Dua Puluh Enam - Troublemaker

3.2K 128 3
                                    

NANDO POV

Nando menatap sebuah kaca besar di sebuah dress room yang Ada di ruangan fashion ,ia merapikan rambutnya yang sudah tampak mengembang dengan rapi.

Hari ini ia akan ada interview sebuah majalah harian yang akan menjadikannya Tag cover untuk majalahnya tentang salah satu eksekutif muda paling berpengaruh di Asia.

Belasan pertanyaan ia jawab dengan tanggap dan staycool  . Dengan setelan hitam dan dasi berwarna biru ia duduk di sebuah single sofa berwarna merah . Nando Gibran Domenic,CEO  nama,yang tertulis di tag perak di atas mejanya ,sebuah jabatan tertinggi pada perusahaan Rollins Corporation yang bergerak di bidang hotel,resort multinasional.

Jam menunjukan pukul 13.00 setelah Nando selesai meladeni wawancara majalah. Tidak ada jadwal untuk hari ini,ia merindukan istrinya yang berada dirumah,ia mengingat-ingat kejadian tadi pagi dan senyuman pun mengembang di wajah Nando.

Nando masih berada di ruangannya menatap jendela kaca dengan satu tangan berada di saku celananya . sementara itu di lantai dasar terjadi keributan dimana seorang wanita ngotot untuk bisa bertemu Nando.

"Saya mau bertemu dengan Nando mba,jadi biarkan saya masuk!" Wanita itu berteriak di hadapan receptionis.

"Maaf mba,anda harus punya janji untuk bertemu Mr .Nando"

"Baik,kalau begitu suruh Nando menemuiku disini " Wanita itu bersandar di meja receptionis. Ia menyalakan sebatang rokok dan menghisapnya.

"Maaf mba, disini di larang merokok"

"Suruh Nando turun!" ucap wanita itu dengan menghembuskan asap ke arah wanita di meja receptionis.Namun ,perkataannya tidak di gubris oleh Frada sang receptionis .

Merasa telah di abaikan ,wanita itu berteriak memanggil Nando dengan suara lantang.

"NANDOO".

"Mr Nando Domenic,"

Suara ponsel berbunyi : drrrrtttt drrrt.

"Iya"Nando menjawab panggilan dari Vincent.

"Segera datang ke lobby,Jessica membuat onar dibawah do"

Vincent memutus panggilan sepihak, Nando segera keluar ruangan menuju lift yang akan mengantarkannya ke lantai dasar. Nando keluar lift dengan emosi yang menggejolak, ia melonggarkan dasinya dan mengeraskan rahangnya.

Nando keluar di mesin pengabsenan dan berbelok ke arah lobby , Jessica yang melihat sosok Nando dari jauh langsung membuang puntung rokoknya ke lantai dan menginjakkan kakinya untuk melenyapkan bekas api rokoknya dengan heels hitam yang ia kenakan.

"Hello Mr.Nandoo "Agnes menyapa Nando sambil melambaikan tangannya ke arah Nando yang sedang berjalan ke arahnya.

"Mau apa kau datang kesini hah!" Nando membentak wanita gila yang ada di hadapannya.

"Whoa whoa whoa, santai dong Babe, aku kesini karena aku merindukanmu ? Bukankah waktu kau bilang ingin bertemu denganku " Jessica memegang pipi Nando namun segera ia menepis tangan kotor Jessica.

Nando menatap tajam ke arah mata Jessica,Ia mengontrol emosi yang saat ini bisa saja langsung meledak namun,ia sadar jika ia masih berada di kantor .

Beberapa staff melihat kejadian ribut-ribut yang ada di tengah lobby.Mereka bertanya-tanya siapakah wanita yang berani melawan atasanya itu .

"Pergi dari sini ! " usir Nando.

"Kalau kali ini kau mengusirku lagi, Aku akan segera melancarkan aksiku do,.Hari ini aku kesini untuk memberikan kesepakatan untukmu"

TERLALU ISTIMEWA          ( LENGKAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang