Pergi? (part 3) lanjutan

1.2K 61 1
                                    

Gue mengambil guling gue yang ada di kasur Vesil dan Nadia masih aja ngumpet di balik badan gue. Dengan bt gue memutar tubuh gue dan menatap mereka jenggah

"Ambil sesuatu kek"

"Syahrini gak disini. Udah ah jalan yok" kata Vesil yang langsung gue hadiahkan jitakan diikuti oleh Nadia juga

"Ambil barang! Buat gebuk maling nya pea" jelas Nadia. Vesil pun menjauh dari punggung gue dan mengambil bantal

"Gue selimut ya?" Kata Nadia

"Untuk apaan sih Nad. Ga sekalian aja sepre nya?"

"Kita emang mau minggat?" Tanya Vesil membuat gue mengeram

"Ihhhhh lo se----"

"Gue bawa selimut untuk nangkep malingnya. Kek jaringlah"

Oh

Gue pun memberi aba aba agar mereka mengikuti gue dari belakang dan yaaa yang gue liat adalah sepasang suami istri

"Sayang sayang Pah tadi ada diskon gede gedean beli buahnya cuma dikit" gue langsung bernapas lega di ikuti Vesil dan Nadia

"Kok mereka udah tua, mau maling?"

"Aduh... Anjani sama Vesil sama aja deh" ujar Nadia mulai kembali menaiki tangga

Gue pun ikut naik. Untuk sekedar menaruh barang barang tidur gue

"Kok kita ga tangkep mereka?"

"Anjer itu bokap nyokap gue!" Sergah gue dengan gereget

"Ohhh. Yaudah ayok gue pengen salim" jawab Vesil sambil mengedip ngedipkan matanya tidak lupa dengan kedua tangannya yang mengepal, layaknya seseorang yang memohon

"Emang mau salim. Udah taro bantalnya cuank" dengan patuh Vesil menaruh bantal kesayangan gue dan mulai mengikuti gue lagi dari belakang... lagi

"Ma, Pa ini temen Audy" Nadia dan Vesil segera menyalimi Papa

"Ga kamu kasih makanan sama minuman Dy?" Mama pun mulai menerima salaman dari Vesil dan Nadia

"Tau nih tan mas--" gue injek kaki Vesil agar dia diam

"Mas? siapa? Kamu pacaran sama masteng yaaa" tebak Mama membuat gue ketawa di ikuti semuanya kecuali Vesil dia cuma bisa cemberut

"Gimana mau kasih makanan. Orang kulkas kosong melompong" kata gue lebih ke meledek. Hehe gapapa kali ya

Kali kali doang kok

"Eh iya! Ya udah ini" Mama memberi gue Lays dan Chitato tidak lupa dengan 3 botol Fanta

"Wee akhirnya" teriak Vesil senang

"Makasih mah, Pah. Audy kamar dulu ya" kata gue tersenyum

"Iya udah" gue pun dengan senang segera berlari kecil menuju kamar gue yang ada di lantai dua dan pastinya dengan kedua kunyuk itu

"Eh Dy!"

"Ya ma?"

"Nanti jemput Abang kamu ya"

"Lah dia gak bawa motor mah?"

"UN Dy. Mau abang kamu ga lulus?"

"Emmm. Naik angkot k--"

"Ya udah Ma, biar Papa aja" saut Papa

Aduh jadi gaenak

"Ya udah Audy aja" segera setelah itu gue masuk ke dalam kamar dan lo harus tau tatapan Vesil dan Nadia, kaya abis ngeliat semut terbang

"CIEEEEEEEEEEE---" segera gue bekep mulut Vesil

"Mulut lo njir" bisik gue

"Kalo emak gue denger gimana. Bisa bisa bang Adam masuk lagi ke Asrama atau mungkin kali ini gue"

"Karena dia kan mau ke Amrik" lanjut gue lemes

"HAH AMRIK... AMERIKA KAN?"

"Berisik Nad"

"Lah terus kisah cinta lo?"

"Yahh emang gini takdirnya. Mau diapain?" Tanya gue membuat mereka berdua bungkam

"Udah ah jangan di bahas. Yok nonton aja" gue berdiri dan mulai menyetel film Train To Busan kami pun larut dalam film hingga akhirnya ciki habis dan mulut Vesil mulai gatal lagi

"Jadi lo mau pasrah aja gitu? di tinggalin abang lo?"

"Persetanan dengan perasaan. Gue sendiri ga tau ini cinta apa bukan, semoga aja ini cuma sekedar Cinta Monyet kek dulu"

"Umuran lo kayanya ga cocok deh di sebut Cinta Monyet lagi. Umuran lo ini tuh udah Cinta Orang"

"Kampret"

"Tunggu Nad. Kok lo tau gue suka Abang gue?" Tanya gue setelah sadar kok Nadia dengan mudahnya bertanya tanya tentang Abang gue

"Di kas....ih tau sama Ve...sil"

"Sil...." geram gue

"Tenang cuma si Nadia kok. Suer" Vesil mengeluarkan kedua jarinya ✌

"Awas aja sih. Sampe nyampe ke kuping Abang gue"

"Santai aja. Lo bisa percayain semuanya ke kita"

"KITA? LO AJA KALI GUE ENGGAK" balas Nadia dan tawa renyah pun keluar dari mulutnya diikuti gue

"Semua yang kalian lakukan ke aku itu---" gue dan Nadia segera memotong omongan Vesil

"JAHAT" balas gue dan Nadia

"AUDY!"

"Mati lo! Jangan jangan dari tadi emak lo nguping!" Bisik Nadia membuat gue bergidik ngeri

"Yawloh. Jan sampe" doa gue. Dengan perlahan gue membuka pintu kamar dan Mama sudah memasang wajah marahnya

Ok gue ulangi wajah marahnya

SUBAHANALLOH. COBAAN APA LAGI

Deg deg deg
Kira kira Audy di apain nih?
Ada yang tau?
Next! Vote yaa

Crazy Things [Brother Complex]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang