LEAF..🍃[16]

1.2K 157 63
                                    

'We all like a bright moon, we still have our draker side. '

-Kahli Gibran-

🌹

"Selamat pagi sayang, bagaimana perasaanmu pagi ini? Sebentar lagi musim semi akan berlalu, matahari akan tampak lebih terang setiap waktu. Seperti hari ini, kau tau burung tampak berkicau riang menyambut pagi, ayah sangat merasa senang. Kau juga begitukan Kookie?. "

3 hari telah berlalu sejak kejadian malam itu, kejadian yang tak pernah Hosoek lupakan dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3 hari telah berlalu sejak kejadian malam itu, kejadian yang tak pernah Hosoek lupakan dalam hidupnya. Sejak itu pula putra semata wayangnya belum juga terbangun dari mimpi indahnya. Menanti dan berharap adalah sesuatu yang tak jauh berbeda, seperti saat ini. Hosoek menantikan Jungkook terbangun dan menanggapinya.

Hipotermia karena kelelahan di tengah dinginnya hujan yang membuat Jungkook seperti ini, selain itu bocah itu telah kehilangan banyak darah karena mimisan yang ia alami lebih dari satu kali. Suga menjelaskan semua keadaan Jungkook pada Hoseok setelah lebih dari 1 jam ia berjuang menstabilkan kondisi Jungkook yang dalam tingkat terendahnya.

Dokter muda itu sempat termakan rasa ketakutannya melihat Jungkook seperti mayat hidup malam itu, meskipun telah melewati masa kritisnya namun penyakit di dalam tubuhnya menolak untuk membuat Jungkook terbangun. Suga memberikan infus yang berbeda, bisa di bilang cairan itu penambah nutrisi dan sistem imun buatan. Agar menjaganya tetap stabil.

"Selamat pagi ahjussi. " Suga mengembangkan senyumnya ketika ia memberi salam pada Hosoek, inilah rutinitasnya setiap pagi. Melihat keadaan Jungkook dan sang ayah yang semakin kacau.

"Dia baik sajakan? " Suga mengalihkan atensinya dari kegiatan memeriksa Jungkook karena pertanyaan Hosoek. "Ya, dia baik saja ahjussi, lebih baik dari hari kemarin. " Hanya itu yang bisa Suga rapalkan di tengah senyumnya, pada faktanya memang ada kemajuan setiap harinya. Namun entahlah mengapa Jungkook belum juga terbangun.

Hosoek tersenyum mendengarnya, seolah penantiannya tak akan sia-sia. "Dia sangat menikmati tidurnya, seindah itukah mimipinya? Aku senang dia bahagia, tapi aku takut jika melihatnya seperti ini. "

Tak terhitung berapa lama lagi Hosoek duduk di kursi itu, mengajak Jungkook berbicara, menyeka sela tubuhnya agar tetap bersih, dan tak memperhatikan dirinya sendiri. Sudah banyak orang yang mengingatkannya untuk istirahat, bahkan Krish yang selalu ia dengarkan tak di gubrisnya.

Suga menghela nafasnya, ia mengerti apa yang sedang Hosoek rasakan. Ketakutan akan kehilangan dan pengharapan yang belum tentu terkabulkan. Sebagai seorang dokter mungkin ini hal yang wajar, namun kali ini tampak berbeda. Dia mengenal Hosoek walaupun belum genap sebulan ia dekat dengannya. Kesabarannya, perhatiannya, itu yang membuat hati Suga meluluh.

LEAF [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang