LEAF..🍃[15]

1.2K 167 37
                                    

Mendung, tidak hujan dan juga tidak panas. Suasana yang cukup membuat semua orang waspada akan turunnya hujan. Sejak pagi, langit tak menampakkan matahari. Mendung begitu gelap menutupi langit biru, namun setitik air pun tak jatuh membasahi bumi.

Sejak tadi pagi Jungkook tak mengisi perutnya, Entahlah perut kecilnya itu tak menampung sebutir nasi pun. Alhasil ia hanya meminum segelas susu yang ia buat sendiri di dapur asrama.

Sudah 10 menit yang lalu ia hanya terdiam duduk di kursi tempatnya. Hatinya ingin sekali menyapa Taehyung hanya untuk sekedar berbicara ringan, namun disisi lain hatinya takut akan membuat orang itu marah. Semenjak kejadian sore itu, Taehyung tak pernah menyapa Jungkook sama sekali.

Sampai akhirnya ia memberanikan diri untuk menyapanya. "Hyung, cuaca sangat buruk hari ini. Aku membawakan coklat untukmu hyung. " Jungkook berucap seolah dirinya sedang berhubungan baik pada orang di depannya, Taehyung hanya meliriknya sekilas lalu ia bangkit pergi tanpa membawa coklat yang Jungkook letakkan di atas meja.

"Sudah kubilang jangan menghiraukannya. " Jimin datang begitu tiba-tiba dan melahap coklat itu begitu saja.

"Aku tidak bisa, aku tidak bisa hyung. Aku terlalu menyayanginya sebagai saudaraku. " ini memang keluar dari lubuk hati Jungkook.

Bagaimana pun ia tak sedekat dulu tapi tetap saja hatinya masih sangat menyayangi Taehyung sebagai sosok kakak yang selalu ia utamakan.

Hari sudah semakin sore, langit masih setia dengan awan kelabunya. Udara terasa sangat lembab karena cahaya matahari terhalang untuk menuju bumi. Jungkook mendudukkan dirinya di samping pohon maple yang masih dengan daun hijaunya, musim semi belum berakhir. Begitu pula persahabatannya dengan Taehyung, sepertinya alam sedang mendukungnya hari ini.

Jungkook berharap ini bukan akhir dari segalanya, masih dapat terus bersahabat sampai dewasa kelak. Itu adalah harapan Jungkook.

"Oppa maaf menunggu lama. " seorang gadis Dengan baju casual berwarna pink duduk di samping Jungkook bukan tanpa alasan, melainkan mereka berdua sudah berencana bertemu.

Sharon, tahu kedekatan Jungkook dengan Taehyung dari Hera teman sekelas Jungkook. Sering pula ia mendengarkan kisah Jungkook bersama Taehyung, gadis itu merasa bahwa pertemanan itu lebih baik yang pernah ia dengar.

Jungkook menyunggingkan senyumnya, mengelak bahwa ia terlalu menunggu lama. "Maaf aku mengganggu waktumu Sharon-ah. " Sharon tersenyum yang membuat wajahnya terlihat seperti anak kucing yang menggemaskan.

"Aku belum menceritakan ini padamu. " gadis itu tak mengalihkan atensinya dari Jungkook.  "Pertama kali aku berteman dengan Taehyung karena daun pohon maple ini. "

Angin berhembus kemudian, menerpa wajah mereka. Tak terlalu dingin mengingat ini masih musim semi, namun Sharon nampak hawatir karena melihat wajah sendu Jungkook di tambah dengan bibir pucatnya. Gadis itu yakin, kakaknya sedang tidak dalam kondisi baik.

Cerita itu masih berlanjut, meluncur dari lisan Jungkook. Sesekali Sharon menanggapi, bertanya sesuatu yang menurutnya aneh dalam kisah itu. Dia merasa bersalah ketika Jungkook menceritakan masalah yang ia alami saat ini. Gara-gara dirinya hubungan persahabatan Jungkook dan Taehyung merenggang.

Namun Jungkook mengelak, bahwa masalah ini karena kesalahannya. Helaan nafas panjang terdengar, membuat Sharon membenarkan posisi duduknya. Dia tak merasa bosan sama sekali walaupun hampir 1 jam mereka berada disana.

"Terimakasih, sudah mau mendengar semua ceritaku. " Jungkook menggaruk tengkuknya yang tak gatal merasa tak enak pada gadis di hadapannya ini.

"Tak masalah, sungguh aku menyukainya. Semoga Taehyung sunbae berbaikan lagi denganmu oppa. "

LEAF [end] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang