01) Insiden bola basket

20.1K 1.8K 1.8K
                                    

Kalau gue enggak lewat lapangan siang itu, gue enggak mungkin kena kesialan yang berturut-turut.

ㅡ bad hits boy ㅡ

Istirahat merupakan waktu terbaik untuk melepas penat setelah seharian memperhatikan penjelasan guru dan mengharuskanmu duduk manis didalam kelas, bukan?

Itulah yang Annabella Asterina rasakan, gadis yang kini tengah berjalan seraya merentangkan kedua tangannya untuk meregangkan otot-otot tubuhnya yang sempat kaku. Kakinya melangkah beriringan dengan gadis lain yang berada tepat disampingnya. Tujuan mereka tentunya kantin, apalagi jika bukan untuk memberikan makan cacing-cacing perut mereka yang telah berdemo itu.

"Bel! Pulang sekolah nanti jadi kerja kelompok di rumah lu, gak?" tanya Somi yang mendapatkan balasan sebuah anggukan dari Bella, gadis bongsor yang kini menatap Bella yang masih saja melakukan peregangan itu.

Gadis blasteran itu hanya berpikir, apa yang membuat Bella lelah jika tadi didalam kelas saja gadis itu hanya sibuk menelungkupkan kepalanya dibalik kedua lipatan tangannya.

"Capek ngapain lu, anjir?" Bella menengadahkan kepalanya sedikit, karena demi apapun Somi jauh lebih tinggi darinya. "Tidur di kelas itu juga bikin kaku, asal lu tau aja."

Somi mencebikkan bibirnya kesal. Dirinya beralih menyedot milkshake yang ada digenggamannya melalui sedotan plastik sampai menghasilkan bunyi, tentu saja karena milkshake didalam cup itu sudah tandas diminum gadis itu.

Bella terkadang bingung dengan kebiasaan Meysha yang tak membiarkan setetes air terlewatkan, karena demi apapun cup plastik itu sudah kosong dan Somi terus saja menyedotnya tanpa henti.

"Somi, nanti sekalian ajak Ryujin sama Kyla sekalian. Chaeryong katanya gak bisa dateng," kata Bella seadanya.

Somi menganggukkan kepalanya lalu memulai perbincangan yang sama sekali tak didengar oleh Bella, gadis dengan rambut sebahu itu hanya mengangguk-angguk ketika Somi bertanya akan pendapatnya. Bukan apa, gadis itu hanya merasa malas untuk melakukan apapun hari ini.

Tapi ia kasihan pada Somi apabila tak ia tanggapi, lagipula Bella masih memikirkan keselamatan keningnya jika ia tak ingin dijitak oleh Somi.

ㅡ bad hits boy ㅡ

Tanpa mereka sadari, kaki-kaki mereka menghantarkan menuju lapangan basket yang tengah digunakan beberapa siswa untuk bertanding.

Somi terus saja menceritakan banyak hal kepada Bella walaupun gadis itu hanya diam saja tanpa berniat untuk menimbrung. Entahlah, rasanya saat ini dirinya tengah didera mood yang sangat berantakan.

Bella terus saja berjalan tanpa memperhatikan keadaan sekitar, sampai teriakan Somi menyadarkan dirinya.

"BELLA, AWAS WOI!" teriak Somi.

Bella baru saja akan membalikkan badan, melihat Somi yang berada dibelakangnya dengan raut khawatir. Namun, semuanya terlambat ketika kepala gadis itu seperti terhantam oleh benda bulat besar yang berhasil membuat keseimbangannya hilang seketika dan mendarat dengan tidak etis yang lebih tepat disebut nyusruk, ditambah pening yang kini mendominasi.

Somi berlari menghampiri Bella yang sibuk memegang kepalanya. "Bell, lo gak papa, kan? Aduh, jangan-jangan amnesia lo," ujar Somi dengan rentetan pertanyaannya.

Bella memandang sekeliling dan mendapati benda yang menjadi objek utama kenapa kepalanya kini sangat pusing. Bola basket berwarna oranye yang kotor terkena lumpur, dan dekil.

"Bell, coba tebak gue siapa? Please, jangan amnesia dulu, Bell. Gue belum bayar utang cilor gue kemarin soalnya." Somi terus saja berbicara nonsense sampai sebuah tangan kekar terulur dihadapan Bella.

Dearest, Bad Boy | 「✔」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang