23# Tabrak Lari

138 8 0
                                    

Selamat datang Di Part Tabrak Lari (Ketabrak Pas Lagi lari)

Selamat membacaa!

****

Cacha Terus Saja Berlari Mencari keberadaan Dika Tanpa Henti, Bahkan Pika yang ada dibelakangnya pun sampai tergopoh-gopoh mengejarnya. Sampai pada saat ia bertemu teman sekelasnya. Yana. Ia sedang membeli ice bubble Di pinggir jalan.

"Yana lu liat Dika gak?" Tanya Chaca tanpa basa-basi setelah menghampiri yana.

"Dika mana nih? Dika ada banyak, ada dika pacarnya Lastri, dika Anaknya Mang Utis, Dika Selingkuhannya Marni, Dika Suaminya Mba Wati, Dika anaknya Po Ida, Apaa.."

"Dikaa!! Andika Banu Prasetyaa!" Saut Chaca Tak sabaran.

"Ouhh.. Tadi dia baru aja lari masuk ke gang di seberang jalan sambil megangin tangannya yang berdarah, tapi abis Itu gua gatau lagi dia kemana" jelas Yana.

"Ouh oke makasih ya yan"

"No problem" yana Mengangkat Kedua Bahunya.

"Ayo Pik cepetan kita kejar Dikanya!" Teriak Chaca ke Pika.

"Ah elah Tar dulu kek Istirahat dulu kan gua capek lari maraton ngejar2 lu" oceh Pika.

"Aduhh nanti keburu dikanya kenapa-kenapa Pikaaa!" Sahut Chaca Sewot.

"Emangnya lu gak capek ngejar2 Dika yang larinya kaya Kuda Cepet banget begitu? Udah lu istirahat dulu disini minum bubble nya mas Ipul, sekalian NgeGibahin Cabe2an Sekolah yang lagi Hitz" Saut yana sambil mengunyah bubble nya.

Chaca mendesis tajam ke arah yana dan Pika. Untung sabar. Batin chaca.

"Yaudah lu pesenin gua rasa Matcha, Pake bubble tp ga pake keju" Ucap Chaca memberitahu

"Sip Sip Oke"

Namun belum ada dua menit Chaca Berdiri Menunggu pesanannya, Pikirannya sudah menerawang bagaimana keadaan dika sekarang.

Dia sangat khawatir jika Dika Nekat menyakiti dirinya lebih jauh. Berkali-kali ia berusaha meyakinkan dirinya bahwa Pria Itu Baik2 saja. Namun yang terjadi malah Tubuhnya semakin Bergetar. Firasatnya mengatakan ada yang tidak beres dengan dika.

Ini Tidak Boleh Dibiarkan!

tanpa memperdulikan Pika yang sedang asik Godain mas Ipul, Chaca segera Lari menyebrang jalan besar dihadapannya.

'TIIINNN!!'

'BRUKKHH!'

"Chaaaa!!!" Teriak yana dan pika bersamaan.

Tubuh Chaca terguling dan terjatuh di Aspal. Sebuah mobil sedan hitam baru saja menabrak tubuh Mungil Chaca. Segera Yana dan Pika Langsung Menghampiri tubuh Chaca yang tergeletak tak berdaya.

"Chaaa! Yaampun Cha Bangun Cha!!" Pekik pika semakin panik Melihat Hidung chaca yang mengeluarkan Darah.

"Yaampun chaa, pika cepetan telpon ambulance!" Teriak yana. Pika pun mengangguk mengiyakan.

"Chaca!! Bangun cha!!! Yaallah tega banget sih ni mobil!" Ucap Yana frustasi Ia merasa kasihan pada chaca tapi juga merasa kesal pada Orang yang telah Menabrak chaca saat ini.

Yana Pun berdiri Dan dengan kesal menendang-nendang mobil sedan hitam yang baru saja menabrak chaca dengan Keras Hingga Timbul Penyok di sisi kanan Mobil.

"Lagian siapa Sih yang bawa ni Mobil!? Dasar Brengsek! Gak punya Hati! Gak Punya Otakk! Gabisa bawa mobil apa!? Nyetir belom Hatam udah sok2 bawa mobil ngebut! Lu Fikir ini jalan Nenek mo..."

My PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang