Gaes, yg ga vote bulu halusnya rontok.
--
"Eeee Reiyaaaa, woi gila Rae! Raenissa! Woi, jangan nangis dong.. Aduh, mampus gue! Ntar gue dikira orang cowo bejat yang buat lo nangis tai," Hanbin semakin gelisah. Apalagi melihat tatapan orang-orang di taman yang tengah menatap ke arah mereka berdua sekarang. Dan juga tatapan mengerikan yang menjurus menatap Hanbin seolah cowok itu adalah dalang makanya Rae menangis.
Rae semakin terisak dan menutupi wajahnya dengan telapak tangannya. Satu hal yang nggak bisa lepas dari pikirannya adalah Taehyung bersama dengan cewek lain. Haruskah Rae melihat dengan mata kepalanya sendiri?
"Reya, sumpah ya. Lo yang bilang tadi kita ngerjain fisika, eh lo yang batalin. Konsisten dong, masa karena lo-"
"H-H-HANBIN LO BISA DIAM NGGAK SIH?!!! HUAAAAAAA," sentak Rae menyemprot Hanbin dengan tegas. Kemudian, dia nangis lagi. Huh.
Hanbin menelan salivanya takut. "Yaelah, ini salah, itu salah, cewek emang ribet banget." gumam Hanbin mengelus dadanya.
Hanbin menghela nafas. Kalau Hanbin pikir selama ini, Rae itu nggak pernah menangis. Cewek itu selalu ceria, heboh, cerewet, dan tak bisa tenang. Tapi sekarang Hanbin melihat sisi lain dari Rae yang lemah. Gadis itu bisa sedih dan menangis.
"Reeee, jangan nangis dong. Ngeliat lo nangis bawaannya jadi pengen meluk tau gak," celetuk Hanbin begitu saja tanpa memfilter ucapannya terlebih dulu. Rae yang baru menyeka air matanya langsung menoleh pada Hanbin.
"L-l-lo apaan sih.. G-ga-gak l-lu-lucu, Bin.. Hikss..hiks..," jawab Rae terbata-bata dan tetap menangis. Hanbin terkekeh pelan melihat tingkah Rae yang lucu. Jujur saja, dipikiran Hanbin saat ini bukan gimana caranya agar Rae berhenti menangis tapi--eh ni cewek kalo nangis imut juga.
"H-ha-hanbin..," ucap Rae tersendat-sendat.
Hanbin menoleh. "Kalo mau nangis, nangis ajalah. Gak usah manggil-manggil gue," jawab Hanbin.
"G-gu-gue ha-harus a-apaa? Hiks..hiks.."
"Yaudah move on." balas Hanbin enteng tanpa memikirkan katanya terlebih dulu.
"Gue gak bisa!" ketus Rae menumbuk kedua pahanya.
"Yaudah gausah move on,"
"Tapi gue pengen move on!"
Hanbin menepuk keningnya sendiri. Rae itu spesies cewek golongan mana sih? Kenapa hidupnya yang santai dibuat menjadi rempong serempong-rempongnya? Hanbin menghela nafasnya berkali-kali menghadapi Rae. Sumpah. Hanbin nggak tahu harus melakukan apa.
"Rei, masih mau nangis nggak lo? Kalo masih, yaudah nangis aja dulu." kata Hanbin kemudian. Dia merasa tak tega kalau mengajak Rae mengerjakan tugas fisika mereka sekarang. Ya walaupun Hanbin sedikit senang karena dia tak perlu capek-capek bekerja.
Rae mengangguk pelan.
"Yaudah bentar gue beli minum dulu, jangan kemana-mana ya lo,"
Deg
Ntar ya, gue beli minum
Ketika Hanbin mengucapkan kata itu, Rae langsung merasa deja vu. Pikiran Rae langsung menjurus pada kejadian minggu lalu dimana dia dan Taehyung berada di taman ini, duduk berdua di sore hari. Kenapa semuanya begitu menyakitkan kalau dikenang?
Melihat Taehyung berjalan dengan Irene membuat Rae kehilangan dirinya sendiri. Hatinya langsung mencelos bak roller coaster yang jatuh ke bawah. Baru beberapa hari putus dan Taehyung udah pergi bareng cewek lain? Rae nggak habis pikir. Gimana bisa sih Taehyung terlihat baik-baik aja?
Air mata Rae mengalir dari pelupuk matanya kembali. Hatinya bagai diiris pisau belati ditambah lagi ditusuk dengan anak panah.
Tangis Rae berhenti sejenak karena melihat sepatu di depan ujung sepatunya. Ketika mendongak, wajahnya langsung ditutupi dengan tisu-tisu yang langsung menempel di wajahnya.
"Berhenti nangis, nanti banjir bandang, tanggung jawab lo."
Rae menarik tisu itu dari atas matanya dan melihat Hanbin yang udah duduk di sebelahnya. Hanbin mengangkat botol minum dingin yang dibelinya dan meletakkannya di pipi Rae.
"Minum tuh, biar adem. Nangis mulu. Heran gue."
Rae mengambil botol itu dan mencoba membuka. Namun karena tangannya basah karena air mata, Rae nggak bisa membuka botolnya karena terlalu licin.
Hanbin melirik Rae yang kesusahan membuka botol minumnya lalu dia menyudahi minumnya.
Yaelah, anak ini.
Hanbin mendengus dan merebut botol itu. "Kalo gak bisa buka gak usah sok-sok bisa, nih," selesai membuka botol itu dengan mudah, Hanbin menyerahkan kembali pada Rae.
Rae langsung membuang muka dan mengambil botol itu dari tangan Hanbin. "Bacot, nyebelin lo!" dengus Rae lalu meminum airnya.
"Jadi nggak kerjain fisika sekarang?" tanya Hanbin.
Rae menggeleng. "Besok aja."
Hanbin langsung pias, punggungnya langsung melorot di bangku taman.
---
"Ck!" decak Taehyung mencoba melepaskan apitan tangan Irene dari lengannya. Sumpah ya, kalau Taehyung punya kekuatan super, dia pengen banget bicara sama mobil terus nyuruh mobil untuk menabrak Irene sekarang juga.
"Lepas, Ren."
Irene langsung mendongak menatap Taehyung yang lebih tinggi darinya. "Nama aku itu Irene, bukan Iren. Kamu gimana sih? Salah nyebut mulu deh kamu. Kan aku udah bilang kalo manggil itu 'Airin' bukan Iren. Berasa norak tau gak,"
Telinga Taehyung panas pemirsa.
Bacot banget lu sampah, batin Taehyung mendadak mencemooh.
"Yaudah lepas apa susahnya?" ketus Taehyung kesal. Irene semakin menarik lengan Taehyung. Oh Tuhan, kenapa ada cewek seagresif ini di dunia?
Eh, tapi kan Rae agresif juga, Tae? -Netizen
Kalo itu beda lagi ceritanya. -Taehyung
"Ren lo gak buta, lepas tangan lo sekarang."
"Aku takut Tae. Dulu waktu kecil aku pernah mencar dari Mami aku. Aku nggak mau-"
"Gue bukan nyokap lo!" bentak Taehyung membuat Irene terkejut. "Dan lo bukan anak kecil. Lepas."
Irene menciut dan perlahan-lahan melepaskan apitannya. "Udah? Puas kamu?"
Shit, dengar dia ngomong aja buat gue muntah!
Taehyung mendengus kesal dan meninggalkan Irene jauh di belakang. Kalau bukan karena dipaksa ketua panitia, Taehyung nggak akan mau pergi berdua sama Irene!
Jadi ceritanya, kampus mereka menggelar acara teknik industri on the spot. Semacam lomba balap mobil bertenaga sains. Sebagai seksi kegiatan, mau nggak mau Taehyung harus membantu Irene menyiapkan peralatan.
Berulang kali Taehyung mengundurkan diri sebagai seksi, tapi ketua panitia nggak pernah mengizinkan. Soalnya, pekerjaan Taehyung selalu bagus dan pendapatnya selalu bermutu.
"Taeeee! Tungguin aku, ih!" Irene menyusul Taehyung dari belakang dengan heboh. Taehyung memutar matanya jengah dan mempercepat langkahnya.
Ah, tiba-tiba Taehyung jadi rindu Rae..
💑💑💑
Tbc
Hehehe
![](https://img.wattpad.com/cover/108318578-288-k566302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mute Boyfriend
FanfictionTersedia di Gramedia. [WINNER OF WATTYS 2017 CATEGORY ORIGINALS] [ KIM TAEHYUNG FANFICTION | BOYFRIED SERIES 1 ] You can talk with someone for years, everyday, and still, it won't means as much what you can have when you sit in front of someone, no...