Extra Part 1

2.7K 91 17
                                    

"Zecaa!!"

"Apa yang kamu lakukan disini ?"

     Perempuan kecil itu menoleh, kemudian berdiri dari atas meja besar. Lelaki berumur 12 tahun itu memasuki ruangan. Kini ia menghadap gadis kecil yang masih berdiri di atas meja. Kepala gadis itu miring, dan tangannya berada di pinggang.

"Ini Papa kalau tau, bisa marah !" ucap nya pada Zeca yang masih memandang raut wajah yang tidak berdosa meskipun ia tahu bahwa gadis kecil itu belum banyak melakukan dosa.

Gadis berusia tujuh tahun itu tersenyum. "Papa gak akan tahu kalau kakak tutup mulut"

"Zeca sekarang turun yaa !!"

       Zeca turun dari meja kerja milik Nando, sambil menyambut tangan Elby yang terulur di bawah. Takut-takut jikalau adik kecil nya itu terjatuh. Sesampainya di bawah Zeca menatap puas pekerjaannya yang ia lakukan di atas sana. Dengan senyuman iblis gadis kecil itu berbalik badan dan keluar dari ruangan tersebut. Elby hanya menggelengkan kepalanya melihat laptop milik Papanya sudah basah terkena tumpahan air. Dan sudah pasti itu rusak.. . .

        Elby berpikir bagaimana caranya agar papanya tak marah besar akan kelakuan Zeca, adik cantiknya itu masih marah terhadap perkataan Nando yang memisahkan dirinya dengan seorang laki-laki di sekolahnya. Zeca berasumsi bahwa laki-laki seumuran dengannya itu adalah pacarnya dan dengan sangat bangga Zeca mengklaim  dirinya akan menikah dengan laki-laki itu. Sampai akhirnya Nando memarahi Zeca untuk tak memikirkan pacaran di  umurnya yang masih sangat belia.

    Elby keluar ruangan dan menutup pintu perlahan, ia melihat Zeca saat ini sedang memakan cokelat bubuk di dalam toples kaca. Memakan bubuk itu dengan rakus sampai-sampai sisa bubuk itu tececer di lantai. Agnes yang baru saja turun dari tangga sambil membawa buku-buku pelajaran yang Elby tau itu adalah milik Zeca.

"Zecaa !"

"Letakkan toples itu sekarang, dan jelaskan pada Mama untuk nilai 20 pada matematika kamu ?"

Zeca berdecak kesal, dan menutup toples. Membersihkan sisa bubuk ditangannya yang basah dengan lidahnya tanpa merasa jorok. Agnes berkacak pinggang dan kemudian menarik tangan Zeca dari mulutnya.

"Zeca! Siapa yang mengajarkan kamu buat melakukan hal jorok seperti ini ?"

"Zeca cuma membersihkan sesuatu yang kotor di tangan Zeca Ma !" jawabnya sambil terus membersihkan tangannya tanpa rasa takut dengan tatapan Mamanya yang tajam.

Elby segera mendekat, ia mengambil tisu dari meja TV dan menarik tangan Zeca kemudian mengelap sisa susu cokelat di tangan Zeca sampai bersih.

"Bersihin pake tisu kan bisa dek ?"

"Iya iyaa" Zeca mengerucutkan bibirnya. Ia selalu menurut apa kata Elby. Entah mengapa cara Elby lebih lembut dan perhatian untuk menegur nya dari pada Mama yang terlihat menyeramkan dan kasar saat menegur dirinya.

"Ada apa sih Sayang kok kamu teriak-teriak ?"

    Nando keluar dari kamarnya dan kemudian memeluk tubuh Agnes dari belakang. Mengecup singkat leher Agnes yang mulus. Hal itu membuat Elby menutup mata Adiknya dan memejamkan matanya sendiri saat Nando hendak menempelkan bibirnya pada bibir Agnes.

Nando terkekeh melihat kedua anaknya yang tau akan norma pengelihatan Itu. Agnes mencubit perut Nando karena tindakan nya barusan membuat anak-anaknya merasa canggung. Nando hanya tersenyum sambil mencium kening istrinya singkat.

"Zeca jelaskan pada Mama kenapa dengan nilai kamu ?"

    Setelah mendengar suara Agnes yang menyiratkan kode bahwa kemesraannya tadi sudah selesai, Elby membuka Matanya dan melepaskan tangannya dari kedua mata adiknya.

TERLALU ISTIMEWA          ( LENGKAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang