Gue udah buat 1621 words! Masih mau siders? Bisulan!
---
Rae cemas.
Ia menelepon Taehyung berulang kali namun tetap saja sambungan telepon pacarnya itu tidak aktif. Rae sudah bertanya pada teman-teman Taehyung, namun mereka menjawab Taehyung tidak masuk hari ini. Tak ada yang tahu kenapa Taehyung absen, yang pasti Namjoon mengatakan kalau Taehyung pasti baik-baik saja pada Rae. Toh, cowok itu memang suka menitip absen, kan?
Tapi, Rae tak merasa begitu. Di telepon tadi, Rae mendengar suara orang yang bukan Taehyung. Orang itu hanya mengatakan 'pulang sekolah ke rumah Taehyung' dan telepon terputus.
Bel pulang lima menit lagi berbunyi. Melihat Rae yang gelisah, Wonwoo lantas menoleh pada semejanya itu dan bertanya, "lo kenapa, deh?"
Rae menggeleng. Namun bahasa tubuhnya jelas tidak bisa berbohong. Kakinya dihentak-hentakkan di lantai, tangannya bergetar parah. Matanya menyiratkan kekhawatiran yang mendalam, dan Rae mengigit bibirnya sesekali.
"Lo sesak boker?"
Rae melotot tajam pada Wonwoo. Demi apapun, mending cowok itu diam saja daripada harus menerka yang bukan-bukan. Sudah tahu ini sangat genting, masih saja dianggap bercanda. Akhirnya, Wonwoo memilih diam daripada harus mendapat amukan dari seorang Raenissa.
Kring kring kring kring kring~
Bel berdenting.
Rae yang sudah memasukkan buku-bukunya ke dalam tas sejak tadi, langsung menunduk menunggu berdoa. Sumpah demi apapun, kenapa do'a yang dibawakan Bobby sangat lama?!
Rae sudah tidak sabar. Ia mencemaskan Taehyung. Apa yang terjadi pada cowok itu?
Setelah doa selesai, Rae langsung beranjak dari bangkunya namun tangannya tertahan oleh Safiera. "Mau kemana lo?"
"Kode Z! Ini kode Z! Gue lagi buru-buru, bye!" Rae menepis tangan Safiera.
Safiera mengedikkan bahunya saja. Ia sudah mengerti. Kode Z yang dimaksud disini adalah sesuatu yang sangat amat genting. Jadi dia membiarkan temannya itu pergi begitu saja.
Rae berlari ke depan gerbang sekolah. Ia bahkan tak memedulikan sudah berapa banyak orang yang ia tabrak saat melewati mereka satu persatu.
Tangannya langsung terjulur, memberhentikan satu angkot. Rae tak peduli lagi dengan sekitarnya, asal ia bisa sampai di rumah Taehyung secepatnya.
---
Rae langsung membuka pagar rumah Taehyung dan berlari ke depan pintu rumah cowok itu. Tangannya mengetuk-ngetuk pintu ganda bewarna putih tersebut sampai akhirnya pintu terbuka dan Rae mendapati seorang cowok memakai kaus hitam oblong berdiri di depannya.
"Bang Jungkook!?"
Jungkook mendecak. "Noh, ke kamar Taehyung. Pacar lo mau mati,"
"Hah?" Rae menganga. Jungkook berjalan melewati Rae namun dengan cepat Rae menahan tangan cowok itu. "Lo kok ada disini?"
"Lo tanya tuh sama cowok lo. Nyusahin orang aja taunya,"
"Maksudnya?" Rae semakin tidak mengerti.
"Udah ah, mau balik gue." Jungkook menepuk-nepuk kepala Rae lalu berjalan ke motornya. Rae bergeming di tempatnya sampai Jungkook keluar dari areal rumah Taehyung.
![](https://img.wattpad.com/cover/108318578-288-k566302.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Mute Boyfriend
FanfictionTersedia di Gramedia. [WINNER OF WATTYS 2017 CATEGORY ORIGINALS] [ KIM TAEHYUNG FANFICTION | BOYFRIED SERIES 1 ] You can talk with someone for years, everyday, and still, it won't means as much what you can have when you sit in front of someone, no...