Tersedia di Gramedia.
[WINNER OF WATTYS 2017 CATEGORY ORIGINALS] [ KIM TAEHYUNG FANFICTION | BOYFRIED SERIES 1 ]
You can talk with someone for years, everyday, and still, it won't means as much what you can have when you sit in front of someone, no...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada satu hal yang bikin gue bingung sama diri gue. Gue selalu mikir ini dan gue belum nemu jawaban dalam diri gue sendiri. Gue nggak pernah bertingkah laku kayak orang kebanyakan. Gue pernah mikir, gue dilahirin di dunia buat jadi batu atau sejenis benda mati yang lain?
Gue udah pernah nyoba buat jadi pribadi orang lain tapi sama sekali gagal. Gue pernah berharap bisa jadi pribadi Jin yang selalu receh, berharap kayak Namjoon yang easy going dan bijak, pernah nyoba jadi Hoseok yang suka ngelawak, pengen kayak Jimin yang suka godain orang terutama cewe, atau Suga yang selalu mertahanin sifat swag nya, atau Jungkook yang suka ngusilin orang.
Gue udah nyoba dan dibantu sama mereka tapi hasilnya gagal.
Gue gak pernah bisa jadi orang lain.
Gue bukan orang introvert, bukan pula orang pendiam, atau anti sosial yang nggak peduli sama orang lain, bukan juga bipolar, dan gue bukan orang yang sama sekali nggak punya emosi dan gue tekankan, gue bukan cowok yang punya gangguan mental. Dan lagi, gue enggak punya masa lalu yang kelam yang bikin gue jadi kayak gini.
Gue ketawa disaat teman-teman gue yang kayak ampas ngelakuin hal yang konyol. Gue juga pendengar yang baik tanpa menyela sedikitpun siapa yang curhat ke gue. Kalau ditanya gue juga ngejawab apa yang ditanya ke gue. Gue normal.
Tapi gue cuma bingung kenapa gue selalu datar-datar aja. Gue bingung kenapa gue nggak bisa nunjukin perasaan gue yang sebenarnya. Terutama, gue paling nggak bisa nunjukin perasaan gue ke cewek yang paling gue sayang setelah mama gue.
Mari kita bicara tentang kisah cinta gue.
Coba lo pikir diputusin sebanyak 24 kali itu rasanya gimana?
Sakit? Jelas.
Setelah mohon-mohon, akhirnya dia mau balikan sama gue. Gue tau, dia pasti jenuh pacaran sama gue. Nggak ada asik-asiknya. Nggak ada romantis-romantisnya. Kalau gue berniat buat kejutan, dia udah tau duluan dan ngetawain gue pada akhirnya.
Gue nggak pernah sekalipun manggil dia dengan sebutan-sebutan yang biasa dipake anak muda sekarang. Bukannya gue nggak mau, hanya aja gue merasa aneh karena nggak pernah make kata-kata itu.
Temen-temen gue kadang suka mencemooh gue. Mereka bilang gue banci, nggak peka, nggak menjunjung tinggi martabat wanita, but this is me. Ini lah gue apa adanya. Gue tau Rae pasti sedih karena gue nggak bisa buat dia bahagia. Gue tau dia iri sama teman-temannya yang selalu so sweet sama pacar mereka, gue tau dia pengen gue kayak cowok-cowok ala tumblr yang di timeline line nya.
Tapi gue cuma nggak bisa.
Gue memang kayak gini ke dia tapigue cuma pengen dia tau. Gue pengen semesta tau.
I do love her. I dont know why. I just do.
Itu bukan kata-kata gombalan, bukan juga qoutes ala-ala anak alay yang kebanyakan bullshit. Itu resmi dari hati gue. Lubuk hati gue paling dalam.