Kalau bukan karena Taehyung yang mengatakan untuk menjemput Rae hari ini, pasti cewek itu mengiyakan ajakan teman-temannya untuk hang out. Sayangnya, dia udah janji duluan sama Taehyung dan nolak ajakan Miu, Safiera dan Nabila ke bioskop.
Untung aja teman-teman Rae pengertian. Walau di dalam hati mereka mengumpat: "anying pacaran mulu," atau "kapan gue diginiin sama pacar gue yatuhan?" atau "tai apa cuma gue yang ngenes disini?!"
Jadi Rae menunggu Taehyung di pos satpam sekolah. Karena Rae tipe cewek yang suka ngomong, maka sekarang dia lagi ngobrol asik sama Pak Joong Ki--satpam SMA Holy Word, sambil menunggu pujaan hati datang menjemput.
Dari obrolan hubungan Rae dan Taehyung sampai siapa yang ngurung Pak Suho di toilet guru, Rae masih setia jadi lawan bicara Pak Joong Ki.
"Eh, bapak satu lagi mana, pak?" tanya Rae setelah menyadari bahwa pak satpam yang satu lagi tidak bertugas.
"Pak Seungri kan nugasnya jam sore, dek." balas pak Joong Ki. Rae manggut-manggut dengernya.
"Terus bapak sampe jam berapa dong disini? Ini yang main basket gak disuruh pulang, pak? Tahan banget disekolah," tanya Rae bertubi-tubi.
"Nanti tunggu pak Seungri datang baru bapak pulang, dek." jawab pak Joong Ki lagi. "Gimana mau diusir, kan pak Kris yang nyuruh mereka latihan terus, hahaha,"
Rae ketawa aja padahal sih sebenernya enggak lucu, ya. Tapi ya gimana dong, pak Joong Ki kalau ketawa ganteng banget gitu, jadi Rae ikutan ketawa receh.
Tiba-tiba mobil yang tak asing lagi bagi Rae masuk melewati gerbang sekolah. Sontak, Rae langsung keluar. "Pak, itu cowo aku datang. Duluan ya, pak." pamit Rae yang dibalas oleh senyuman maut pak Joong Ki.
Kadang Rae suka mikir, pak Joong Ki sebenarnya bisa jadi model melihat tampang dan tubuh kekarnya. Tetapi kenapa beliau lebih memilih pekerjaan menjadi satpam? Ah, bodo amat. Yang penting sekarang Rae udah dijemput Taehyung.
Rae langsung berlari ke mobil Taehyung dan menyerbu masuk ke dalam tanpa aba-aba. "SAAAYANGGGG!!!" seru Rae seperti biasa. Wajahnya bahagia banget gitu. Kayak ketemu sama idola sendiri.
"Kok lama? Kirain tadi nggak jadi jemput," sambung Rae.
"Macet." sahut Taehyung datar seperti biasa.
"Nggak ada kelas, Tae?"
"Enggak,"
Rae ber-oh ria sendiri. Terus dia nyetel musik seperti biasa biar keadaan di mobil nggak sepi-sepi banget kayak kuburan. Rae heran, Taehyung jiwa nya udah mati atau gimana sampe musik di tape mobil nya aja nggak pernah diputar.
"Lo ngapain berdua sama pak satpam?"
Rae menoleh. Ha? Jangan bilang Taehyung cemburu sama satpam sekolah Rae. Iya, Taehyung itu cemburuan banget. Bahkan waktu Rae nggak sengaja kefoto sama Sani--orang terculun satu angkatan yang pake kacamata pantat botol, gigi maju dipakein kawat aja Taehyung marah-marah.
Itu semua karena Safiera. Temannya yang centil itu sengaja mengupload foto Rae dan Sani ke akun instagram miliknya. Jelas aja Taehyung langsung bicara empat mata ke Sani. Padahal si Sani nggak tau apa-apa loh.
"Ngobrol doang sambil nunggu lo jemput."
"Emangnya harus ngobrol disana berdua?"
Rae melotot. "Jangan mulai deh, Taehyung. Gue lagi nggak pengen berantem."
"Bicarain apa tadi,"
Rae menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ini yang dia nggak suka dari Taehyung. Terlalu posesif. "Tae, itu nggak penting dibahas, loh. Masa lo cemburu sama bapak-bapak? Heran gue," omel Rae sewot.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Mute Boyfriend
FanfictionTersedia di Gramedia. [WINNER OF WATTYS 2017 CATEGORY ORIGINALS] [ KIM TAEHYUNG FANFICTION | BOYFRIED SERIES 1 ] You can talk with someone for years, everyday, and still, it won't means as much what you can have when you sit in front of someone, no...