Dua Puluh Tiga - Meet Again

3.7K 155 3
                                    

"Again please"

Nando terbangun dari tidurnya setelah merasakan Agnes memberi kecupan hangat di ujung bibirnya.

"Bangun do,ini sudah jam tujuh kau harus pergi ke kantor !" Agnes mengusap rambut Nando .

"Tidak mau ,aku mau membolos " Dengan malas Nando menarik selimut dan hanya menyisakan bagian wajahnya saja.

"Bangun!"Agnes menarik tangan Nando,dan berhasil membuat Nando terduduk di kasur.

"Sekarang mand-" Nando menjatuhkan badanya kembali dan merentangkan tangannya di atas tempat tidur. "Nandoo" Agnes sedikit berteriak.

Agnes merasa kesal melihat tingkah Nando yang seperti anak kecil itu.

"Baik,terserah kalau kau mau seperti itu" Agnes membalikkan badan dan pergi ke dalam kamar mandi.

Beberapa menit kemudian Agnes datang membawa sebuah shampo , "Mandi atau ini akan ku buang?" Agnes mengacam untuk membuang sebuah shampo yang ia tau itu adalah shampo kesayangan Nando dan tidak mudah untuk mendapatkan produk yang hanya di produksi satu tahun sekali dan itu hanya ada 15 produk..

Nando melirik ke arah Agnes yang berdiri di samping tempat tidur dengan satu tangan di pinggang dan satu tangannya lagi sedang memperlihatkan shampo ke arah Nando..

Tanpa banyak bicara Nando langsung turun dari kasur dan melepas baju nya,membuang kaosnya ke sebuah keranjang baju. Agnes melongo menatap setiap lengkuk tubuh Nando,Agnes menelan saliva nya saat Nando akan melepas celana panjangnya.

Dengan hanya menggunakan boxer Nando merebut shampo yang berada di tangan Agnes. Ia melihat ekspresi Agnes kemudian ia tertawa kecil.

"Kau juga harus mandi setelah ini honey ?"

"A-aku sudah mandi sebelum kau bangun " jawab Agnes terbata-bata ,ia masih tak bisa melepaskan pandangannya ke arah enam otot perut Nando.

"Kalau begitu bersiaplah" Nando mengedipkan mata dan kembali masuk ke dalam kamar mandi.

"Mengapa aku harus-" Agnes menengok ke arah pintu mengira bahwa Nando masih di Sana namun,ternyata pintu sudah tertutup dan terdengar suara shower .

Agnes membuka sebuah lemari besar yang berada di seberang kasur, menyiapkan pakaian kantor untuk suaminya lengkap dengan jas warna abu-abu.Agnes meletakkan diatas kasur dan mulai membereskan tempat tidur.

Agnes melipat selimut tebal dan menaruh di pinggir ranjang.Nando yang sudah selesai keluar dengan menggunakan kimono handuk berwarna putih. Datang dan memeluk Agnes dari belakang.

Nando menempelkan pipinya ke pipi Agnes. "Mengapa kau belum berganti baju honey ?"

Agnes memutar badan dan menatap Nando heran ."Hari ini aku ada pertemuan klien dan aku ingin mengajakmu han"jawab Nando seolah tau apa yang istrinya pikirkan .

"Tapi kenapa aku harus ikut ?"Agnes mengusap rambut basah Nando dengan handuk kecil yang sebelumnya ada di leher Nando.

"Aku hanya ingin membawamu saja,karena setelah  bertemu klien kita akan pergi ke rumah bang Arga " Nando memakai kemeja putih dan Agnes mengambil alih dasi untuk memasangkan di kerah Nando.

"Benarkah?" Agnes selesai mengikat dasi dan segera bersiap .

Selesai bersiap ,keduanya keluar kamar dan duduk di meja makan. Agnes menyajikan makanan di piring suaminya.

"Apa tidak papa kalau aku ikut ke kantor ?" Agnes bertanya seakan memastikan bahwa Nando benar-benar mengajaknya.

"Iya honey "

TERLALU ISTIMEWA          ( LENGKAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang