Hari Yang Berat (part 2)

1.1K 56 4
                                    

"Hallo?"

"Dy?"

"Ya? Ini siapa?"

"Aku... kakak yang waktu itu bukain pintu di rumah saudara kamu"

"Hmm"

"Rina... Rina" katanya membuat gue bungkam

Teringat kembali kenangan saat bang Adam dan dia ciuman di taman belakang

"Gimana kabar abang kamu?"

"Kenapa ga langsung telpon aja?"

"Hah?"

"Malu kak? Kalian bahkan udah ciuman. Nimbang nelpon aja malu" kata gue ketus

"Hah! Kapan gue ciuman sama abang lo!" Katanya kaget dan langsung merubah cara bicaranya

"Yang waktu di taman itu?" Tanya gue memutar bola mata

Bangun pagi... bukannya seger malah ngantuk lagi. Seleketep

"Eh sumpah demi apapun. Lo tau gue muslim, mana mungkin gue --"

"Nothing is impossible" gumam gue bete

"Ya Allah nih bocah yah. Tunggu gue inget inget"

"Ohhhhh!" Gue diem

"Lo pasti salah sangka! Gue waktu itu kelilipan matanya kaya hewan gitu masuk ke dalem mata"

"Terus ngapain berduaan di belakang?"

"Itu... itu..."

"Itu apa. Itu ga penting?"

"Aduhhh. Ok gue ceritain ya"

"Inti aja ya" minta gue ketus

"Jadi sebenernya itu kita di jodohin sama pak uwo dan bapak lo" jantung gue seketika berhenti dunia serasa melambat

"Te...ru..s" kata gue susah payah

"Ya kita nolak! Sekarang bukan jaman Siti Nurbaya kali" dan jantung gue kembali berdetak dan sekarang lebih cepat dari yang biasanya. Gue tersenyum

"Jadi... lo di belakang itu ngapain?"

"Ngerencanain lepas dari perjodohan ini! Jadi dia pacaran sama temen sekelasnya dan bilang itu cewe yang dia sayang dan dia cintai. Begitu pun gue" senyum gue memudar dalam sekejap

"Dan akhirnya perjodohan itu batal" entah gue harus senang karena perjodohannya gagal atau sedih karena sesungguhnya memang bang Adam udah berpaling dari gue....

Audy! Thinking Positif! Ga mungkin dia bilang lo itu pacarnya! Jadi cara satu satunya menggunakan orang lain dan orang lainnya adalah kak Audrey

"Audy? Masih di sana?"

"Iya kak. Makasih infonya ya"

"Kejar cinta lo karena, Cinta ga akan tumbuh pada adik dan kakak"

"Kak kok lo ta--"

"Dari cara lo ngomong tadi Dy. Semua orang akan sadar" dan setelah itu sambungan terputus

"Kenapa rumit sih. Aaaaaaa" gue berteriak di balik bantal dengan sekeras keras nya

Meluapkan segalanya

Singkat cerita

Gue menatap sekitar dengan bingung?
Pesawat?

Dengan pelan gue berjalan di kabin pesawat sambil melihat keramaian yang terjadi pada pesawat itu

Tunggu...
Gue kenal laki laki itu.... bang Adam?

Dia lagi nulis... dan dengan tiba tiba saja gue udah berdiri di sebalahnya. Gue melirik buku yang sedang dia tulis

Hari ini hari kamis lebih tepatnya gue lagi di pesawat otw ke jakarta. Ga sabar untuk ngasih ke Audy oleh oleh gue harap dia akan senang dengan apa yang gue beri---
Tulisannya berhenti sejenak saat mendengar informasi

"Sebentar lagi pesawat akan mendarat di bandara Soekarno-Hatta. Di mohon untuk mengenakan sabuk pengaman kembali" gue menatap pinggang Abang gue dan di sana memang sudah ada sabuk pengaman.

Lalu baru saja bang Adam ingin melanjutkan secara tiba tiba pesawat berguncang dengan sangat kuat. Entah apa yang terjadi
"SEMUA PENUMPANG BERPEGANGAN PADA KURSI DI HADAPANNYA" Peringat salah pramugari, namun sebelum sempat berpegangan kepala bang Adam sudah terlebih dahulu terhantuk di kursi pesawat

Darah pun mulai keluar dari kepalanya...

Ok moga moga kalian suka ya
Jam : 4
Tanggal : 15 juni 2017
Tangerang kota

Crazy Things [Brother Complex]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang