Tiga Puluh Delapan-Reuni

2.7K 123 0
                                    

Nando mendorong ranjang dorong rumah sakit, sore ini ia melarikan Agnes kerumah sakit setelah mengeluh kesakitan dan Nando melihat ada air sedikit keruh jatuh di paha Agnes kemudian mengalir di kakinya waktu di dekat kolam renang.

Nando yang masih memakai kimono handuknya ikut masuk ke dalam ruangan bersalin,seluruh penghuni rumah sakit terheran-heran dengan penampilan Nando sang pemilik perusahan multinasional terbesar di Asia.

Para suster dan dokter yang berada di dalam ruangan pun tertawa pelan melihat Nando.Sedangkan Nando terlihat cuek dan masa bodo dengan apa yang di pakainya, yang ada di pikirannya adalah Agnes dan bayinya.

Suster menutup pintu dan menyerahkan sebuah baju panjang berwarna hijau khas rumah sakit kepada Nando. Dengan muka bengong Nando mengambil baju itu kemudian menyelundupkan ke badannya .

"Nandoooo"Agnes berteriak dengan nafas yang tersenggal.

"Nando, mana Nandoo"Panggilnya.

"Suamiku mana?" Agnes bertanya kepada suster yang sedang menutup kepalanya dan memasukan rambut panjang Agnes kedalam penutup Kepala.

Nando yang merasa namanya di panggil oleh istrinya segera berlari mendekati Agnes."iya honey,aku disini "

"Nando aku takut"Agnes meremas lengan Nando.

"Tenang, ada aku disini . Kamu tenang ya " Nando mengelus kening Agnes menyingkirkan peluh yang terus menerus keluar dari pori-porinya.

"Nando" air mata Agnes terjatuh.

Dokter menyiapkan perlatan dan menutup setengah tirai yang berada diatas perut Agnes.Nando terus saja menyiumi pipi Agnes mencoba memberi ketenangan sejenak kepada istrinya yang akan melahirkan anaknya.

"Please sayang, aku tau ini akan sangat menyakitkan tapi aku mohon lakukan ya karena ini demi anak kita"

Agnes menangis saat dokter mulai memberikan aba-aba untuk menarik nafas dan membuang nafas perlahan.

"Ayo honey ayo tarik nafas" Nando menarik nafasnya dan memberi intruksi agar Agnes mengikutinya.

Agnes menatap wajah suaminya lekat kemudian menarik nafasnya dalam mengikuti apa yang suaminya lakukan.

"Sekarang buang"

Fffiiiuuuhh .

Nando membuang nafas perlahan dan Agnes mengikuti itu berulang kali .

"Sekarang lebih kuat ya" perintah dokter.

Nando memandu ucapan dokter kepada istrinya "Lebih kuat ya honey ayok ikutin aku ya"

Agnes menatap Nando kemudian menhentakkan tubuhnya kuat seperti apa yang dikatakan dokter,"eggghhhh"

"Lebih kuat lagi honey,kamu pasti bisa ini demi anak kita okay" Nando mengayunkan tangannya menyuruh Agnes menarik nafas dalam ....lagi

Dia seperti seorang pelatih fitness yang sedang melatih training nya. Hal itu membuat Agnes geram

"Aduuhh honey" teriak Nando.

Kini Agnes sudah tidak tahan dengan intruksi intruksi yang Nando berikan padanya ,ia mencambak rambut Nando dengan kedua tangan membuat kepalan Nando terjatuh di dada Agnes.

Dengan sekuat tenaga Agnes berteriak dengan tangan yang masih menarik rambut suaminya yang juga berteriak sekuat tenaga menahan sakit di kepalanya .Nando yakin pasti habis ini ia yang akan di rawat di rumah sakit karena efek syaraf yang rusak karena rambutnya tercabut.

"Kamu aggghhh tuh ya bbi bisanya cuma ngomong doang" Racau Agnes sambil terus mengatur nafasnya.

"Trus aku harus gimana honey" jawab Nando.

TERLALU ISTIMEWA          ( LENGKAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang