LEAF..🍃[2]

2.2K 246 43
                                    

Pagi yang cerah di musim semi hangat, nampak seorang pemuda yang kini tengah menyusuri koridor asramanya dengan langkah malas. Ia akan pergi untuk sarapan di kantin. Setelah didapat jatah makanan miliknya, ia pun akan mengambil tempat duduk sebelum seorang pemuda tempo hari memegang lengannya.

"Bergabunglah di sana, jangan duduk sendiri. " ucap sosok itu.

"Jangan mengaturku, pergi sana. " balas pemuda yang sekarang menahan rasa kesalnya.

Namun sosok bernama Taehyung itu kini mendudukkan dirinya di kursi depan Jungkook. Dia tak mempedulikan perasaan kesal orang di depannya ini.

"Yak! Duduklah, kau mau makan sambil berdiri? " pada akhirnya Jungkook menuruti perkataan yang membuat dirinya kesal. "Tidak sopan sekali, aku lebih tua darimu. Panggil aku hyung, Taehyung hyung. " Jungkook hanya mendengus mendengar perkataan yang terlewat percaya diri itu.

"Menyebalkan sekali. " gerutu Jungkook ditengah kunyahannya.

Sejak dulu Jungkook sangat tidak menyukai sikap Taehyung yang seorang pemuda kasar. Sejatinya memang dia anak yang pandai, bahkan memegang peringkat terbaik dalam akademik. Semenjak tiga tahun pula kebencian itu berlangsung. Dan sekarang sedih sekali harus berurusan dengan orang satu ini.

Kebencian itu bermula saat Taehyung selalu melontarkan kata kasar entah ketika bercanda atau melakukan apapun itu. Jungkook risih mendengarnya, dia juga tidak mengerti mengapa ada orang seperti itu di dunia ini. Atau mungkin memang dia yang tidak mengerti dunia. Sebab sang ayah selalu mengatakan berperilaku baiklah di luar agar pribadimu selalu tetap di atas, meski otakmu tidak pintar.

Tapi meski dirinya cukup kesal, Jungkook tetap bersyukur karena tidak sekamar dengan Kim Taehyung seperti tiga tahun yang lalu. Untuk kali ini, brokoli yang biasanya terlihat menggoda, kini tidak berasa; hambar sekali. Lantas Jungkook menyudahi makan siangnya, memilih enyah dari sana.

"Kenapa lagi anak itu? " Taehyung bermonolog, bergeleng kepala melihat sosok yang kini telah hilang dari tembok kantin.

Setelah kejadian sarapan di kantin itu, Taehyung membuat pribadi Jungkook berubah. Dia sekarang cukup dekat dengan teman yang lain dan sangat dekat dengan Taehyung, jika di umpamakan mereka itu seperti surat dan perangkonya. Di situ Jungkook dan di situ pasti ada Taehyung, mereka sangat dekat seperti saudara kandung.

"Kenapa kau di sini, bukankah kau akan makan bersama dengan Jungkook? " sergah pemuda bernama Baekhyun itu.

"Aishh.... Hyung kau sama menyebalkannya, aku ini adikmu. " ucap Taehyung dengan aura hitamnya.

Ya, saat ini Taehyung sedang berada dikamar Baekhyun kakak kembar Taehyung sekaligus seniornya disekolah. Tapi kenapa tidak berada dalam satu tingkat? Karena pada waktu kecil Taehyung dan Baekhyun dibesarkan secara terpisah, Baekhyun dengan neneknya dan Taehyung dengan kedua orang tuanya. Mereka sengaja dibesarkan secara terpisah agar persaudaraan mereka lebih erat.

"Aku lapar, buatkan aku makanan. " rengek Taehyung pada hyungnya.

"Aissh... Menyusahkan saja, apa kau gila. Di dalam kamar tak boleh memasak bodoh. " hardik Baekhyun pada adiknya.

"Hyung.... "

"Hm.. "

"Ini menyebalkan, jika begini aku merasa menyesal berkata seperti itu pada Jungkook. Aku merasa terkena getahnya, dia selalu saja menempeliku. Sebenarnya ada apa denganku? Apa spesialnya? Dia sangat egois. " kini Taehyung berdiri dari posisinya dan mengambil minuman di nakas Baekhyun.

"Tak ada gunanya menyesal, aku rasa ia menyayangimu. Tapi hanya berlebihan, itu saja masalahnya. " tutur Baekhyun yang merampas minuman dari adiknya.

LEAF [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang