Flashback on.
"Kalau mau nangis ,nangis aja nes.Sini gue peluk " Leo membuka kedua tangannya untuk Agnes mendekap tubuh Agnes yang mulai menangis di dada Leo.
"Sekarang lo lupain rasa cinta lo buat Nando ya nes!," Leo menghapus air mata Agnes.
Agnes mendekap tubuh Leo semakin erat menumpahkan air mata di baju seragam Leo .
"Gue gak bisa yo,lo tau kan gue udah naksir dia lama banget sekarang gue udah seneng bisa jadi pacarnya tapi dia malah pergi ninggalin gue," Kata Agnes.
"Iya gue tau,tapi kalau dia nyakitin lo gini nes. Gue gak akan biarin itu terjadi lebih jauh.Udah cukup sampai sini aja ," Leo menarik pipi Agnes dan menatap kedua bola mata cokelat dengan bingkai putih yang memerah.
"Gue masih yakin kalau dia punya rasa ke gue ," Agnes menunduk meremas tangannya.
"Agnes please ! Lo tau kan kemarin dia ngelakuin apa ke elo? Setelah itu ada gak dia ngehubungi lo ?," Agnes menggeleng. "Ada gak dia datang ke elo buat ngejelasin semuanya ?" Agnes menggeleng kepalanya lagi.
"Tapi kan bisa aja dia...," ucapan Agnes terpotong.
"Tapi apa ?," Leo mencoba bertanya tegas kepada Agnes yang masih menunduk itu.
"Gue mau lo lupain dia nes,"ucap Leo dengan tegas.
Siang ini Agnes masih berada di perpustakaan sekolah bersama Leo. Leo mencoba untuk membujuk Agnes agar melupakan Nando yang sudah jelas menyakiti perasaan gadis yang ia sayangi itu. Keempat temannya berada di kantin sekolah mereka tidak ingin mengganggu Leo dan Agnes.
Di kelas Agnes memikirkan perkataan Leo ,ia mencoba untuk menghapus nama dan ingatan tentang Nando di otaknya.
"Gue harus bisa,gue harus ngelupain dia gimana pun caranya !" Agnes Memeras pulpen di tangannya . Keadaan kelas masih sepi karena semua orang masih berada di luar .Saat itu pelajaran olahraga Namun,Agnes tidak ikut karena ia sedang mengalami masa period wanita.
Bell sekolah berbunyi menandakan pelajaran hari itu selesai. Agnes keluar bersama Feny dan Alia. Ia menunggu Ketiga temannya Alex,Leo,dan Andika yang berbeda kelas.
"Ngumpul dulu yuk !," Andika mengusulkan ide sambil berjalan ke arah parkiran bersama squad nya.
"Ngumpul kemana ?," Alex menjawab sambil menggandeng tangan Feny. Ya saat itu Feny dan Alex memang berpacaran .Entah kapan itu terjadi tapi yang jelas Feny bilang kalau Alex nembak dia waktu di bioskop.
"Ke kafe deket rumah gue aja gimana ?," ucap Alia dengan menenteng tas Agnes. Agnes mempunyai kebiasaan suka menyuruh orang ,ia pernah menyuruh Alia menuliskan surat untuk Nando. Dia juga pernah menyuruh Andika untuk membelikan nya pembalut di supermarket depan sekolah waktu Agnes mengalami kebocoran di bagian belakang rok nya.Agnes pernah menyuruh Leo untuk mengepang rambutnya .Alex yang memijat kaki Agnes dan menyuruh Feny untuk membayar tagihan kantin yang nunggak seminggu.
Kebiasaan itu tidak bisa hilang dari kamus Agnes dan Ajaibnya mereka tidak pernah protes dengan perlakuan Agnes. Agnes Cornelius Domanic sebagai ketua suku dari squad nya ini sangat bossy.
Mereka berjalan ke arah parkiran yang mulai sepi hanya ada lima mobil dan sekitar dua puluh motor di parkiran . Agnes sibuk mencari ponselnya di tas.
"Eh nes nes, kita balik ke kelas yuk!," Alia membalikkan badan Agnes dan merangkulnya .Alia dan Feny menuntun Agnes balik ke kelas. Agnes yang masih tampak kebingungan itu pun menatap Alia dan Feny heran.
Agnes menolak dan segera berbalik badan menuju parkiran "Males ah udah sore nih gue laper," namun,Leo dan Andika menutupi pandangan mata Agnes "Eh ke kantin aja deh ya kalau laper nes ,"
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLALU ISTIMEWA ( LENGKAP )
Romance[Beberapa part di privat, follow dulu untuk baca] CERITA AKAN DI UNPUBLISH UNTUK DI REVISI KESELURUHAN. Highest rank #44 {27092017} Nando Gibran Domenic CEO muda dan tampan tersukses se-Asia adalah mantan Badboy SMA tiba-tiba datang menikahi wanit...