36

53.5K 9.8K 1.3K
                                        

Kangen gak sama cerita ini? Hehe maaf yaak slow update banget. Ini aja udah di sempetin :')

Jangan lupa vote. Jangan cuma tau baca doang. Hargai sedikit authornya. Tq.

---

"Ini nih, orang yang rela-relain begadang dan gak makan sampe sakit demi diperhatiin cewenya. Kenapa lo nggak mati aja sekalian, bro?"

Itu adalah kata-kata pertama yang dilontarkan Suga ketika Taehyung datang dengan langkah gontai menuju sudut kafetaria kampus yang pada saat itu sedang ramai.

Cowok berambut cokelat kehitaman itu lalu duduk di sebelah Jungkook dan meletakkan ransel hijau tuanya di meja. "Berisik lo."

"Gimana, gimana semalam? Enak gue tinggalin berdua sama Rae di rumah? Udah puas lo ngeliat gue tersiksa?" tanya Jungkook geram.

"Lo nggak ngapa-ngapain dia kan, Tae?" Namjoon menimpali.

"Ya enggaklah. Gue kan bukan lo," jawab Taehyung meraih gelas plastik Namjoon yang berisi soda dan meminumnya sampai isinya habis setengah. Namjoon langsung mencebikkan bibirnya sambil menatap Taehyung kesal.

"Caper banget lo sama si Rae sampe sengaja sakit-sakitan," kata Jimin.

"Kayak bucin aja lo, alias budak cinta," tambah Hoseok membuat Jungkook dan Jimin menganggukkan kepala mereka bersama.

"Suka-suka gue, cewe kan cewe gue," balas Taehyung kesal.

Jimin menatap Taehyung sambil geleng-geleng kepala. "Caper, caper. Kalo gua jadi cewe lo mah, ogah gua nyamperin cowok caper kayak lo,"

Taehyung menatap jam tangannya tanpa memedulikan perkataan Jimin. Lima menit lagi pukul satu. Ini hal yang dia benci karena selain dia berjumpa dosen killer, dia tak bisa menjemput Rae di sekolah karena mendapat jam siang hari. "Gue ke kelas dulu lah," Taehyung berdiri dari bangkunya.

"Cupu. Telat lah," celetuk Jimin dan Taehyung tak menanggapi lagi.

"Hati-hati beb," Jungkook melambaikan tangannya. Taehyung pun pergi dari kumpulan mereka dan berjalan menuju kelasnya di lantai dua dengan berjalan sedikit cepat. Karena telat satu menit saja, hidup Taehyung bisa berakhir kalau yang mengajar adalah dosen paling killer di kampusnya.

Ada satu hal lain yang dibenci Taehyung hari ini selain dua hal yang disebutkan tadi.  Hal itu adalah, Irene sekelas dengannya siang ini. Maka dari itu ketika Taehyung masuk ke kelas, cowok itu langsung mengambil bangku paling sudut, bangku dengan radius paling jauh dari bangku yang ditempati Irene.

Ketika Taehyung baru saja menempati bangkunya, dosen dengan umur 59 tahun masuk ke kelas dengan membawa satu buku di tangannya. Beruntung nasib Taehyung karena dia masuk duluan daripada dosen itu.

"Taehyung," cicit seorang cowok berkacamata tebal yang duduk di sebelahnya. Cowok berkemeja kotak-kotak itu tampak malu-malu, menunduk takut.

Taehyung menoleh acuh tak acuh. "Apa?"

"Pinjem hp mu, bisa? Aku mau ngesms mamaku. Hp ku nggak ada pulsa,"

Taehyung menyerngit karena tiba-tiba cowok ini mengajaknya berbicara. Padahal selama ini, cowok cupu dan kuper bernama Taeil itu sangat jarang berbicara padanya. Bahkan kalau mereka duduk bersebelahan saja, Taeil tak mau berbicara apapun. Menyapa saja ketika berpapasan berat rasanya.

Karena Taehyung tipe orang tak tega, maka dia dengan rasa ringan memberikan ponselnya pada Taeil. "Jangan buka yang lain-lain."

"Makasih,"

My Mute BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang