6

1K 126 18
                                    


♡♡♡

"Aku rasa aku sudah terlampau berbaik hati pada wanita itu. Semua wanita memang sama saja. Mereka menyusahkan dan memuakan. Aku benci ras lemah seperti mereka."

"Bolehkah hamba memberi beberapa nasehat kepada anda sebagai seorang paman yang telah lama merawat anda?" Tanya Woong hati-hati. Tae Do mengangguk mengiyakan.

"Anda harus membuka pemikiran anda tentang seorang wanita. Bagaimanapun juga anda membutuhkan sosok wanita di dalam hidup anda. Apalagi usia anda tidaklah muda lagi. Anda membutuhkan wanita untuk merawat anda dan keturunan anda kelak" Woong memberi beberapa nasehat pada Tae Do. Walau pria itu sangat pintar tapi pria itu sangat payah dalam mengerti hati.

"Aku akan menganggapmu sebagai paman sekarang" Tae Do menghela nafas sebelum mulai berbicara.

"Paman, kau tahu semua cerita hidupku. Walau bagaimanapun kaulah orang yang telah merawatku selama ini. Kau mendidikku hingga menjadi sekuat sekarang. Jasamu melebihi sebutan pada orang yang aku panggil sebagai Ayah. Aku tidak membutuhkan wanita karena aku tidak ingin menyakiti mereka terlalu dalam. Aku tahu mereka semua tidaklah salah tapi semua sifatku pada mereka tak bisa aku kendalikan. Pada suatu saat aku merasa ingin selalu mempermainkan wanita tapi setelah itu aku akan menyesal telah memperlakukan mereka yang tak bersalah. Semua ini membebaniku" Woong menepuk pelan pundak Tae Do menenangkan pria itu.

"Apakah aku harus pergi saja dari kerajaan ini dan kembali seperti sebelum aku datang kembali ke istana ini. Aku tidak bisa memungkiri semua yang paman duga itu benar. Oleh karena itu aku pikir untuk mundur. Aku pikir untuk mencegah hal lama terulang kembali. Sekuat apapun aku mencoba melupakan semua yang mereka lakukan kepadaku itu masih selalu akan ku ingat"

"Paman mengerti perasaanmu, Tae Do. Semua penyelesaian dari masalah ini hanya kaulah sendiri yang dapat mencari jawabannya. Paman yakin kau bisa melakukannya dengan baik karena kau adalah Kim Tae Do, Sang Serigala Goryeo. Sekarang ayo kita kembali keluar. Selagi kau mencari jawabannya. Ada baiknya kau menjalani saja apa yang sudah ditakdirkan untukmu" Woong berjalan terlebih dahulu. Tae Do yang mengekor di belakang Woong terlihat memikir-mikirkan nasehat yang di berikan oleh Woong.

Ruangan yang mereka tempati tadi adalah ruang rahasia Raja Shilla yang baru saja Tae Do ketahui. Bahkan tidak ada satu orangpun selain Raja yang mengetahui tempat itu. Dengan cerdiknya Tae Do bisa mengetahui tempat penyimpanan berkas-berkas kepemimpinan Raja-Raja Shilla terdahulu. Pria itu memang lihai dalam perang dan politik tapi sangat payah dalam hal perasaan

Setelah mereka sampai kembali di kamar Tae Do. Mereka tidak melihat sosok Sokhwie di sudut kamar. "Nona Sokhwie anda ada dimana?" Woong terlihat memanggil Sokhwie. Wanita itu tak membalas panggilan Woong. Sekilas Tae Do melihat sosok perempuan sedang berada di ruangan kerjanya.

Dengan langkah pelan ia masuk ke dalam ruangan kerjanya. Sokhwie terlihat memunggungi tubuh Tae Do. "Putri Sokhwie?" Panggil Tae Do pelan. Sokhwie sedikit terkejut Tae Do mengetahui keberadaanya. Untung Sokhwie telah meletakan kembali barang-barang Tae Do ke tempat seharusnya jika tidak Tae Do pasti akan menghukumnya karena telah masuk tanpa izin dan menyentuh barangnya.

"Tuan Tae Do" Sokhwie membalik tubuhnya dan membungkuk hormat kepada Tae Do.

"Apa yang sedang kau lakukan disini?" Tae Do terlihat mengintimidasi Sokhwie.

"Saya mencari anda, Tuan. Anda terlalu lama meninggalkan saya disini. Jadi saya berniat menyusul anda tapi saya malah tersesat"

"Kau tersesat?" Tae Do seperti curiga dengan kebenaran ucapan Sokhwie. Wanita itu terlihat berbohong tapi Tae Do tak ingin mengakui itu.

"Ruangan ini adalah milik mendiang Raja Sokhan. Saya tidak tahu menahu tentang ruangan ini sepenuhnya, Tuan" Tae Do memaksa pikirannya untuk mempercayai ucapan Sokhwie. Lagi pula alasanya terdengar sangat masuk akal baginya. Tidak ada salahnya untuk mempercayai wanita.

NacL: The Lady and Her SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang