Dua Puluh Lima- Makanan Mars

3.6K 145 15
                                    

Mrs Domenic tersenyum di balik selimut,Raut wajah berusia 23 tahun itu dihiasi titikan peluh yang membasahi badan dan rambutnya yang berwarna cokelat.

Pagi ini Agnes melakukan olahraga di balik selimutnya bersama Nando. Jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi. Beberapa kali Agnes melirik jam di atas nakas namun ia tak menghiraukan itu. Nando juga tidak perduli jika ia akan terlambat ke kantor.

Pagi ini menjadi pagi yang sangat melelahkan baginya dan istri.Nando menjatuhkan tubuhnya di atas tubuh Agnes setelah ia melenguh panjang mengantarkan jutaan benih di sarangnya.

"Terima kasih honey. I love you so much ,i promise i never will hurt you anymore. I will be your love forever" Nando mendekap tubuh Agnes  dan menjatuhi ciuman bertubi-tubi di wajah istrinya.

"Apa tidak apa jika kau telat datang ke kantor do ?"Agnes bertanya.

"Tidak apa honey,Kalau boleh aku ingin memelukmu hingga terlelap ?"
Nando mencium bibir Agnes .

Drrrrtt drrrtt.

"Hallo,ada apa Vin ?"Nando mengangkat telpon .

"Hallo sir,maaf menelpon pagi-pagi. Ada sedikit masalah di kantor ,ada beberapa orang dari Daily Magazine ingin bertemu dengan anda"

"Astaga ,aku tidak ingat jika aku ada janji interview hari ini .Baiklah suruh mereka menunggu di ruanganku"

Panggilan terputus dan Nando menatap wajah istrinya "Maaf honey aku harus pergi ke kantor "Nando mencium pipi Agnes dan turun dari kasur.

"Oh,iya tidak apa do.Biar aku siapkan pakaianmu" Agnes ikut turun dari kasur "Aww" rintih Agnes .Kakinya terasa sakit untuk melangkah,

"Honey,jangan di paksakan .Biar aku saja yang menyiapkan pakaian,kau istirahat lah dulu. Maaf sudah sangat kasar tadi pagi" Nando memeluk tubuh istrinya.

Sakit di kedua paha Agnes adalah ulah dari Mr domenic. "Tidak apa do,aku suka" Agnes mengecup bibir Nando.

Nando masuk ke dalam kamar mandi,kemudian bersiap untuk pergi ke kantor. Agnes masih di ranjang dengan selimut tebalnya .

"Biar ku pasangkan dasimu do" ucap Agnes.

Nando mendekati istrinya dan menyerahkan dasi untuk Agnes agar memasang di kerah kemejanya.

"Selesai"

"Aku senang kau selalu memasangkan dasi untukku setiap hari" Kata Nando setelah Agnes selesai mengikat dasi.

Nando pergi ke kantor dengan membawa tas dan beberapa map coklat .

Agnes menatap punggung Nando sampai Nando pergi keluar kamar dan menutup pintu.

Setelah merasa baikkan dengan kakinya,ia turun dengan hati-hati dan segera mandi. Selesai mandi dengan handuk yang terikat di kepalanya ia melipat selimut .

"What apa ini ?" Agnes kaget setelah melihat ada bercak darah di sprei kasurnya.

Ia keluar kamar dan mencari lily,"Lily tolong ganti sprei di kamar dengan yang baru ya" Kata Agnes setengah berbisik.

Wanita itu mengangguk dan segera melaksanakan perintah Agnes.Lily keluar dari kamar dengan membawa sprei kotor itu untuk dicuci. Ia tertawa kecil sambil menatap Agnes.

"Jangan mengejekku ly" Agnes tersipu malu.

                              *****
"Mba"

"Mba yuli ,"

"Kesini sebentar"

"Ini bagaimana cara memotongnya ?" Agnes berteriak memanggil wanita yang umurnya sedikit lebih tua dari asisten lain.

TERLALU ISTIMEWA          ( LENGKAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang