Makan siang di rumah Taehyung kali ini benar-benar terasa ramai karena Rae datang. Gadis itu memang tahu cara membuat obrolan yang menyenangkan. Buktinya sekarang mereka membicarakan hal-hal lucu yang bisa membuat tertawa.
Kalau dilihat-lihat, Rae sebagai anak dari kedua orangtua Taehyung, sementara Taehyung hanyalah orang asing karena cowok itu diam, tak banyak menanggapi. Paling menjawab kalau Taehyung ditanyai.
"Jadi nanti kamu mau lanjut univ mana, Rae?" tanya Kim Woo Bin, Papa Taehyung.
"Masih bingung, Om. Liat yang mana masuk aja deh, hehehe," jawab Rae sambil menyisihkan sayurnya diam-diam ke samping. Ini karena Tamara yang memaksa Rae memakan sayur bayam buatannya. Rae paling anti memakan sayur lain selain kangkung.
"Nggak mau satu univ aja sama Taehyung kamunya? Biar bisa deket terus," imbuh Tamara.
Rae menyengir. Yaampun, kenapa bahas Taehyung lagi, sih? Padahal mereka kan belum balikan.
"Duh, dipikirin nanti aja-"
"Makan sayurnya," potong Taehyung yang sedari tadi diam-diam memperhatikan gerak-gerik Rae menyisihkan sayur.
Rae langsung pias. Ketahuan, fak.
"Loh, Rae? Kamu nggak makan sayur?" tanya Tamara menautkan alisnya.
"Ehehe..." Rae menyengir. "Maaf, Tan...,"
"Ya udah gapapa, sayang. Kalau nggak mau, jangan dipaksain nanti-"
"Makan sayurnya, Sa." sela Taehyung lagi membuat Tamara menoleh pada anak laki-lakinya itu.
"Taehyung kamu jangan-"
"Makan sayurnya. Itu vitamin." lagi-lagi Taehyung memotong ucapan Tamara. Tamara mendecak kesal.
"Kebiasaan kamu ya Tae. Gausah dipaksain, Rae. Biar aja-"
"Ck," decak Taehyung sebal lalu menatap Tamara dengan tajam membuat wanita paruh baya itu tak berkutik lagi.
"Biarin aja, Ma." kata Woobin menahan tangan Tamara.
Rae menghela nafas. Salahnya sendiri. Taehyung memang selalu seperti ini. Bahkan kalau makanan Rae aja nggak habis, Taehyung bakal memaksa Rae sampai dia menghabiskan makanan itu dengan alasan "banyak yang nggak makan di luar sana."
"Yaudah gapapa, Tan. Aku makan kok," ucap Rae pada akhirnya. Dia pun menyendokkan sayur hijau yang paling dibencinya itu ke dalam mulutnya dengan terpaksa. Rae menelan salivanya dahulu, lalu menguyah pelan-pelan dan menelannya dengan berat.
"Bagus." kata Taehyung mengambil minumnya.
Ketika Taehyung minum, Rae memijak kaki Taehyung dari bawah meja membuat Taehyung hampir aja tersedak. Rae menginjaknya berkali-kali sebagai korban kekesalannya.
Mati lo mati! Rasain!
Tiba-tiba ponsel Rae berdering. Rae menghentikan makannya dan merogoh kantong celananya.
📞 Jerk Hanbin is calling...
Rae memang sengaja membuat nama Hanbin seperti itu di ponselnya dan tak pernah menggantinya sejak kelas 10. Karena menurut Rae, Hanbin memang pantas disebut jerk melihat sikapnya yang selalu menyebalkan.
"Bentar ya, Tan, Om. Ada telepon," kata Rae permisi lalu mengangkatnya.
Taehyung langsung melirik Rae, bertanya-tanya dari siapa telepon itu. Namun dia tak sempat menanyakan karena Rae sudah berbicara duluan pada si penelepon.
"Apa?" tanya Rae langsung.
"Lo dimana, nyet?" tanya suara dari seberang.
"Rumah Taehyung, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mute Boyfriend
FanfictionTersedia di Gramedia. [WINNER OF WATTYS 2017 CATEGORY ORIGINALS] [ KIM TAEHYUNG FANFICTION | BOYFRIED SERIES 1 ] You can talk with someone for years, everyday, and still, it won't means as much what you can have when you sit in front of someone, no...