kata2nya. Hatinya Seperti diremukkan dalam sekejap. Ini pertama kalinya dika Menolak telfonnya. Matanya mulai memanas.
"Tapi Kan chaca Cuma..."
"Chaaa.." Timpal Dika memotong Ucapan Chaca.
"Gua ngantuk! Gua pusing! Capek! Mendingan lo gausah nelpon gua lagi skarang"
Tanpa menunggu balasan Chaca, Dika Langsung memutus Sambungan telfonnya membuat chaca kaget setengah mati. Dika ga pernah merlakuin dia kaya gini sebelumnya.
Chaca Menatap Sendu handphone Yang ada di genggamannya. Tanpa sadar air mata chaca mengalir Ke pelipisnya. Dadanya terasa sesak. Bayang2 Perlakuan Dika Barusan terus Berputar di kepalanya.
"Dika Pasti Capek"
"Chaca harus ngertiin dia"
"Chaca Gaboleh Egois"
"Dika Cuma Butuh waktu"
"Chaca Ngerti Dong!!"
Cacha menarik nafasnya dalam2. Dan menghembuskannya perlahan. Chaca berusaha berfikir jernih Mencoba untuk menahan rasa Marah Dan kecewanya agar tidak emosi, ia berusaha memahami keadaan Dika. Ia memaksakan senyumnya berusaha senang kembali.
"BODO AMAT! YANG PENTING GUA BESOK KETEMU SAMA DIA"
"YANG PENTING BESOK GUA BAKAL BERDUAAN SAMA DIA"
"YESSS MAKASIH YA ALLAH REJEKI ANAKNYA YOSEP!!"
****
Chaca Memakan Mie Ayamnya Dengan Lahap. Ia lapar sekali sekarang karna sejak pagi Tadi ia Belum makan. Ia harus Sibuk menemani dika membeli Kaca Toilet Tadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince
Teen Fiction"Lo tau gak? Gua Suka Sama Sahabat Cowok Gua, aneh ga? dia anak baru yang Dingin, Jutek, dan Dia gamau Ngomong sama siapapun selain sama gua. Dan Gua Tau Dia Suka juga sama gua. Gua tau. Tapi Itu Ga Lama, Semenjak Ada Dia... Semuanya Berubah." -R- "...