Dua Puluh Tujuh - Tidak dapat di Terjemahkan

3.3K 145 5
                                    

"Honey " lirih Nando.

Nando melihat istrinya berdiri tepat di hadapannya, satu jam yang lalu Agnes menerima Telpon dari Shena yang mengatakan suaminya berada di rumah sakit akibat kecelakaan. Agnes langsung menuju rumah sakit yang di maksud Shena.Kekhawatiran terlihat jelas di raut wajahnya.

Agnes berdiri di lorong rumah sakit melihat Nando sedang duduk di ruang tunggu di depan ICU.

"Mengapa kau selalu memberiku kejutan hah!" kata Agnes dengan mata yang menahan air mata.

Nando berjalan menghampiri istrinya. "Kenapa kau bisa ada disini ?"

Agnes meneteskan air mata di pipinya ,ia menangis .Nando langsung memeluk tubuh istrinya menenangkan nya.

"Kenapa menangis"

"Apa aku tau bagaimana perasaanku saat Shena bilang bahwa kau ada di ICU" Agnes menangis di dada Nando.

"Bukan aku honey,tapi anak kecil yang kutabrak ada di dalam sedang operasi "

"Mengapa kau tidak bisa berhenti membuatku terkejut" Agnes memukul dada Nando kesal.

Nando tersenyum melihat Agnes yang khawatir terhadapnya , "ini ? Ini kenapa ?" Agnes memegang pelipis Nando yang berdarah.

"Hanya luka kecil" Nando mengusap puncak kepala Agnes, " Apa kau sudah tidak marah lagi ?"

Agnes mengerutkan bibirnya ,sebenarnya ia tidak bisa lama-lama mendiamkan suaminya itu.

"Masih" jawab Agnes singkat.

"Kau minta maaf honey,aku janji akan menceritakan semuanya kepadamu " janji Nando.

"Iya memang harus begitu karena kau mempunyai hutang cerita kepadaku " Agnes duduk di kursi dan diikuti Nando disampingnya.

Mereka berdua menunggu kabar dari dokter yang menangani anak kecil itu ." Apa orang tuanya tau ?"Agnes bertanya kepada Nando yang menunduk.

"Anak itu sendirian di jalan han,dan tidak ada identitas yang ditemukan pada anak itu "

"Lalu ?"

"Entahlah,aku tidak tau harus mencari keluarganya dimana ?"

Nando mendongakkan kepalanya di dinding ,Agnes menatap wajah Nando yang terlihat frustasi. Dengan kemeja yang sudah kusut, rambut acak-acakan juga mata yang sedikit sembab. Ia tau bahwa suaminya hanya tidur satu jam saja malam tadi.

Agnes memegang tangan Nando "Nanti setelah ia sadar kita bisa tanyakan kepadanya tentang keluarganya do" Agnes tersenyum .

Melihat senyuman Agnes,Nando memeluk istrinya erat . Hanya Agnes yang bisa membuatnya kuat saat ini.

Tiga jam kemudian dokter keluar dari ruang operasi. Nando langsung berdiri "Bagaimana keadaannya dok?"Nando bertanya.

"Benturan pada bagian belakang kepalanya memang sangat keras tapi,operasinya berjalan lancar. Ia hanya akan mengalami trauma sementara "Dokter menjelaskan.

Mendengar penjelasan dokter Nando dan Agnes bernapas lega,setidaknya anak itu selamat dan bisa bertemu keluarganya lagi.

"Boleh kami masuk dok?" Agnes memohon kepada dokter ,ia ingin melihat kondisi anak tersebut.

"Maaf,untuk saat ini tidak bisa bu,pak kami harus memindahkan ke ruang lain untuk mengecek bagian dalam tubuhnya "

Agnes menekuk wajahnya ,"Baik dok,tolong siapkan kamar VIP untuknya " kata Nando sambil mengelus pundak istrinya .

Dokter mengangguk kemudian pergi meninggalkan Nando dan Agnes yang masih di depan pintu ruang ICU.

"Kau sudah makan?" Agnes mengusap keringat yang hampir menetes di kening Nando.

TERLALU ISTIMEWA          ( LENGKAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang