3

862 140 18
                                    


++++

"Apa maksud anda, Tuan?" Sokhwie mulai risih dengan kedekatan antara ia dan Tae Do.

"Apakah kau tidak bisa melihatnya dari raut wajahku" Tanya Tae Do. Sokhwie ragu-ragu untuk melihat wajah Tae Do. Walau pria itu menampilkan senyum menggoda tapi senyumnya terlihat sangat manis di mata semua wanita.

"Jangan seperti ini, Tuan. Bukankah kita baru pertama kali bertemu, Tuan?"

"Kalau begitu, Ayo kita saling mengenal" Tae Do terlihat seperti sedang menawarkan barang dagangannya kepada Sokhwie.

"Saya tidak mengerti maksud anda Tuan"

"Kau Tahu" Sokhwie mengangkat kepalanya melihat wajah Tae Do yang sedikit berada di atas kepalanya.

"Aku sangat ingin mengenalmu lebih dalam" Sokhwie merona dengan kata-kata sederhana Tae Do. " kalau perlu aku ingin mengenalmu dengan lebih sedalam-dalamnya" Tae Do sedikit berbisik di telinga Sokhwie. Kulit leher Sokhwie sedikit meremang dengan hawa panas dari mulut Tae Do.

"Kau memiliki lingkar pinggang yang sangat pas dengan panjang lenganku" Tae Do mengeratkan pelukan tangannya Di pinggang Sokhwie.

"Kau memiliki rambut yang sangat lembut dan panjang" Tae Do mengelus rambut Sokhwie. Walau rambut Sokhwie sedikit kusut karena tidak terurus selama satu hari.

"Kau juga memiliki tubuh yang mungil" Tae Do menghempaskan tubuh Sokhwie ke ranjang dengan Tae Do berada di atasnya. "Sangat pas berada di dekapanku"

"Kau memiliki tangan yang halus dan putih" Tae Do mengangkat sebelah tangan Sokhwie lalu mengecupnya lembut di lengkapi dengan gerlingan nakal pada Sokhwie.

"Tangan ini sangat cocok untuk melingkar di pundakku dan merangkul hangat leherku" Tangan Tae Do mengarahkan agar tangan Sokhwie melingkar di pundaknya.

"Kau memiliki dagu yang sangat indah sesuai dengan bentuk wajahnu" Tae Do menggunakan Jempol dan Jari tengah tangan kanannya untuk mengusap dagu Sokhwie.

"Kau juga memiliki pipi lembut dan sangat padat"

"Kau memiliki hidung yang mancung" Tae Do menggerakan kedua jarinya di hidung sokhwie dari atas ke bawah.

"Matamu sangat indah dengan bulu mata yang lentik serta bola mata yang jernih. Aku sangat menyukainya" Tae Do mendekatkan bibirnya mengecup kelopak mata Sokhwie. Melihat tindakan Tae Do, Reflek Sokhwie memejamkan matanya.

Tak hanya sampai pada kelopak matanya saja tapi Tae Do juga mengecup lama kening Sokhwie. Sontak jantung Sokhwie langsung berdetak kencang memberontak dengan perlakuan Tae Do.

Saat ia tak merasakan bibir Tae Do di keningnya. Ia malah merasakan hembusan napas menerpa wajahnya. "Gawat...gawat.. apa yang ingin ia lakukan" pikiran Sokhwie memberontak. Sokhwie tak berani membuka matanya.

"Apakah ia ingin menciumku? Ah tidak..jangan..jangan.. tapi tidak ada salahnya.. lagi pula aku bukanlah lagi seorang gadis.. sayang jika melewatkan pria tampan" Kira-kira seperti itulah isi hati Sokhwie.

Tok...tok..tok..tok

"Apakah anda ada di dalam, Tuan?" Tae Do menghentikan niatnya. Tae Do melepaskan tangannya dari tubuh Sokhwie dan berdiri sedikit merapikan pakaiannya yang kusut.

"Masuklah" Datanglah dua orang manusia ke dalam ruangan itu. Terlihat Woong dan seorang pelayan muda bersamanya membawa beberapa minuman ke dalam.

Sokhwie terduduk kikuk di atas ranjang. Dengan sebisanya ia sedikit merapikan pakaiannya yang tadi tidak terpasang dengan benar.

"Minuman anda, Tuan" Pelayan itu menuangkan minuman itu ke gelas. Saat pelayan itu masih mengisi gelas itu. Dengan akal bulusnya Tae Do menyentuh tangan pelayan itu. "Terima Kasih manis"

NacL: The Lady and Her SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang